Imam Ahmad Syihabuddin
Bin Salamah Al-Qulyuby.
Diceritakan bahwa
Nabi Sulaiman terbaang diantara langit dan bumi di atas langit. Pada suatu hari
melewati di atas laut yang dalam, dia melihat laut tersebut bergelombang luar
biasa besarnya beserta angin. Kemudian Nabi Sulaiman memerintah angin tersebut
untuk diam, maka diamlah angin tersebut, kemudian Nabi Sulaiman memerintahkan
beberapa syeitan untuk menyelam ke laut tersebut untuk melihat apa yang ada di
dalamnya.
Lalu menyelamlah
syetan tersebut satu demi satu, mereka menemukan kubah dari zamrud yang
berwarna putih yang tidak ada pintunya, mereka mengabarkan hal tersebut kepada
Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman memerintahkan untuk mengeluarkan kubah tersebut,
lalu mereka mengeluarkannya dan meletakkannya diantara kedua tangan Nabi
Sulaiman, dan kagumlah Nabi Sulaiman terhadap kubah itu. Nabi Sulaiman memohon
kepada Allah lantas terbelahlah kubah tersebut dan terbukalah sebuah pintu,
tiba-tiba didalamnya terdapat seorang pemuda yang sedang sujud kepada Allah.
Kemudian,
Nabi Sulaiman
bertanya : “Kamu dari golongan
malaikat atau jin? “
Pemuda menjawab : “Bukan, aku dari golongan manusia.”
Nabi Sulaiman
bertanya : “Sebab apa kamu
memperoleh karomah ini?”
Pemuda
menjawab : “Sebab berbakti kepada kedua
orang tua, karena aku mempunyai seorang ibu yang sudah kanjut usia yang aku
selalu menggendongnya, sedangkan dia selalu berdoa untuk aku yang bunyinya “Ya
Allah, berikanlah dia rejeki yang membahagiakan dan buatkanlah tempat untuknya
setelah matiku, tidak di bumi dan tidak di langit.Ketika ibuku meninggal, aku
menyusuri pantai, kemudian aku melihat kubah dari zamrud yang berwarna putih.
Ketika aku mendekatinya terbukalah kubah itu dengan kekuasaan Allah. Kemudian
aku tidak tahu berada di bumi, di udara atau di langit. Dan Allah memberikan
rejeki kepadaku di dalam kubah tersebut.
Nabi
Sulaiman bertanya : “Bagaimana Allah memberikan rezeki kepadamu di dalam kubah tersebut?”.
Pemuda
menjawab : “Ketika aku merasa lapar maka
keluarlah dari kubah tersebut sebuah tanaman yang mengeluarkan buah, dan keluar
mata air dari pohon tersebut yang mengeluarkan air berwarna putih seperi susu
yang lebih manis daripada madu, dan lebih dingin daripada salju, maka aku
memakan dan meminumnya, kemudian ketika aku sudah merasa kenyang dan segar maka
hilanglah semua itu”.
Kemudian,
Nabi Sulaiman bertanya: “Bagaimana kamu mengetahui malam dan siang ?”
Pemuda
menjawab : “Ketika fajar terbit maka kubah
itu berwarna putih dan bersinar, dan ketika terbenam maka kubah itu berubah
menjadi gelap kemudian aku mengetahui pergantian siang dan malam”
Kemudian Nabi
Sulaiman memohon kepada Allah lantas kubah itu
menutup dan menjadi seperti sebuah telur yang menyerupai kulit selaput
otak dan kembali ke tempatnya di dasar laut.
Allah Berkuasa atas
segala sesuatu.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan