Catatan Popular

Isnin, 13 November 2017

KITAB NASHAIHUL IBAAD : LIMA KETERGESAAN YANG BAIK



Karya Muhammad Nawawi bin 'Umar Al-Jawi  (IMAM NAWAWI NUSANTARA)

Hatim Al-Asham rahimahullâh berkata: "Ketergesa-gesaan itu datangnya dari setan, kecuali dalam lima hal, sebab yang lima itu termasuk Sunnah Rasulullah shollallohu 'alaihi wa sallam yaitu:
  1. segera memberi jamuan kepada tamu apabila ia telah masuk rumah;
  2. segera mengurus mayat jika sudah jelas kematiannya;
  3. segera menikahkan anak perempuan jika ia sudah dewasa;
  4. segera membayar hutang jika telah tiba waktu pembayarannya; dan
  5. segera bertobat ketika terlanjur melakukan maksiat."

Sehubungan dengan hal ini, Rasulullah shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda dalam beberapa hadits berikut:

"Barangsiapa memberi makan kepada saudaranya yang muslim makanan kesukaannya sehingga keinginan untuk makannya terpenuhi, maka Allah mengharamkan dia masuk neraka." (HR. Baihaqi, dari Abu Hurairah)

"Barangsiapa memberi makan berupa roti kepada saudaranya yang bisa mengenyangkan perutnya dan memberinya minum sehingga hilang dahaganya, maka ia jauh dari neraka sejauh tujuh parit, sementara setiap parit lebarnya sejauh perjalanan 700 tahun." (HR. Nasa'i, Thabarani, Hakim, dan Baihaqi, dari 'Abdullah bin 'Amr bin 'Ash)

"Sesungguhnya balasan yang pertama kali diberikan kepada seorang mukmin sesudah matinya adalah diampuninya dosa orang-orang yang mengantarkan jenazahnya ke kubur." (HR. Baihaqi)

"Jika calon penghuni surga meninggal, maka Allah s.w.t. merasa malu untuk menyiksa orang-orang yang mengusung jenazahnya, yang mengantarkannya, dan yang menshalatkannya." (HR. Dailami)

"Barangsiapa menikahkan anak perempuannya, maka kelak pada hari Kiamat Allah akan memberikan mahkota raja kepadanya." (HR. Ibnu Syahin, dari 'Aisyah)

Dalam riwayat Ibnu 'Umar radiallahu anhu, dia berkata:

"Sungguh kami pernah menghitung bahwa dalam satu majelis Rasulullah shollallohu 'alaihi wa sallam membaca: 'Robbighfir lii wa tub'alayya innaka antat tawwaabul ghofuur.'(Ya Rabb, ampunilah dosaku dan terimalah tobatku; sesungguhnya Engkau Maha Penerima tobat lagi Maha Pengampun.) sebanyak 100 kali." (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Abu Dawud)

Tiada ulasan: