Catatan Popular

Sabtu, 17 November 2012

RISALATUL MURID (1): DORONGAN BATIN MENUJU KE JALAN ALLAH (HABIB ABDULLAH AL HADDAD)

Dorongan Batin Untuk Menuju Ke Jalan Allah

Ketahuilah bahwa jalan permulaan yang ditempuh ialah munculnya semacam dorongan yang kuat didalam hati yang mengerakkan, menarik dan mengajak untuk kita menuju ke jalan Allah Taala dan menuju ke jalan akhirat serta membelakangkan dunia dan membelakangkan segala yang menjadi kebiasaan kita pada mengejar dunia; seperti mengumpul harta dan kekayaan, bersenang lenang mengikuti kehendak syahwat dan hawa nafsu juga bermegah megah dengan keindahan dan kemewahan termasuk keluarga, kaum kerabat, sahabat handai yang dicintai dan lain lain lagi.
Dorongan ini merupakan “Rahsia Ketuhanan” yang diberikan ke dalam batin hambaNya samada dengan cara menakutkan atau mengembirakan ataupun dengan cara menimbulkan
perasaan rindu kepada ZatNya ataupun juga melalui pertemuan dengan para wali Allah atau ketika mendapat pandangan daripada mereka. Kadang kadang dorongan itu terjadi tanpa ada sesuatu sebab yang tertentu. Bercita cita untuk mendapatkan “dorongan” serupa itu sangat sangat disuruh dan digalakkan. Tetapi bercita cita atau berharap saja untuk meningkat tanpa berusaha dan menetap dipintuNya adalah suatu keputusan yang bodoh. Betapa tidak, bukankah Rasulullah saw pernah bersabda;

“Sesungguhnya Tuhan telah menyediakan berbagai limpahan (kurnia) pada setiap MASA, maka hendaklah kamu mencarinya”

Sesiapa yang telah diberikan penghargaan oleh Allah Taala dengan dapatnya “dorongan” mulia ini maka hendaklah dia meletakkan dirinya pada tempat yang sesuai. Hendaklah kita mengetahui bahwa pemberian Allah Taala ini adalah NIKMAT TERTINGGI antara nikmat nikmatNya yang lain yang tidak dapat ditentukan darjatnya dan tidak dapat dinilai kesyukuran atasnya.

Keterangan:

Masyallah, sedarlah wahai sekelian saudaraku, Ini adalah “Penghargaan dan
Penghormatan” yang datang langsung daripada Allah swt. Maka hendaklah kita mengetahui akan pemberian Allah Taala ini adalah Nikmat Tertinggi antara nikmat nikmatNya yang lain dan janganlah kita rosakkan dan cacatkan “Penghargaan, Penghormatan dan Nikmat Tertinggi” dengan mengabaikannya atau melalaikan”.

“Meletakkan diri kita pada tempat sesuai bermaksud; “Dorongan Kemauan_Rahsia
Ketuhanan” ini seperti Permata yang sangat sangat berharga dimana kita tidak dibenarkan
meletaknya dilumpur atau berdekatan dengan lumpur. Fahamilah maksud ini”.
Maka wajarlah kita membanyakkan kesyukuran terhahap Allah Taala atas nikmat besar yangtelah diberikan kepada kita yang sudah dipilih dan mungkin akan diutamakanNya
(sekiranya kita mengikuti akan peraturan yang telah digariskan oleh Habib Abdullah
bin Alwi AlHaddad), kita antara orang orang yang setaraf dan rakan-rakan seperjuangan
untuk diberikannya nikmat itu.
Betapa banyaknya orang Islam yang telah mencapai usia 80 tahun atau lebih tetapi masih
belum lagi diberikan “dorongan” serupa itu dan hati mereka tidak pernah sekalipun diketuk oleh “Rahsia Ketuhanan” ini.

Keterangan:

“Alhamdulillah, kami panjatkan syukur kepadaMu Ya Allaaah yang telah memberi dan
meletakkan “dorongan Kemauan_Rahsia Ketuhanan” ke dalam hati hambaMu yang kotor ini,yang penuh dengan dosa dan noda, buta mata zahir dan buta mata batin kami yang selama ini sudah banyak kami remehkan perintah dan laranganMu, mengabaikan dan melalaikan segala nikmat yang Engkau sentiasa berikan dengan tidak mensyukuriMu dengan sewajarnya. Astagfirullah . . . Alhamdulillah”

“Ya Allaaah, kami adalah hambaMu yang tidak ada Daya dan Upaya untuk menjaga
pemberianMu yang tak ternilai ini. Kami mohon kepadaMu, Berilah kami Perlindungan,
Bantuan, Pertolongan dan kekuatan supaya dapat menjaga dan membawa “Dorongan
Kemauan_Rahsia KetuhananMu” ini sebaik baik mungkin. Hanya dengan kehendak dan
izinMu jua yang kami harapkan yang akan berlaku dan pasti berlaku. Kami mohon kepadaMu dengan keberkahan Nabi dan RasulMu, Muhammad saw, dengan keberkahan Ahli BaitNya dan ZuriatiNya, dengan keberkahan Para Habaib yang kami Cintai, dengan keberkahan Guru kami dan Guru Guru mereka.
Amin, Amin, Amin, Ya Rabbal Alamin.

Tiada ulasan: