Catatan Popular

Selasa, 14 Ogos 2012

RAHSIA SHALAT 1 : EMPAT (4) TANDA SHALAT DITERIMA

Dalam Hadis Qudsi disebutkan mengenai orang-orang yang diterima solatnya oleh Allah Swt,

 "Sesungguhnya Aku (Allah Swt.) hanya akan menerima solat dari orang yang dengan solatnya itu dia merendahkan diri di hadapan-Ku. Dia tidak sombong dengan makhluk-Ku yang lain. Dia tidak mengulangi maksiat kepada-Ku. Dia menyayangi orang-orang miskin dan orang-orang yang menderita. Aku akan tutup solat orang itu dengan kebesaran-Ku. Aku akan menyuruh malaikat untuk menjaganya. Dan kalau dia berdoa kepada-Ku, Aku akan memperkenankannya. Perumpamaan dia dengan makhluk-Ku yang lain adalah seperti perumpamaan Firdaus di syurga."

Dalam hadis qudsi tersebut disebutkan bahwa tanda-tanda orang yang diterima solatnya oleh Allah Swt. adalah:

Pertama

Dia datang untuk melaksanakan solat dengan merendahkan diri kepada-Nya. Dalam Al-Quran, keadaan seperti itu disebut dengan khusyu'. Dan solat yang khusyu' adalah salah satu tanda orang yang mukmin. Yang disebut dengan solat yang khusyu' itu bukan yang tidak ingat apa pun. Kerana orang yang tidak ingat apa pun itu disebut pengsan.

Diriwayatkan bahwa Sayyidina Ali bin Abi Thalib, apabila hendak melakukan solat, tubuhnya gemetar dan wajahnya pucat besi. Sehingga ketika ada orang yang bertanya kepadanya,

 "Mengapa dengan anda ya Amirul Mukiminin?"

Sayyidina Ali menjawab,

 "Engkau tidak tahu bahawa sebentar lagi aku akan menghadapi waktu amanah."

Kemudian, Sayyidina Ali membacakan sebuah ayat Al-Quran,

"Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya. Dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh"
(QS 33: 72).

Kemudian Sayyidina Ali melanjutkan ucapannya,

"Solat adalah suatu amanat Allah yang pernah ditawarkan kepada langit, bumi, dan bukit untuk memikulnya. Tetapi, mereka menolaknya dan hanya manusia yang sanggup memikulnya. Memikul amanat berarti mengabdi kepadaNya."


Kedua

Dia tidak sombong dengan makhluk-Ku yang lain. Jadi, tanda orang yang diterima solatnya ialah tidak takabur. Takabur, menurut Imam Al-Ghazali, ialah sifat orang yang merasa dirinya lebih besar daripada orang lain. Kemudian ia memandang enteng orang lain itu. Boleh jadi ia bersikap demikian dikarenakan ilmu, amal, keturunan, kekayaan, anak buah, atau kecantikannya.

Kalau Anda merasa besar karena memiliki hal-hal itu dan memandang enteng orang lain, maka Anda sudah takabur. Dan solat Anda tidak diterima. Bahkan dalam hadis lain disebutkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda,

"Takkan masuk syurga seseorang yang dalam hatinya ada rasa takabur walaupun sebesar debu saja."

Biasanya masyarakat akan menjadi rosak kalau di tengah-tengah masyarakat itu ada orang yang takabur. Kemudian takabur itu ditampakkan untuk memperoleh perlakuan yang istimewa. Dan anehnya, seringkali sifat takabur ini menghinggapi para aktivis masjid atau aktivis kegiatan keagamaan. Mereka biasanya takabur dengai ilmunya dan menganggap dirinya paling benar.


Ketiga

Tanda orang yang diterima solatnya ialah orang yang tidak mengulangi maksiatnya kepada Allah Swt. Nabi yang mulia bersabda,

"Barangsiapa yang solatnya tidak rnencegahnya dari kejelekan dan kemungkaran, maka solatnya hanya akan menjauhkan dirinya dari Allah Swt."

Dalam hadis yang lain, Rasulullah Saw. bersabda,

"Nanti, pada Hari Kiamat, ada orang yang membawa solatnya di hadapan Allal Swt. Kemudian solatnya diterima dan dilipat-lipat seperti dilipat-lipatnya pakaian yang kotor dan usang. Lalu solat itu dibantingkan ke wajahnya."

Allah tidak menerima solat itu karena solatnya tidal dapat mencegah perbuatan maksiatnya setelah ia melakukan maksiat tersebut. Bukankah Al-Quran telah mengatakan,

"...Sesungguhnya solat mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar..."
 (QS 29:45).

Keempat

Orang yang diterima solatnya ialah orang yang menyayangi orang-orang miskin. Kalau diterjemahkan dengan ayat moden, hal ini bererti orang yang mempunyai solidariti sosial. Dia bukan hanya melakukan rukuk dan sujud saja, tetapi dia juga memikirkan penderitaan sesamanya. Dia menyisihkan sebagian waktu dan rezekinya untuk membahagiakan orang lain.

Kalau dalam solat Anda, Anda sudah merasakan kebesaran Allah dan tidak takabur dan kalau Anda sudah tidak mengulangi perbuatan maksiat sesudah solat dan kalau Anda sudah mempunyai perhatian yang besar terhadap kesejahteraan orang lain, maka Allah akan melindungi Anda dengan jubah kebesaran-Nya. Allah akan memberi kepada Anda kemuliaan dengan kemuliaan-Nya, dan membungkus Anda dengan busana kebesaran-Nya. samping itu, Allah akan menyuruh para malaikat untuk menjaga Anda dan para malaikat itu akan berkata sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Quran,

 "Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat. Didalamnya kamu akan memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang telah dijanjikan oleh Allah kepadamu" (QS 41: 31)


Tiada ulasan: