Catatan Popular

Selasa, 13 Februari 2018

TENTANG BERBAKTI KEPADA ORANG TUA


Imam Ahmad Syihabuddin Bin Salamah Al-Qulyuby.

Diceritakan bahwa Nabi Sulaiman terbaang diantara langit dan bumi di atas langit. Pada suatu hari melewati di atas laut yang dalam, dia melihat laut tersebut bergelombang luar biasa besarnya beserta angin. Kemudian Nabi Sulaiman memerintah angin tersebut untuk diam, maka diamlah angin tersebut, kemudian Nabi Sulaiman memerintahkan beberapa syeitan untuk menyelam ke laut tersebut untuk melihat apa yang ada di dalamnya.

Lalu menyelamlah syetan tersebut satu demi satu, mereka menemukan kubah dari zamrud yang berwarna putih yang tidak ada pintunya, mereka mengabarkan hal tersebut kepada Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman memerintahkan untuk mengeluarkan kubah tersebut, lalu mereka mengeluarkannya dan meletakkannya diantara kedua tangan Nabi Sulaiman, dan kagumlah Nabi Sulaiman terhadap kubah itu. Nabi Sulaiman memohon kepada Allah lantas terbelahlah kubah tersebut dan terbukalah sebuah pintu, tiba-tiba didalamnya terdapat seorang pemuda yang sedang sujud kepada Allah. Kemudian,
Nabi Sulaiman bertanya       : “Kamu dari golongan malaikat atau jin? “
Pemuda menjawab : “Bukan, aku dari golongan manusia.”
Nabi Sulaiman bertanya       : “Sebab apa kamu memperoleh karomah ini?”
Pemuda menjawab : “Sebab berbakti kepada kedua orang tua, karena aku mempunyai seorang ibu yang sudah kanjut usia yang aku selalu menggendongnya, sedangkan dia selalu berdoa untuk aku yang bunyinya “Ya Allah, berikanlah dia rejeki yang membahagiakan dan buatkanlah tempat untuknya setelah matiku, tidak di bumi dan tidak di langit.Ketika ibuku meninggal, aku menyusuri pantai, kemudian aku melihat kubah dari zamrud yang berwarna putih. Ketika aku mendekatinya terbukalah kubah itu dengan kekuasaan Allah. Kemudian aku tidak tahu berada di bumi, di udara atau di langit. Dan Allah memberikan rejeki kepadaku di dalam kubah tersebut.
Nabi Sulaiman bertanya : “Bagaimana Allah memberikan rezeki kepadamu di  dalam kubah tersebut?”.
Pemuda menjawab : “Ketika aku merasa lapar maka keluarlah dari kubah tersebut sebuah tanaman yang mengeluarkan buah, dan keluar mata air dari pohon tersebut yang mengeluarkan air berwarna putih seperi susu yang lebih manis daripada madu, dan lebih dingin daripada salju, maka aku memakan dan meminumnya, kemudian ketika aku sudah merasa kenyang dan segar maka hilanglah semua itu”.
Kemudian, Nabi Sulaiman bertanya: “Bagaimana kamu mengetahui malam dan siang ?”
Pemuda menjawab : “Ketika fajar terbit maka kubah itu berwarna putih dan bersinar, dan ketika terbenam maka kubah itu berubah menjadi gelap kemudian aku mengetahui pergantian siang dan malam”
Kemudian Nabi Sulaiman memohon kepada Allah lantas kubah itu  menutup dan menjadi seperti sebuah telur yang menyerupai kulit selaput otak dan kembali ke tempatnya di dasar laut.
Allah Berkuasa atas segala sesuatu.


Tiada ulasan: