Kitab Al-Ta-aruf li-Madzhabi Ahl Al-Tashawwuf
Karya Ibn Abi Ishaq
Muhammad ibn Ibrahim ibn Ya’qub Al-Bukhari AL-KALABADZI
Mereka mengakui bahwa orang diizinkan memiliki
penghasilan dari perdagangan, perniagaan atau pertanian, atau cara-cara lain
yang diizinkan oleh syariah, asal orang itu berhatai-hati, tidak tergesa-gesa
dan cermat dalam menghinndari hal-hal yang kesahannya diragukan,
penghasilan-penghasilan ini hendaknya dipakai untuk keperluan saling bantu
dengan menekan nafsu-nafsu, dan selalu siaga membantu yang lain serta bermurah
hati kepada tetangga. Mereka beranggapan, bahwa orang harus mencari nafkah jika
dia memiliki tanggungan-tanggungan yang mesti ditunjang olehnya. Menurut
Al-Junaid, cara yang tepat untuk mencari nafkah, disamping syarat-syarat
terdahulu, adalah dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang akan mebawa orang
itu lebih dekat kepada Tuhan, dan menyibukan diri dalam pekerjan-pekerjan itu
dengan semangat yang sama dengan pekerjaan-pekerjaan sunnah yang diperintahkan
kepada orang itu, bukannya dengan gagasan bahwa pekerjaan-pekerjaan itu
merupakan alat mata pencaharian atau alat untuk mendapatkan keuntungan.
Tapi
tokoh-tokoh lain beranggapan bahwa mendapat penghasilan itu boleh saja, tapi
bukan berarti bahwa hal itu perlu, asalkan kepercayaan orang itu kepada Tuhan
tak berkurang sama sekali, atau keagamaannya terpengaruh; tapi, sebenarnya,
akan lebih tepat kalau seseorang menyibukan diri dengan melaksanakan
kewajiban-kewajiban Tuhan, dan dalah tugas yang utama bagi orang itu untuk
menjauh dari segala penghasilan demi menyempurnakan kepercayaan dan imannya
kepada Tuhan. Sahl berkata :”Tidaklah pantas bagi orang-orang yang menaruh
kepercayaan kepada Tuhan mencari penghasilan, kecuali dengan tujuan mengikuti
Sunnah Nabi; dan bagi yang lain-lain, hal itu tidaklah pantas, kecuali untuk
tujuan saling menolong.
Ini semua merupakan doktrin-doktrin sejati para Sufi,
sepanjang yang telah kami buktikan dari yang telah dinyatakan dalam kitab-kitab
mereka, yang nama-namanya telah kami sebutkan pada awal buku ini, atau telah
kami dengan dari para ahli yang dapat dipercaya yang mengenai prinsip-prinsip
mereka dan menguji doktrin-doktrin mereka, atau sepanjang kami memahami teka
teki dan acuan-acuan terselubung dan terkandung dalam wacana aktual mereka.
Memang, semua ini tak diungkapkan dalam cara yang sama seperti cara kami
menuturkannya. Sebagian besar bukti yang telah kami sitir merupakan susunan
kami sendiri, yang mengungkapkan apa yang telah kami kumpulkan dari kitab-kitab
dan risalah-risalah mereka; tapi, apabila orang itu mempelajari wacana dan
buku-buku mereka, dia akan tahu bahwa apa yang telah kami tuturkan ini benar
adanya. Sungguh pun begitu, kalau bukan karena keseganan kami untuk membuat sebuah
pembahasan yang panjang, maka pasti kami telah mengutip bab-bab dan syair-syair
dari buku-buku mereka untuk setiap pokok masalah yang telah kami kemukakan,
sebab semua ini tidak dituliskan secara cukup jelas dalam buku-buku itu.
Dan kini kami akan menyebutkan doktrin-doktrin Sufi
yangkhusus, ungkapan-ungkapan tertentu yang mereka gunakan, ilmu-ilmu yang
mereka pelajari, dan pokok-pokok isi umum wacara mereka, dengan keterangan
tentang makna-makna mereka yang perlu. Dari Tuhan kami minnta batuan,s ebab tiada
kekuasaan atau kekuatan kecuali dari Tuhan.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan