Catatan Popular

Isnin, 13 November 2017

KITAB NASHAIHUL IBAAD : LIMA PEMELIHARAAN



Karya Muhammad Nawawi bin 'Umar Al-Jawi  (IMAM NAWAWI NUSANTARA)

Nabi s.a.w. bersabda:
  1. Berbisik itu dapat menyimpan rahasia.
  2. Shadaqah dapat memelihara dunia.
  3. Keikhlasan dapat memelihara amal (dari terhapusnya pahala).
  4. Jujur dapat memelihara ucapan dari perkataan dusta.
  5. Musyawarah dapat memelihara pendapat-pendapat (untuk mencapai suatu kesepakatan bersama).

Berbisik itu dapat menyimpan rahasia, sementara mampu memelihara rahasia termasuk sebab dominan dalam mencapai kesuksesan. Nabi s.a.w. bersabda:
"Mintalah pertolongan kepada Allah dalam usaha meraih suatu hajat dengan merahasiakannya, karena setiap orang yang mendapatkan nikmat pasti ada orang lain yang dengki kepadanya."

Berkaitan dengan poin 2, Nabi s.a.w. bersabda:
"Tiada hari saat matahari telah terbenam, kecuali ada dua malaikat yang berdo'a: 'Ya Allah, berilah ganti kepada orang yang mau menginfaqkan hartanya dan berilah kebangkrutan kepada orang yang tidak mau menginfaqkan hartanya.'" Allah pun lalu menurunkan ayat-Nya (QS. Al-Lail ayat 5-7 --edt.): "Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa serta membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah." (Dari Abu Darda', dari Nabi s.a.w.)

Berkaitan dengan ikhlas, ikhlas itu ada 3 tingkatan, yaitu:
  1. Menyembunyikan amal dari perhatian orang lain. Dalam beribadah tidak ada tujuan lain kecuali melaksanakan perintah Allah dan menetapi hak ubudiyyah. Juga bukan ditujukan untuk meraih simpati orang lain agar mendapat kasih sayang, pujian, harta, atau sesuatu lainnya dari mereka. Inilah tingkatan ikhlas yang tertinggi.
  2. Beramal semata-mata karena Allah dengan tujuan agar Allah memberikan balasan di akhirat nanti, seperti agar dijauhkan dari siksa neraka, dimasukkan ke surga, dan diberi berbagai kenikmatan lainnya. Inilah tingkatan ikhlas nomor dua.
  3. Beramal karena Allah semata dengan berharap agar Allah memberikan balasan di dunia, seperti agar diluaskan rizkinya dan agar dihindarkan dari hal-hal yang tidak disukainya. Inilah tingkatan ikhlas paling rendah

Adapun melakukan amal dengan kriteria selain itu, maka merupakan riya' yang sangat tercela.

Berkaitan dengan poin 4, dalam menjelaskan firman Allah (QS. Al-Baqarah (2): 42 --edt.):
"Janganlah kalian mencampur-adukkan antara yang haq dan yang bathil."

Ibny 'Abbas berkata: "Maksudnya adalah janganlah kalian mencampur-adukkan antara kejujuran dan dusta."

Orang yang dusta, omongannya tidak akan diterima Allah dan juga tidak akan diterima manusia. Ulama ahli bijak berkata: "Lebih baik diam daripada berkata bohong. Ucapan yang jujur adalah awal dari sebuah kebahagiaan."

Ahli balaghah berkata: "Orang yang jujur itu dihormati dan dicintai, sedang orang yang bohong terhina lagi direndahkan."

Berkaitan dengan musyawarah, Nabi s.a.w. juga pernah bersabda:
"Musyawarah itu akan mencegah terjadinya penyesalan dan celaan dari orang lain."

'Ali r.a. pernah berkata: "Sebaik-baik cara dalam pengambilan keputusan adalah dengan musyawarah dan seburuk-buruk langkah adalah kediktatoran."

Tiada ulasan: