Imam Ahmad Syihabuddin
Bin Salamah Al-Qulyuby.
Diceritakan :
sesungguhnya raja Bahramjur keluar pada suatu hari untuk beburu, kemudian
tampaklah olehnya seekor keledai kemudian keledai tersebut menjauhkan diri.
Kemudian raja mengikutinya sampai dia bersembunyi dari pasukannya. Kemudian
keledai tersebut menampakkan diri, dan raja menangkapnya, kemudian raja turun
dari kudanya untuk menyembelih keledai tersebut.
Kemudian tampaklah
olehnya seorang penggembala di hadapannya. Kemudian raja berkata kepadanya : “
Hai, penggembala tolong peganglah kudaku sampai aku menyembelih keledai ini.
Maka sang penggembala memegangnya,
Ketika raja sibuk
menyembelih keledai tersebut timbullah suatu perhatian olehnya penggembala
tersebut sedang mencoba menggambil intan yang ada pada sabuk kuda yang terbuat
dari kulit. Kemudian raja memalingkan pandangannya sampai si penggembala mengambil
intan tersebut. Raja berkata :” sungguh melihat suatu cacat dari suatu cacat”.
Kemudian raja menaiki kudanya dan kembali menemui pasukannya,
Lalu seorang menteri bertanya kepada
sang raja : “Wahai Raja yang beruntung, dimanakah intan yang ada pada sabuk
kuda anda?”, kemudian raja tersenyum dan berkata : “ Seseorang telah
mengambilnya dan tidak mengembalikannya aku telah melihat orangnya. Jangan memfitnahnya dan barang siapa dari
kalian melihat intan itu bersama orang tersebut maka janganlah menindaknya
dengan sebab tadi !”
Tiada ulasan:
Catat Ulasan