Catatan Popular

Selasa, 26 Ogos 2014

PANGGILAN PULANG ABU YAZID KE BUSTAM



Setelah Abu Yazid mengunjungi Kota Madinah, datang sebuah perintah yang menyuruhnya segera pulang untuk melawat ibunya, Ditemani sekumpulan orang, ia pun berangkat pulang menuju Bustham, tempat tinggal ibunya.
Beriata kedatangan Abu Yazid teresebar dengan cepat di seluruh kota Bustham dan penduduk kota datag untuk menemuinya. Keadaan ini dah pasti Abu Yazid akan sibuk melayani mereka semua dan membuat ia terhalang untuk meyegerakan perintah Allah. Oleh itu, ketika penduduk Kota telah hampir sampai, dari celah lengan bajunya ia mengeluarkan sepotong roti, walhal ketika itu dalam bulan ramadhan, tetapi dengan tenang Abu Yazid memakan roti tersebut. Begitu penduduk Bustham menyakasikan perbuatanya, mereka lalu berpaling darinya.
“Tidakakah kalian sasksikan”. Kata Abu Yazid kepada sahabat-sahabatnya, “ betapa aku mematuhi sebuah perintah dari hukum yang suci, tapi semuanya orang berpaling dari ku”.
Dengan penuh kesabaran Abu Yazid mrnunggu hingga malam tiba. Tengah malam ia mamasuki kota Bustham. Ketika sampai di depan rumah ibunya, untuk berapa lama ia berdiri mendengan ibunya yang sedang bersusci lalu solat.
”Ya Allah, peliharalah dia yang terbuang”, terdengar doa ibunya, ”cenderungkalah hati para syekh kepada dirinya dan berikanalah petunhuk kepadanya untuk melakukan hal-hal yang baik”.
Mendengar doa ibunya itu Abu Yazid menanagis. Kemudian ia mengetuk pintu ”Siapakah itu?, tanya ibunya dari dalam.
”Anakmu yang terbuang”, sahut Abu yazid.
Dengan menangis si ibu membuka pintu,. Ternayata penglihatan ibunya sudah kabur.
”Thaifur”, si ibu berkata kepada anaknya.” tahukah engkau mengaapa mata ku manjadi kabur seperti ini?. Kerana kau ibu telah sedemikian banyak menitiskan air mata semenjak berpisah dengan mu. Dan belakang tubuhku telah bongkok kerana beban duka yang ku tanggungkan itu”

Tiada ulasan: