Imam Ahmad Syihabuddin
Bin Salamah Al-Qulyuby.
Menurut cerita bahwasanya Raja KIsro
adalah raja paling adil. Diceritakan ada seorang laki-laki yang membeli rumah
dari lelaki lain. Kemudian ia menemukan didalamnya harta yang terpendam. Lalu
ia mendatangi penjual tadi dan mengatakan tentang harta tersebut. Kemudian
penjual itu berkata pada lelaki tadi : “ Seseungguhnya aku menjual kepadamu
rumah yang tak kuketahui didalamnya terdapat harta terpendam, maka harta
tersebut bagimu”. Lalu pembeli berkata : “Kamu harus mengambil harta tersebut
karena harta tersebut tidak termasuk perkara yang kubeli”.
Perdebatan diantara
keduanya menjadi panjang, kemudian mereka meminta keputusan kepada raja Kisro.
Sesampainya dihadapan raja Kisro mereka meceritakan perihal harta
terpendam tersebut. Raja kisro terdiam sejenak lalu berkata kepada keduanya :
“Apakah kalian mempunyai anak ?”. Penjual menjawab : “Aku mempunyai seorang
anak laki-laki yang sudah baligh”.
Pembeli mengatakan : “Aku juga mempunyai seorang anak perempuan baligh”.
kemudian raja Kisro berkata :
“Kuperintahkan kalian untuk menikahkan keduanya serta menafaqohkan harta
tersebut demi kebaikan keduanya”. Kemudian
mereka melakukannya sesuai dengan perintah raja.
Dikatakan bahwasanya dia si raja
mengangkat amil pada sebagian negara, lalu amil memerintahkan pada sebagian negara
tersebut untuk menambah ufeti yang biasa pada setiap tahun.
Ketika perkara tersebut sampai pada raja
Kisro, raja Kisro memerintahkan untuk mengembalikan tambahan tersebut pada pemiliknya serta memerintahkan
untuk menyalib amil tersebut dan berkata : “Setiap raja yang mengambil sesuatu
dari rakyatnya secara dholim maka tidak akan beruntung selamanya, akan hilang
barokah darinya, dan bencana baginya”.
Kemudian ia berkata : “Raja dengan raja,
raja dengan tentara, tentara dengan harta, harta dengan keramaian kota,
keramaian kota dengan adil didalam mengatur”.
والسلام
. Sebagian hukama’ berkata ketika ditanyai : “Lebih utama mana bagi
seorang raja berani atau adil ?”. Kemudian ia berkata : “Ketika seorang raja
itu adil maka ia tidak membutuhkan keberanian”. (Allah Dzat yang dimintai pertolongan ).
Tiada ulasan:
Catat Ulasan