(BAB I KISAH-KISAH KETABAHAN)
Khabab bin
Al-Arat ra. adalah seorang sahabat yang tubuhnya telah dipenuhi keberkahan,
karena ia telah mengalami berbagai ujian dan penderitaan di jalan Allah. Pada
masa awal Islam, ia telah masuk Islam ketika baru lima hingga enam orang yang
telah menerima Islam. Karena itulah, cukup lama ia bergelut dalam penderitaan.
la pernah dipakaikan baju besi, lalu dibaringkan di bawah terik matahari yang
sangat panas. Keringat bercucuran dari tubuhnya. Begitu lama ia. disiksa di
bawah terik matahari, hingga daging di punggung mengelupas karena panasnya.
Khabab bin
Al-Arat ra. adalah budak milik seorang wanita. Ketika tuannya mengetahui bahwa
ia sering menjumpai Nabi saw., maka ia menghukumnya dengan menusukkan batang
besi panas kepunggung Khabab ra..
Pada masa
khalifah Umar bin Khattab ra., beliau meminta Khabbab ra. menceritakankembali,
bagaimanapenderitaannya dahulu pada permulaan masuk Islam. Jawabnya, “Lihatlah
punggungku ini!” Umar ra. pun melihat punggungnya. Begitu melihat, beliau
berkata, “Saya belum pernah melihat punggung seperti ini.” Khabbab ra.
meneruskan, “Saya telah diseret di atas timbunan bara api yang menyala, sampai
lemak dan darah yang mengalir dari punggungku telah memadamkan api tersebut.”
Setelah Islam jaya dan pintu-pintu kemenangan telah banyak diraih, Khabab
berkata, “Tampaknya Allah swt. telah membalas penderitaan kita. Saya khawatir
ini hanya di dunia dan di akherat nanti, kita tidak mendapatkan balasan
apapun.”
Khabbab ra.
bercerita, “Suatu ketika Rasulullah saw. mengerjakan shalat lama sekali, tidak
seperti biasanya. Lalu ada seorang sahabat bertanya kepada beliau tentang
shalatnya itu. Jawab Nabi saw., “Ini adalah shalat yang penuh dengan harap dan
takut. Aku telah mengajukan tiga permintaan kepada Allah swt.. Dua diantaranya
telah dikabulkan, dan satunya ditolak. Aku memohon, agar umatku tidak
dimusnahkan karena kelaparan, doa ini dikabulkan. Yang kedua, aku meminta agar
umatku tidak dihancurkan oleh musuh, dan doa ini pun telah dikabulkan-Nya.
Sedangkan yang ketiga, aku meminta agar jangan terjadi perpecahan diantara
umatku, tetapi doa ini tidak dikabulkan-Nya.”
Khabbab
wafat pada usia 37 tahun. la adalah sahabat yang pertama kali dikuburkan di
Kuffah. Setelah wafatnya, Ali ra. pernah melewati kuburnya, dan ia berkata, “Ya
Allah, rahmatilah Khabbab. Dengan semangatnya ia telah memeluk Islam, dan ia
rela menghabiskan waktunya untuk berhijrah, berjihad, dan menerima segala
penderitaan serta musibah. Penuh berkahlah, orang yang selalu mengingat hari
Kiamat, dan selalu bersiap-siap menerima kitab amalnya pada hari hisab, dan ia
jalani kehidupan ini dengan menerima apa adanya, dan ia sangat ridha kepada
Tuhannya.”
Faedah :
Sebenarnya,
hanya ridha Ilahi-lah yang menjadi tujuan utama para sahabat ra.. Segala
sesuatunya dilakukan semata-mata untuk mendapat keridhaan-Nya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan