Karya Muhammad Nawawi bin
'Umar Al-Jawi (IMAM NAWAWI NUSANTARA)
'Abdullah
bin 'Amr bin 'Ash berkata:
"Orang yang memiliki lima hal berikut akan bahagia di dunia dan di akhirat, yaitu:
- banyak-banyak membaca: 'Laa ilaaha illallooh Muhammadur rosuulullooh.';
- setiap kali ditimpa musibah mengucapkan: 'Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji'uun, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil 'Aliyyil 'azhiim.' (Sesungguhnya kami ini milik Allah dan akan kembali kepada-Nya. Tiada daya (untuk menjauhi maksiat) dan tiada kekuatan (untuk taat), kecuali dengan pertolongan Allah Yang Mahatinggi lagi Mahaagung);
- ketika menerima nikmat dari Allah mengucapkan: 'Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin.' (Segala puji hanyalah milik Allah, Rabb semesta alam), sebagai bentuk syukur (secara lisan);
- setiap kali akan memulai sesuatu selalu mengucapkan: 'Bismillaahir rohmaanir rohiim.';
- setiap melakukan dosa, ia membaca: 'Astaghfirulloohal 'azhim, wa atuubu ilaih.' (aku memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya)."
Berkaitan
dengan poin 1, Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Perbanyaklah kalian berdzikir kepada Allah s.w.t. dalam segala keadaan, karena sesungguhnya tidak ada amal yang lebih dicintai oleh Allah dan lebih menyelamatkan seseorang dari semua keburukan dunia dan akhirat daripada berdzikir kepada Allah." (HR. Ibnu Sharshari)
Berkaitan dengan poin 2, Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Janganlah kalian banyak berbicara selain berdzikir kepada Allah, karena sesungguhnya banyak berbicara selain dzikir dapat menyebabkan hati keras, padahal manusia yang paling jauh dari rahmat Allah adalah orang yang memiliki hati keras." (HR. Tirmidzi)
Berkaitan dengan poin 3, Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Ucapan yang paling disenangi oleh Allah ada empat, yaitu: subhaanallooh, al-hamdulillaah, laa ilaaha illallooh, dan Alloohu akbar. Tidak masalah bagimu untuk memulai dari lafazh yang mana dalam mengucapkannya." (HR. Muslim dan Nasa'i, dari Samurah bin Jundub)
"Ucapkanlah 'laa ilaaha illallooh' dan 'Alloohu akbar'; ucapkanlah 'subhaanallooh' dan 'al-hamdulillaah'; dan ucapkanlah 'tabaarokallooh.' sebab semua ucapan itu merupakan lima perkara yang tidak ada perkara lain yang bisa menyamainya." (HR. Ibnu Sharshari)
Berkaitan dengan poin 4, Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Setiap perbuatan baik yang di dalamnya tidak dimulai dengan pujian kepada Allah, maka perbuatan tersebut terputus (dari rahmat Allah)." (HR. Ibnu Hibban)
"Setiap perbuatan baik yang di dalamnya tidak dimulai dengan bacaan basmalah, maka perbuatan tersebut terputus (dari rahmat Allah)." (HR. Abu Dawud, dari Abu Hurairah)
Berkaitan dengan poin 5, Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Maukah aku tunjukkan kepada kalian mengenai penyakit kalian dan obat untuk kalian? Bahwasanya penyakit kalian adalah berbuat dosa, sedangkan obatnya adalah beristighfar." (HR. Dailami, dari Anas bin Malik)
"Barangsiapa selalu membaca istighfar, maka Allah akan menjadikan untuk dirinya jalan keluar dari semua kesulitan, menjadikan kegembiraan dari semua kesusahan, dan akan memberi rizki kepadanya dari jalan yang tidak disangka-sangka." (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah, dari Ibnu 'Abbas)
"Hendaklah kalian banyak mengucapkan laa ilaaha illallooh dan beristighfar, sebab iblis berkata: 'Aku membinasakan manusia dengan merayunya untuk berbuat dosa, namun mereka membinasakan aku dengan banyak mengucapkan laa ilaaha illallooh dan beristighfar. Ketika aku melihat yang seperti itu, maka aku akan membinasakan mereka dengan merayunya untuk mengikuti hawa nafsu mereka yang dengan begitu mereka menyangka bahwa mereka berada dalam petunjuk.'" (HR. Ahmad dan Abu Ya'la, dari Abu Bakar Ash-Shiddiq)
Al-Faqih Abu Laits berkata: "Barangsiapa memelihara tujuh perkara, maka ia akan menjadi orang yang mulia di sisi Allah dan di hadapan para malaikat; Allah akan mengampuni dosanya meski banyaknya seperti buih lautan; ia akan merasakan nikmatnya melaksanakan ketaatan; dan hidup matinya akan berada dalam kebaikan. Ketujuh perkara itu adalah:
"Perbanyaklah kalian berdzikir kepada Allah s.w.t. dalam segala keadaan, karena sesungguhnya tidak ada amal yang lebih dicintai oleh Allah dan lebih menyelamatkan seseorang dari semua keburukan dunia dan akhirat daripada berdzikir kepada Allah." (HR. Ibnu Sharshari)
Berkaitan dengan poin 2, Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Janganlah kalian banyak berbicara selain berdzikir kepada Allah, karena sesungguhnya banyak berbicara selain dzikir dapat menyebabkan hati keras, padahal manusia yang paling jauh dari rahmat Allah adalah orang yang memiliki hati keras." (HR. Tirmidzi)
Berkaitan dengan poin 3, Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Ucapan yang paling disenangi oleh Allah ada empat, yaitu: subhaanallooh, al-hamdulillaah, laa ilaaha illallooh, dan Alloohu akbar. Tidak masalah bagimu untuk memulai dari lafazh yang mana dalam mengucapkannya." (HR. Muslim dan Nasa'i, dari Samurah bin Jundub)
"Ucapkanlah 'laa ilaaha illallooh' dan 'Alloohu akbar'; ucapkanlah 'subhaanallooh' dan 'al-hamdulillaah'; dan ucapkanlah 'tabaarokallooh.' sebab semua ucapan itu merupakan lima perkara yang tidak ada perkara lain yang bisa menyamainya." (HR. Ibnu Sharshari)
Berkaitan dengan poin 4, Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Setiap perbuatan baik yang di dalamnya tidak dimulai dengan pujian kepada Allah, maka perbuatan tersebut terputus (dari rahmat Allah)." (HR. Ibnu Hibban)
"Setiap perbuatan baik yang di dalamnya tidak dimulai dengan bacaan basmalah, maka perbuatan tersebut terputus (dari rahmat Allah)." (HR. Abu Dawud, dari Abu Hurairah)
Berkaitan dengan poin 5, Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Maukah aku tunjukkan kepada kalian mengenai penyakit kalian dan obat untuk kalian? Bahwasanya penyakit kalian adalah berbuat dosa, sedangkan obatnya adalah beristighfar." (HR. Dailami, dari Anas bin Malik)
"Barangsiapa selalu membaca istighfar, maka Allah akan menjadikan untuk dirinya jalan keluar dari semua kesulitan, menjadikan kegembiraan dari semua kesusahan, dan akan memberi rizki kepadanya dari jalan yang tidak disangka-sangka." (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah, dari Ibnu 'Abbas)
"Hendaklah kalian banyak mengucapkan laa ilaaha illallooh dan beristighfar, sebab iblis berkata: 'Aku membinasakan manusia dengan merayunya untuk berbuat dosa, namun mereka membinasakan aku dengan banyak mengucapkan laa ilaaha illallooh dan beristighfar. Ketika aku melihat yang seperti itu, maka aku akan membinasakan mereka dengan merayunya untuk mengikuti hawa nafsu mereka yang dengan begitu mereka menyangka bahwa mereka berada dalam petunjuk.'" (HR. Ahmad dan Abu Ya'la, dari Abu Bakar Ash-Shiddiq)
Al-Faqih Abu Laits berkata: "Barangsiapa memelihara tujuh perkara, maka ia akan menjadi orang yang mulia di sisi Allah dan di hadapan para malaikat; Allah akan mengampuni dosanya meski banyaknya seperti buih lautan; ia akan merasakan nikmatnya melaksanakan ketaatan; dan hidup matinya akan berada dalam kebaikan. Ketujuh perkara itu adalah:
- membaca basmallah setiap akan memulai sesuatu;
- membaca hamdallah setiap kali selesai mengerjakan sesuatu;
- membaca istighfar setiap kali melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat;
- mengucapkan insya Allah setiap kali berjanji untuk melakukan sesuatu;
- mengucapkan laa haula wa laa quwwata illaa billaahil 'Aliyyil 'azhiim setiap kali menemukan sesuatu yang tidak disenangi.
- mengucapkan innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji'uun setiap kali tertimpa musibah; dan
- banyak-banyaklah membaca laa ilaaha illallooh muhammadur rasuulullooh, baik siang hari maupun malam hari."
Tiada ulasan:
Catat Ulasan