Catatan Popular

Isnin, 31 Ogos 2020

KITAB MUKASYAFATUL QULUB BAB 35 KEUTAMAAN WUDHU (MENYINGKAP RAHSIA KALBU)

 HUJJATUL ISLAM IMAM AL GHAZALI

 

Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa yang wudhu dengan menyempurnakan wudhu-nya lalu shalat 2 raka'at tanpa dirinya membicarakan sesuatu tentang urusan dunia, maka keluarlah dosa-dosanya laksana baru dilahirkan ibunya".

Dalam lafadz lain disebutkan:

"Dalam shalat 2 raka'at selalu khusuk (tidak lupa), maka dosa-dosa masa lampau akan diampuni".

 

 

Nabi SAW bersabda:

"Maukah kuceritakan suatu amalan, dimana amalan itu Allah akan menghapus semua kesalahan dan akan diangkat derajatnya; ialah amalan menyempurnakan wudhu dalam keadaan yang tidak disuka, melangkahkan kaki menuju masjid menanti shalat setelah shalat sunnah; demikianlah yang disebut ikatan (masih ada hubungan). Dan Nabi SAW mengucapkan 3X".

 

 

Nabi SAW melakukan wudhu sekali-kali, dan beliau SAW bersabda:

"Inilah wudhu-ku dan Allah tidak akan menerima shalat seseorang kecuali dengan wudhu seperti ini; 2X, 2X".

Dan beliau SAW bersabda:

"Barangsiapa yang wudhu 2X, 2X, maka Allah akan memberi pahala 2X".

Nabi SAW wudhu 3X, 3X, kemudian Nabi SAW bersabda:

"Inilah wudhu-ku, wudhu-nya para Nabi sebelumku, dan wudhu-nya Nabi Ibrahim Kholilulloh".

 

 

Nabi SAW bersabda:

"Barangsiapa yang ingat Allah ketika wudhu-nya, maka semua tubuhnya akan dibersihkan Allah SWT. Dan barangsiapa yang tidak ingat Allah ketika wudhu', maka Allah tidak akan mensucikan kecuali yang kena air saja".

Nabi SAW bersabda:

"Barangsiapa yang wudhu masih dalam keadaan suci, maka akan mencatatnya 10 kebajikan".

Sabda Nabi SAW:

"Barangsiapa yang wudhu diatas wudhu sebelumnya (artinya masih suci), maka sama dengan cahaya diatas cahaya".

Dan semua ini diserukan untuk memperbaruhi wudhu.

 

 

Sabda Nabi SAW:

"Apabila seorang muslim wudhu, berkumur, maka keluarlah kesalahan-kesalahannya dari mulutnya. Barangsiapa yang menghisapkan air ke hidung, maka kesalahannya akan keluar dari hidung. Ketika membasuh wajahnya, maka keluarlah kesalahan dari wajahnya sampai pada batas-batas tepi 2 matanya. Ketika membasuh 2 tangan, maka keluarlah dosa-dosanya dari 2 tangannya sampai pada batas dibawah kuku-kukunya. Ketika mengusap rambut pada bagian kepalanya, maka keluarlah dosa-dosanya dari kepalanya sampai dibawah telinganya. Ketika membasuh 2 kakinya, maka keluarlah dosa-dosanya dari kakinya sampai pada batas-batas dibawah kuku-kuku kakinya. Kemudian dia berjalan menuju masjid dan dia mengerjakan shalat sunnah".

 

 

Diriwayatkan:

Sesungguhnya keadaan orang suci laksana orang yang puasa. Nabi SAW bersabda:

Barangsiapa yang wudhu dan menyempurnakan, lalu menengadah ke langit dan berdo'a:

"Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sesuatupun yang menyekutukan Dia. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba sekaligus Utusan-Nya)".

Maka akan dibukakan 8 pintu surga dan dia boleh memilih masuk melewati yang mana saja.

 

 

Kata Umar RA:

"Sesungguhnya wudhu-nya orang shaleh mampu menolak syetan".

Imam Mujahid berkata:

"Barangsiapa yang mampu semalam dalam keadaan suci, dzikir, istighfar, maka kerjakanlah; sebab roh-roh dibangkitkan lagi sama dalam keadaan ketika dicabut'.

 

 

Diriwayatkan:

Umar bin Khattab RA mengirim utusan dari kalangan sahabat Nabi SAW ke Mesir untuk mengurus Kiswah Ka'bah. Lelaki utusan tersebut singgah di daerah Syam pada kuil pendeta diantara para pendeta Syam, pendeta tersebut sangat alim. Umar RA sangat tertarik dengan pendeta itu. Umar RA hendak menuntut ilmu, ia pun datang kesana dan mengetuk pintunya, namun si pendeta tidak membuka pintu amat lama sekali. Umar RA bertemu dengan pendeta dan bertanya, pendeta kemudian memberikan penjelasan-penjelasan. Dan ilmu sang pendeta sangat mengagumkan. Dan Umar RA bertanya mengenai lamanya dia menanti didepan pintu, pendeta menjawab:

"Sesungguhnya kami sudah melihatmu ketika kamu berangkat disertai keagunganmu, dan kami pun takut padamu. Sesungguhnya kami menahanmu di pintu karena Allah SWT telah berfirman pada Nabi Musa AS:

"Hai Musa, bila kamu takut pada seorang penguasa, maka wudhulah dan perintahkan keluargamu untuk wudhu; karena barangsiapa yang wudhu akan selalu dalam keamanan-KU dari apa yang ditakutkan, maka kami sekeluarga mengunci pintu sampai seisi rumah melakukan wudhu, kemudian shalat dan disitulah kami merasa aman. Baru kami membukakan pintu untukmu".

 

Tiada ulasan: