Catatan Popular

Isnin, 5 November 2012

KALAM HIKMAH BABAB 1

Indahnya Wajah dan Bagusnya Akhlak


Al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata:"Hendaklah bagi para pemilik wajah yang rupawan untuk tidak memperburuknya dengan perilakunya yang buruk, dan hendaknya bagi yang memiliki wajah yang buruk untuk tidak menggabungkan dua keburukan dalam dirinya (keburukan rupa dan perilaku)." (Al-Adab asy-Syar'iyyah: 3/125)

Wasiat pembawa keselamatan

Hakim berkata kepada anaknya:Wahai anakku, aku akan berwasiat kepadamu dengan beberapa hal, jagalah wasiat-wasiat tersebut niscaya engkau selamat; jangan engkau bergabung dnegan pencemburu buta, jangan tingga dengan pendengki, jangan bertetangga dengan orang bodoh, jangan bersaudara dengan orang yang riya dan jangan bersahabat dengan orang yang pelit." (Nashaaih al-Imaniyah) 

Kesalahan dalam ijtihad

Imam adz-Dzahabi rahimahullah berkata:”Jika salah seorang imam keliru dalam berijitihad, maka tidak sepantasnya kita melupakan kebaikan-kebaikannya dan menutup ilmu pengetahuannya, akan tetapi ita memintakan ampun untuknya dan memaafkannya.” (Siyar A’laamin Nubala 18/157)

Tanda Berpalingnya Allah Ta’ala dari Hamba

قال الحسن : من علامة إعراض الله عن العبد أن يجعل شغله فيما لا يعنيه .
Al-Hasan pernah berkata, “Diantara tanda berpalingnya Allah Ta’ala dari seorang hamba adalah Dia menjadikan kesibukan (hamba tersebut) dalam perkara-perkara yang tidak bermanfaat baginya.”

Jangan Mencela dan Mengajak Debat Kepada Temanmu

إذا احببت أخاً في الله فلا تماره ولا تشاره ( أي لا تجادله ولا تعيبه ) ولا تسأل عنه أحداً فلربما أخبرك بما ليس فيه فحال بينك وبينهمعاذ بن جبل رضي الله عنه.

“Apabila engkau mencintai saudaramu (temanmu) karena Allah, maka janganlah engkau mencelanya, janganlah engkau mengajaknya debat, jangan pula engkau menanyakan tentangnya kepada seseorang karena bisa jadi dia akan mengkhabarkan kepadamu sesuatu yang tidak ada pada diri temanmu tersebut, maka akan ada penghalang antara dirimu dengan dirinya.” (Mu’adz bin Jabal radhiallahu ‘anhu)
Bahaya Menyia-Nyiakan Waktu

Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, “Menyia-nyiakan waktu adalah lebih berbahaya dari kematian, karena menyia-nyiakan waktu memutuskanmu dari Allah dan hari Akhirat, sedangkan kematian hanya memutuskanmu dari Dunia dan penghuninya.”

Bid’ah Pertama Setelah Wafatnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam

‘Aisyah radhiallahu ‘anha berkata, “Bid’ah pertama yang terjadi setelah wafatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah: bid’ah kenyang, sesungguhnya suatu kaum ketika perut-perut mereka telah kekenyangan maka hati-hati mereka menjadi tunduk dan condong kepada Dunia.”

Berbanggalah dengan Mendiamkan Lisan

Luqman berkata kepada anaknya, “Wahai anakku apabila manusia berbangga dengan ucapan-ucapan mereka, maka berbanggalah engkau dengan berdiam diri (membiarkan lisan tidak berbicara kecuali kebaikan), lisan berkata setiap pagi dan petang kepada anggota tubuh lainnya: Bagaimana keadaan kalian? Maka mereka menjawab, “kami senantiasa dalam kebaikan jika engkau meninggalkan kami”.

Hasad, tidak sabar dan buruknya akhlak

‘Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu berkata, “Tidak ada ketentraman bagi orang yang suka hasad (pendengki), tidak ada persahabatan bagi orang yang kurang penyabar (cepat bosan), dan tidaklah ada orang yang senang kepada orang yang buruk akhlaknya.”

Hasad adalah Dosa Pertama di Lagit dan Bumi

Sebagian Ulama Salaf rahiamhumullah berkata, “ Hasad adalah dosa pertama yang dengannya Allah Ta’ala dimaksiati di Langit, yaitu hasadnya Iblis kepada Nabi Adam ‘alaihis salam, dan hasad adalah juga dosa pertama yang dengannya Allah Ta’ala dimaksiati di Bumi, yaitu hasadnya anak Adam kepada saudaranya sehingga ia membunuhnya.”

Memuliakan Ulama dan Umara

Sahl bin 'Abdillah at-Tasturi rahimahullah Ta'ala berkata:"Manusia senantiasa dalam keadaan baik selama memuliakan pemimpin dan 'Ulama. Maka jika mereka memuliakan keduanya niscaya Allah akan memperbaiki dunia dan Akhirat mereka dan jika mereka meremehkan keduanya, maka mereka telah merusak dunia dan Akhirat mereka." (Tafsir al-Qurthubi)

Jauhilah Menunda-Nunda Amal Perbuatan

Al-Hasan rahimahullah berkata, “jauhilah oleh kalian menunda-nunda (amal perbuatan), karena sesungguhnya engkau adalah dengan harimu (hari dimana engkau menemuinya), dan bukan dengan hari besokmu; dan jika engkau berada pada hari esokmu maka jadikanlah hari itu sebagaimana hari dimana engkau berada, sehingga jika engkau tidak menemui hari esok engkau tidaklah menyesal dari apa yang lewatkan di hari itu.”

Ijtihad Pelaku Bid’ah

Ayyub As-Sakhtiyani rahimahullah berkata : “Tidaklah seorang pelaku bid’ah itu semakin menambah ijtihadnya atau kesungguhannya dalam (kebid’ahannya) melainkan hal itu akan semakin menjauhkan dirinya dari Allah ‘Azza wa Jalla”. [Talbis Iblis, karya Ibnul Jauzi rahimahullah, hal: 22]
Kalian Penghilang Kesedihanku

Syu'bah radhiyallahu 'anhu berkata:"Suatu hari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu keluar menemui shahabat-shahabatnya, lalu berkata:'kalian adalah penghilang kesedihanku.'" (Al-Ikhwan, Ibnu Abi Dunya)

Bersalaman

Al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata:"Saling bersalaman (dengan seama jenis) menambahkan rasa cinta." (Al-Muntaqa min Kitabi Makarimil Akhlaq)

Mayat Hidup

Hudzaifah ibnul Yaman radhiallahu ‘anhu ketika ditanya tentang mayat yang hidup, beliau berkata, “Yaitu orang yang tidak mengingkari kemungkaran yang ada dihadapannya dengan tangannya, tidak pula dengan lisannya, dan tidak juga dengan hatinya.”


Rasa takut yang membawa kepada kebaikan

Fudhail bin Iyadh rahimahullah berkata, “Barang siapa yang takut kepada Allah Ta’ala niscaya rasa takut tersebut akan menuntunnya kepada setiap kebaikan.”

Wasiat Ibnu 'Abbas

'Utsman bin Hadir rahimahullah berkata:"Aku menemui Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma, lalu kau berkata:"Berilah aku wasiat." Maka beliau berkata:"Ya, hendaklah engkau bertakwa kepada Allah dan beristiqomahlah. Ikutilah sunnah (Itiba') dan janganlah membuat bid'ah." (Riwayat Imam ad-Darimi rahimahullah) 


Tiada ulasan: