Catatan Popular

Isnin, 5 November 2012

KENALI IBLIS DAN SYAITAN (3) : BEZA SYAITAN DAN IBLIS

Mendengar kata Syaitan maka seketika pikiran kita biasanya akan langsung membayangkan sesosok makhluk yang seram hitam bertanduk dikepalanya kedua matanya merah gigi tajam tak ubahnya drakula dan memiliki ekor dengan ujungnya seperti anak panah.
Akan tetapi apakah memang demikian keadaan syaitan sebenarnya ?
Jika kita membuka lembaran-lembaran kitab suci dan juga hadis-hadis yg meriwayatkan perihal setan itu sendiri ternyata kita TIDAK akan menemukan penggambaran sosok setan seperti yang kita bayangkan itu. Tidak ada keterangan apapun dari Allah didalam al-Qur’an maupun juga dari Rasul didalam Hadisnya mengenai perwujudan asli dari makhluk yang bernama syaitan ini.
Satu hal lain yang sangat lumrah terjadi dimasyarakat bila kita menyebut setan maka biasanya kitapun akan sering mengindentikkannya dengan Iblis yaitu suatu makhluk yang diceritakan oleh al-Qu’ran sebagai pembangkang perintah Tuhan saat disuruh bersujud kepada manusia yang oleh Tuhan berfungsi sebagai Khalifah dibumi .
Menurut Encyclopedia Britannica kata syaitan sebenarnya berasal dari bahasa Ibrani yang berarti “musuh” dan biasanya ditujukan kepada jenis Jin yang ingkar dan melakukan bisikan jahat terhadap manusia sebagai tindakan godaan dan kesuksesan mereka adl bergantung dari kecerdikannya.
Pernyataan tersebut tidak bertentangan dgn pernyataan al-Qur’an maupun hadis Nabi berikut :
Kami jadikan para Nabi itu musuh-musuh syaitan yaitu dari jenis manusia dan Jin - Qs. 6 al-an’am : 112
Sungguh aku melihat syaitan-syaitan Jin dan manusia lari dari Umar - Hadis Riwayat Tirmidzi
Dari ayat dan hadis tersebut digambarkan oleh al-Qur’an bahwa setan itu terbagi atas dua jenis yaitu syaitan dalam wujud manusia dan setan dalam wujud Jin. Dan dari sini juga ada indikasi bahwa yang namanya syaitan itu tidak selamanya identik dgn Iblis. Maka sujudlah mereka kecuali Iblis adalah dia dari golongan jin - Qs. 18 al-Kahfi : 50
Jadi Iblis itu sendiri dinyatakan Allah berasal dari golongan Jin tidak ada Iblis dari golongan manusia sehingga mengidentikkan antara Iblis dan Syaitan tidaklah selamanya benar. Lalu setan dari jenis manusia itu apa dan bagaimana ?
Sabda Nabi :
Apabila tiba bulan Ramadhan dibukalah pintu langit dikunci pintu neraka dan syaitan dibelenggu Hadis Riwayat Bukhari dari Abu Hurairah
Pernyataan Nabi bahwa pintu langit dibuka pada bulan Ramadhan tentunya dimaksudkan sebagai terbukanya pintu rahmat dan pintu ampunan Allah bagi para hamba-Nya yg berpuasa sementara terkuncinya pintu neraka adalah tertutupnya pintu azab Allah selagi kita menggunakan kesempatan dibulan suci itu utk melakukan introspeksi diri serta memperbanyak amal ibadah.
Dan pernyataan syaitan di belenggu pada bulan Ramadhan juga tidak mungkin kita artikan secara kontekstual yg sebenarnya sebab memang pada kenyataannya di bulan Ramadhan masih banyak kejahatan merajalela penyembahan berhala minum-minuman keras main perempuan dan aneka tindak kriminal lainnya.
Jadi yang dimaksud oleh Nabi itu tidak lain adalah pada bulan Ramadhan itu sewajarnya hawa nafsu kejahatan yang senantiasa ada pada diri manusia itu lebih terkekang kerana simanusianya seharusnya sibuk melakukan pendekatan diri kepada Tuhan banyak melakukan dzikir serta menahan makan dan minum yang merupakan sumber dari timbulnya nafsu negatif.
Kesimpulan ini sesuai juga dgn sabda Nabi yg lain :
Sesungguhnya syaitan itu berjalan pada manusia melalui tempat jalannya darah Maka persempitlah tempat jalannya dgn lapar (Hadis Riwayat Ahmad Bukhari Muslim Abu Daud dan Ibnu Majah)
Tidaklah mungkin pada tubuh kita ini ada setan yg berdiam sebab jika itu benar maka kita semua ini bisa dikatakan kesurupan tiap hari krn itulah maka yg disebut sebagai setan itu adl dorongan negatif yg selalu berusaha mendominasi semua perbuatan dan pikiran kita tiap waktu .
Bukankah Nabi juga pernah bersabda tatkala beliau kembali dari medan perang :
Kita baru saja kembali dari peperangan kecil menuju keperang yg besar Yaitu perang melawan hawa nafsu - Hadis Riwayat al-Khatib dari Jabir
Pada Hadis yang sudah kita kutip sebelumnya Nabi menyatakan bahwa lapar merupakan salah satu cara mengekang diri dari tindakan negatif yang justru merugikan diri kita sendiri.
Sabda Nabi yg lain :
Jika kalian mendengar suara keledai maka belindunglah kepada Allah dari syaitan. Karena sesungguhnya dia melihat syaitan – Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim
Sekali lagi jika memang didalam diri manusia ini ada setan dalam pengertian makhluk halus maka apakah tiap keledai melihat manusia juga pasti akan bersuara sebab pada saat yg sama seharusnya dia juga melihat syaitan didalam diri manusia ? Sementara jika kita mengartikan syaitan sebagai energi negatif atau dorongan nafsu utk berbuat kejahatan maka hal ini sesuai dgn pernyataan al-Qur’an : Lalu ALLAH mengilhamkan kepada jiwa itu fasiq dan taqwa - Qs. 91 asy-syams : 8
Semuanya berpulang kepada kita mana yg akan kita ikuti apakah semangat berbuat kebaikan ataukah semangat utk berlaku jahat ?
Ketahuilah bahwa didalam jasad ada gumpalan bila gumpalan itu baik maka baiklah seluruh jasad dan apabila rusak maka rusaklah seluruh jasad ketahuilah bahwa itulah hati - Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim
Semakin kita condong pada perbuatan negatif maka Iblis yg sejak awal mengumumkan permusuhannya dgn manusia akan mengerahkan semua bala tentaranya dari kalangan Jin yg juga memiliki sifat jahat utk menambah semangat kita berbuat hal yang batil dgn jalan membisik-bisikkan rayuan fatamorgana di dalam hati.
Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain tipuan belaka - Qs. 3 an-nisa’ : 120
.. Kejahatan syaitan yg biasa bersembunyi yang berbisik kedalam dada manusia dari Jin dan manusia - Qs.114 an-nas : 4 – 6
Kita semua sudah mengetahui bahwa antara ALLAH dan Iblis telah terjadi satu perjanjian dimana Iblis diberi kebebasan oleh Tuhan utk mengadakan cobaan serta ujian atas keimanan manusia terhadap-Nya.
Dan ajaklah siapa yg kamu sanggupi diantara mereka dgn ajakanmu kerahkanlah kepada mereka pasukanmu yg berkendaraan dan pasukanmu yang berjalan kaki lalu bersekutulah bersama mereka dalam urusan harta dan anak-anak dan berilah mereka janji - Qs. 17 al-Isra : 64
Disamping itu mungkin kita juga perlu melakukan kajian secara komprehensif terhadap beberapa hadis Nabi yang menghubungkan penyakit dgn setan dan menghubungkan pula antara suatu perbuatan dgn setan misalnya :
Hendaklah seseorang diantara kamu makan minum dan mengambil dgn tangan kanannya krn setan itu makan minum dan memberi dgn tangan kirinya - Hadis Riwayat Ibnu Majah
Apabila salah seorang dari kalian menguap hendaklah diletakkan tangannya dimulutnya dan tidak memanjangkan suaranya kerana sungguh syaitan mentertawakannya - Hadis Riwayat Ibnu Majah
Tutuplah bejana tutuplah tempat-tempat air tutuplah pintu dan padamkanlah lampu Sebab syaitan tidak singgah ditempat air yg tertutup tidak membuka pintu tertutup Serta tidak membuka bejana yg tertutup – Hadis Riwayat Bukhari
Janganlah kalian kencing dilobang - Hadis Riwayat Abu Daud Nasa’i dan Ahmad
Jangan kalian melepas ternak-ternak kalian dan anak-anak kalian saat matahari terbenam hingga kegelapan malam sebab sungguh setan bergentayangan saat matahari terbenam hingga hilang gelapnya malam - Hadis Riwayat Muslim
Beberapa hadis diatas meskipun teksnya dihubungkan dgn syaitan namun bisa kita tinjau dari sisi tata krama kesihatan maupun keselamatan.
Orang yang makan minum atau melakukan aktivitas dgn tangan kirinya berkesan orang yang tidak sopan dan kotor sebab secara umum tangan kiri kita gunakan utk –maaf- mencebok sisa kotoran dipantat. Lalu secara psikologis apakah kita mau makan makanan yang bersih dan sehat dgn tangan yang biasa memegang kotoran ?
Lalu bayangkan kita menguap lebar-lebar sambil bersuara “hhaaaahhh..” ditengah orang banyak atau didekat orang yang anda sayangi ataupun malah didalam suatu rapat apa kesan orang-orang tersebut kepada kita ? Selain itu jika saat kita menguap lebar itupun akan memungkinkan virus-virus tertentu yg ada diudara masuk melalui mulut.
Perintah Nabi untuk menutup tempat-tempat air yg terbuka mematikan lampu dan menutup pintu tidak lain agar makanan dan minuman kita bersih dari penyakit yang berbahaya seperti jentik nyamuk demam berdarah atau jilatan binatang sejenis kucing tikus dan sebagainya.
Mematikan lampu sebelum tidur adalah langkah efisiensi atau penghematan sekaligus mencegah terjadinya arus pendek yang boleh mengakibatkan kebakaran apalagi pada masa lalu orang menggunakan lampu teplok dan lilin utk penerangan sehingga tidak menutup kemunginan lampu  itu jatuh kelantai dan mengenai kain sehingga terjadi kebakaran.
Dan larangan kencing di lobang menurut saya agar tidak timbul penyakit maupun aroma tak sedap dari lobang bekas kencing ini tentu saja pengecualian bagi lobang tandas yangg boleh disiram sehingga tidak menimbulkan bau dan penyakit sebagaimana pernah diungkapkan oleh Rasyid Ridha dalam Tafsir al-Manarnya bahwa makhluk-makhluk hidup yang halus yang dikenal orang sekarang dengan perantaraan mikroskop dan diberi nama mikroba ada kemungkinan juga termasuk jenis Jin jahat yang menjadi penyebab dari berbagai macam penyakit
Menutup pintu tidak lain agar rumah kita tidak dimasuki syaitan manusia berupa pencuri atau sejenisnya yang dapat merugikan kita sendiri. Sementara larangan Nabi agar tidak melepaskan ternak dan anak-anak di waktu matahari tenggelam hingga pagi hari tidak lain utk menghindarkan kita dari ragam penculik anak dan pencuri binatang.
Kesimpulan akhir adalah syaitan itu merupakan segala sesuatu yang bersifat jahat yang dapat menjerumuskan seseorang dalam suatu bahaya baik bahaya di dunia maupun bahaya diakhirat. Setan bisa berupa hawa nafsu negatif yang merangsang seseorang untuk berlaku jahat dan menyimpang dari kebenaran. Syaitan juga bisa menimbulkan penyakit tertentu dan syaitan juga boleh berwujud Jin yang jahat.
Jadi jika ada manusia yang selalu melakukan kejahatan kebiadaban atau kenistaan maka dia adalah syaitan berwujud manusia demikian pula bila ada Jin yang berlaku sama seperti itu maka dia adalah syaitan berwujud Jin.
Sebagai tambahan penutup dalam al-Qur’an Allah tidak pernah menyinggung asal penciptaan syaitan namun Allah telah menyinggung asal penciptaan Jin dan Manusia didalam banyak ayatnya sementara asal penciptaan Malaikat disinggung oleh Nabi dalam sebuah Hadisnya :
Sesungguhnya orang-orang yg bertaqwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan mereka ingat ALLAH maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya. - Qs. 7 al-a’raf : 201
Jika syaitan mengganggumu maka mohonlah perlindungan kepada ALLAH sesungguhnya Dia Maha Mendengar dan Maha Mengetahui - Qs. 41 fushilat : 36

Tiada ulasan: