Catatan Popular

Isnin, 31 Ogos 2020

KITAB MUKASYAFATUL QULUB BAB 40 MEMPERBAIKI ANAK YATIM DAN MENJAUHI KEZALIMAN (MENYINGKAP RAHSIA KALBU)

HUJJATUL ISLAM IMAM AL GHAZALI

 

Hadits dikeluarkan Imam Bukhari (sabda Nabi SAW):

"Aku dan orang yang menanggung hidup anak yatim berada di surga seperti ini".

Beliau SAW mengisyarahkan 2 jari; jari telunjuk dan jari tengah dengan merenggangkan 2 jari tersebut.

 

Imam Muslim meriwayatkan:

"Orang menanggung anak yatimnya sendiri atau anak yatim orang lain, antara aku dan dia seperti 2 (jemari ini) dalam surga".

Dan Imam Malik menjelaskan dengan jari telunjuk dan jari tengah.

 

Hadits riwayat Imam Bazar:

"Barangsiapa yang menanggung seorang anak yatim yang masih kerabatnya atau tidak kerabatnya, maka kelak di surga aku dan dia seperti ini".

Beliau SAW merapatkan 2 jarinya.

"Barangsiapa yang berusaha menanggung 3 anak perempuan, kelak dia akan masuk surga dan memperoleh pahala seperti pahalanya orang berjuang di jalan Allah sekaligus seperti orang berpuasa dan beribadah tiap malam".

 

"Barangsiapa yang membiayai hidup 3orang, ia laksana orang beribadah di malam hari dan berpuasa di siang hari, juga berangkat pagi dan pulang sore menghunus pedang (berjuang) di jalan Allah, maka aku dan dia di surga seperti bersaudara seperti bersaudaranya 2 jari ini".

Beliau SAW menempelkan 2 jari, jari telunjuk dan jari tengah. (HR.Imam Ibnu Majah)

 

"Barangsiapa yang menanggung anak yatim dari golongan Islam, untuk diberi makan dan minum, maka Allah pasti memasukkan dia ke surga, kecuali dia melakukan dosa yang tidak terampuni". (HR.Imam Tirmidzi, dishahehkan Ibnu Majah)

Diriwayatkan dalam sanad Hasan (terusan hadits):

"Anak Yatim tersebut sampai tidak membutuhkan dia lagi, maka dia wajib dan pasti masuk surga".

  

"Sebaik-baik rumah didalamnya ada anak yatim yang dirawat dengan baik. Dan seburuk-buruk rumah orang Islam ialah rumah terdapat anak yatim yang diperlakukan dengan buruk." (HR.Imam Ibnu Majah).

Imam Abu Ya'la meriwayatkan dengan sanad Hasan (Sabda Nabi SAW):

"Aku adalah orang pertama yang masuk surga, tapi aku melihat seorang wanita bergegas mendahuluiku. Aku pun bertanya:

"Siapa engkau dan mengapa mendahuluiku".

Dia berkata:

"Aku adalah wanita yang duduk berdiam diri memperhatikan anak-anak yatimku".

 

Sabda beliau SAW:

"Demi Tuhan yang mengutusku dengan benar, kelak di hari kiamat Allah tidak akan menyiksa orang yang menyayangi anak yatim, orang yang ramah bicaranya, sayang terhadap anak yatim dan tidak sombong terhadap tetangga kalau diberi kelebihan Allah SWT".

(HR.Imam Thabrani, perawi-perawinya amat adil kecuali hanya 1 orang, itu pun tidak membuat hadits tertolak)

 

Imam Ahmad dan lainnya meriwayatkan:

"Barangsiapa yang mengusap kepala anak yatim karena Allah SWT, maka setiap rambut yang dibelai merupakan kebajikan baginya. Dan barangsiapa yang berbuat baik terhadap anak yatim lelaki atau wanita disampingnya, maka aku dan dia di surga seperti 2 jari ini". ---Hadits---

 

Para perawi meriwayatkan yang dishahehkan Imam Hakim:

"Sesungguhnya Allah SWT berfirman kepada Nabi Ya'qub AS bahwa sebab-sebab kebutaannya serta bongkoknya punggung dan perbuatan saudara-saudara Yusuf terhadap Yusuf, dikarenakan pernah datang kepada Nabi Ya'qub AS seorang anak yatim, dia miskin, berpuasa dan kelaparan. Dan saat itu keluarga Ya'qub AS sedang menyembelih kambing dan mereka tidak mau memberi makan pada anak itu. Kemudian Allah memberitahukan padanya, bahwa Dia tidak mencintai semua makhluk-Nya yang melebihi cinta-Nya kepada anak-anak yatim dan orang miskin. Lalu Ya'qub memerintahkan untuk membuat makanan dan memanggil anak-anak yatim. Dia mengerjakan perintah-Nya.

 

Sabda Nabi SAW:

"Orang yang berusaha demi orang-orang janda dan miskin, ia laksana orang yang berjuang di jalan Allah yang mengharap pahala-Nya".

(HR.Imam Bukhari Muslim; hadits melalui Abu Hurairah RA).

Sabda beliau SAW menambahkan:

"Dia seperti orang yang beribadah di malam hari tanpa malas dan siang berpuasa tak pernah berbuka".

 

Imam Ibnu Majah berkata:

"Orang yang berusaha demi membela janda (miskin) dan orang miskin, ia laksana orang yang berjuang di jalan Allah, beribadah di malam hari dan berpuasa di siang hari".

 

Sebagian ulama salaf menjelaskan:

"Urusanku dulu selalu bermabuk-mabukan dan bergelimangan kemaksiatan. Suatu hari aku melihat seorang anak yatim, kemudian aku memuliakan dia, bahkan lebih mulia daripada anakku sendiri".

Aku tidur dan bermimpi melihat malaikat Zabaniah sedang menangkapku dan dimasukkan ke neraka Jahannam. Mendadak aku melihat anak yatim itu menghadangku sambil berkata:

"Wahai malaikat, tinggalkan dia,,,,!"

Sampai-sampai aku berunding dengan Tuhanku dan malaikat itu tetap tidak mau dan tiba-tiba ada suara panggilan:

"Lepaskan dia, sebab Aku telah memasrahkan anak yatim ini terhadapnya dengan sepenuh-penuhnya, dan dia telah memperlakukan dengan baik".

Kemudian aku terbangun, sejak hari itu aku semakin bersemangat merawat anak-anak yatim.

 

Keturunan Alawiyah

Sebagian hartawan keturunan Alawiyah ada yang wanita. Semenjak dia meninggal dunia, para anak wanita amat fakir, sampai-sampai mereka terpaksa meninggalkan tanah kelahirannya sebab khawatir orang-orang bergembira atas sisa penderitaannya.

 

Ada sebuah masjid dalam daerah yang kosong tanpa penghuni dan si ibu meninggalkan anak-anaknya disana dan ia pergi keluar mencari makanan. Ia menuju pusat pedesaan dan bertemu dengan seorang muslim. Si Ibu berkata:

"Aku adalah wanita asing,,,".

Namun orang Islam itu berpaling meninggalkan si ibu miskin turunan Alawiyah.

Sang ibu berjalan lagi dan bertemu dengan orang Majusi. Lantas orang Majusi mengutus istri-istrinya untuk memuliakan dia. Sementara orang Islam (Yang menolak sang ibu) bermimpi di malam hari bahwa kiamat sudah tiba. Lelaki muslim melihat di kepala Nabi SAW ada bendera kebesaran pujian dan disampingnya ada gedung yang megah. Orang Islam itu berkata:

"Ya Rasul, untuk siapakah gedung ini".

Beliau SAW bersabda:

"Untuk orang Islam".

Dia berkata:

"Aku orang Islam, juga meng-Esakan Tuhan".

Nabi SAW bersabda;

"Tunjukkan buktinya padaku".

Orang Islam itu pun bingung.

 

Kemudian Nabi SAW menceritakan tentang adanya turunan wanita dari Bani Alawiyah (sebagai bukti), maka lelaki muslim terbangun, ia amat sedih karena menolak sang ibu turunan Alawiyah. Lelaki muslim bersungguh-sungguh mencari berita mengenai wanita itu, sampai ada yang menunjukkan bahwa wanita tersebut ada dirumah orang Majusi. Dia meminta si ibu, namun orang Majusi menolak dan berkata:

"Kami benar-benar merasa punya berkah lantaran wanita ini dan anak-anaknya".

Lelaki muslim berkata:

"Ambil uangku 1000 dinar, dan serahkan wanita beserta anak-anaknya ini".

Namun orang Majusi tetap menolak, bahkan lelaki muslim sempat memaksanya.

 

Orang Majusi berkata:

Apa yang kau inginkan, aku lah yang berhak dengan gedung itu, dimana gedung yang pernah engkau lihat dalam mimpi yang diciptakan untukku. Lalu apa engkau bisa berbangga diri dengan keislamanmu dihadapanku! Demi Allah! Aku dan seisi rumahku tidaklah tidur kecuali sudah masuk Islam sebelum wanita turunan Alawiyah berada ditanganku dan aku bermimpi seperti mimpimu. Dan Nabi SAW bersabda padaku:

"Apakah wanita Alawiyah dan putri-putrinya ada disisimu".

Aku menjawab:

"Benar, hai Nabi".

Beliau SAW bersabda:

"Gedung ini milikmu dan milik semua isi keluargamu".

 

Maka pulanglah orang Islam itu dengan rasa kecewa dan pedih. Tiada yang tahu seberapa berat kesedihannya kecuali Allah SWT.

Tiada ulasan: