Catatan Popular

Jumaat, 28 Ogos 2020

BELAJAR TAWAKKAL KEPADA ALLAH PADA SEORANG PUTERI 10 TAHUN

Adalah kisah terdapat seorang ulama besar kaum muslimin yaitu Hatim Al Ashom, ulama rabbani, teladan kesederhanaannya dan tawakal.

Pada suatu waktu Hatim berkata kepada istri dan 9 putrinya bahwa ia akan pergi untuk menuntut ilmu. Tentu saja hal ini membuat istri dan putri putrinya merasa keberatan, karena siapa yang akan memberi mereka makan dan memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.

Salah satu dari putri-putri itu berusia 10 tahun dan hafal Al Quran. Dia menenangkan semua: Biarkan Ayah kita pergi. Ayah kita telah menyerahkan kita kepada Dzat Yang Maha Hidup, Maha Memberi rizki dan tidak pernah mati!.

 

Hatim pun pergi.

Hari itu berlalu, malam datang menjelang…

Mereka mulai lapar. Tapi tidak ada makanan. Semua mulai memandang protes kepada putri 10 tahun yang telah mendorong kepergian ayah mereka.

Putri hafal Al Quran itu kembali meyakinkan mereka: Ayah telah menyerahkan kita kepada Dzat Yang Maha Hidup, Maha Memberi rizki dan tidak pernah mati!

Dalam suasana seperti itu, tiba-tiba pintu rumah mereka diketuk. Pintu pun dibuka. Terlihat para penunggang kuda. Mereka bertanya: Adakah air di rumah kalian?

Penghuni rumah menjawab: Ya, kami memang tidak punya apa-apa kecuali air.

Air dihidangkan. Menghilangkan dahaga mereka.

Pemimpin penunggang kuda itu pun bertanya: Rumah siapa ini?

Penghuni rumah menjawab: Hatim al Ashom.

Penunggang kuda terkejut: Hatim ulama besar muslimin…..

Penunggang kuda itu mengeluarkan sebuah kantong berisi wang dan dilemparkan ke dalam rumah dan berkata kepada para pengikutnya: Siapa yg mencintai saya, lakukan seperti yang saya lakukan.

Para penunggang kuda lainnya pun melemparkan kantong-kantong mereka yang berisi wang. Sampai pintu rumah sulit ditutup, karena banyaknya kantong-kantong wang. Mereka kemudian pergi.

 

Tahukah antum, siapa pemimpin penunggang kuda itu…?

Ternyata Ia adalah Abu Ja’far Al Manshur, amirul mukminin.

Kini giliran putri 10 tahun yang telah hafal Al Quran itu memandangi ibu dan saudari-saudarinya. Dia memberikan pelajaran aqidah yg sangat mahal sambil menangis:

 

JIKA SATU PANDANGAN MAKHLUK BISA MENCUKUPI KITA, MAKA BAGAIMANA JIKA YANG MEMANDANG KITA ADALAH AL KHALIQ!

 

(Terimakasih nak, kau telah mengingatkan kami yang dominasi kegelisahannya hanya urusan dunia. Hingga lupa ada Al Hayyu Ar Rozzaq)

Hingga lupa jaminan Nya: dan di LANGIT lah RIZKI kalian…

Bukan di pekerjaan…bukan di bank…bukan di kebun…bukan di toko…tapi DI LANGIT!

Hingga kami lupa tugas besar akhirat

 

Ya Allah, jangan Kau jadikan dunia sebagai kegundahan

terbesar kami…

Ya Allah aku mohon kepadaMu hidayah,sifat taqwa, kesucian jiwa dan kekayaan

 

Demikian kisah tentang belajar tawakal kepada Allah pada seorang putri 10 Tahun, semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kisah tersebut.

ALLAHUMMA AMIN…

Tiada ulasan: