oleh al-Faqih ila-Llah Abdul
Karim bin Hawazin al-Qusyairi
BAHAGIAN 2 : SIFAT-SIFAT
Syeikh Abul Hasan al-Busyanjy ra. Berkata : “Tauhid berarti tahu bahwa Allah swt. tidak serupa dengan
makhluk dan tidak kontra pada Sifat-sifat.”
Syeikh Hussain bin Mansur al-Hallaj menegaskan,
“Al-Qidam” hanyalah bagi-Nya. Segala yang fisikal adalah Penampilan-Nya, yang
tampak bendawi menetapkan-Nya, yang piranti mengintegrasikan-Nya, kekuatannya
berada di genggaman-Nya. Hal-hal yang tersusun waktu, waktulah yang
memisahkannya, dan yang ditegakkan oleh selain-Nya, maka bencanalah yang
menyentuhnya. Hal-hal yang terbuat oleh khayal, maka proyeksi menaikkan tahapan
kepada-Nya. Siapa yang berbicara soal tempat, maka akan berjumpa dengan kata di
mana. Sungguh Maha Suci Allah swt. Dia tidak dilindungi oleh sesuatu di atas,
dan tidak pula dikecilkan oleh yang di bawah. Dia tidak menerima batas dan
tidak dicampuri keseluruhan. Dia tidak ditemui oleh yang ada, juga tidak
dihilangkan oleh tiada. Sifat-Nya tidak memliki sifat, pekerjaan-Nya tidak
memili cacat. Adanya tak terjangkau. Suci dari ihwal makhluk-Nya. Bahkan
makhluk tidak mencampuri-Nya dan dalam pekerjaan-Nya tak ada yang memasuki-Nya.
Dia menjelaskan kepada makhluk melalui Qidam-Nya, sebagaimana makhluk itu
mengenal penjelasan-Nya melalui kejadian baru (hudus)-Nya.”
Huruf adalah ayat-Nya. Wujud adalah ketetapan-Nya.
Ma’rifat adalah tauhid-Nya, dan tauhidnya adalah perbedaan-Nya dengan
makhluk-Nya.
Segala yang tergambar oleh khayal, selalu berbeda
dengan-Nya. Bagaimana bisa, Dia menempati sesuatu, yang dari-Nya sesuatu itu
bermula? Atau dia kembali pada sesuatu, padahal Dia-lah yang memunculkaNya ?
Dia tidak bisa dibandingkan dengan dugaan, kedekatan-Nya adalah karamah-Nya,
ketinggian-Nya adalah sesuatu yang tidak berukuran ketinggain, kedatangan-Nya
tanpa berpindah, Dia-lah yang Awal dan yang Akhir, Yang Dzahir dan Yang Batin,
Yang Dekat dan Yang Jauh, Yang tidada sesuatu pun menyamai-Nya, Dan Dia-lah
Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Syeikh Yusuf bin al Husain berkata : “Ada seseorang
berdiri di antara dua sisi Dzun Nuun al-Mishsry, orang itu bertanya, “Berilah
aku kabar tentang Tauhid, apa sebenarnya tauhid itu?
Syeikh Dzun Nuun menjawab : “Tauhid berarti Anda tahu
bahwa Kekuasaan Allah swt. terhadap segala hal tanpa campur tangan, ciptaan-Nya
terhadap makhluk tanpa perlu masukan, dari seab langsung bagi segala sesuatu
adalah ciptaan-Nya, dan tidak ada sebab langsung bagi ciptaan-Nya. Seluruh
langit tertinggi dan bumi terendah tak ada yang mengaturnya kecuali Allah swt.
Segala bentuk yang terproyeksi dalam khayal Anda, maka Allah justru berbeda
dengannya.”
Al-Junayd mengatakan : “Tauhid adalah ilmu Anda, dan
ikrar Anda behwa sesungguhnya Allah swt, adalah Tunggal dalam Azali-Nya, tak ada
dua-Nya, dan tak sesuatu pun yang mengerjakan pekerjaan-Nya.”
Tiada ulasan:
Catat Ulasan