Menurut Kalam Hikmah ke 34 Al-Arifbillah Syeikh Ahmad Ibnu Athaillah As kandary:
Ukhruj min
aushafi baysariyyatika ‘an kulli washfin munaaqishin li’ubuudiyyatika litakuuna
linidaa-ilhaqqi mujibaan wamin hadhratihi qariibaan.
Artinya :
“Keluarlah kamu dari sifat-sifat kemanusiaan yang buruk dari sifat yang
dapat merusak sifat kebudihanmu agar kamu berada untuk menyambut panggilan Dzat
Yang Haq (Allah), dan dari khadirat-Nya adalah lebih dekat”.
Tidaklah dapat seseorang itu
mendekatkan dirinya kepada Allah, melainkan dengan hati dan jiwa yang bersih
dan suci. Maka akan mudahlah baginya untuk berkomunikasi dengan-Nya, mengadukan
segala persoalannya dan sekaligus memohon pertolongan-Nya.
Perlu diketahui pula, bahwa sifat
kemanusiaan yang berhubungan dengan agama itu ada dua macam, yaitu :
1. Bersifat lahir, yakni yang
berupa gerakan-gerakan anggota badan atau yang biasa disebut dengan amal. Dan
amal itu sendiri pun dibagi menjadi dua yaitu :
a.
Amal yang sesuai dengan perintah (taat).
b.
Amal yang menyimpang dari perintah
(maksiat).
2. Bersifat batin, yankni berupa
gerakan-gerakan hati atau yang disebut dengan janji. Janji ini juga dibagi
menjadi dua, yaitu :
a.
Janji yang sesuai dengan hakikat, disebut ilmu dan Iman.
b.
Janji yang menyimpang dari hakikat, disebut munafik dan kebodohan. Dari uraian
di atas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa keataatan dalam menjalankan
perintah-Nya itu disebabkan karena adanya ilmu dan Iman. Sedangkan kemaksiatan
itu disebabkan karena adanya sifat nifaq dan hati yang bodoh.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan