Nama asli yang diberikan oleh
orangtuanya adalah Abdullah Bin Uthman. Nama Abu Bakar diberikan kepadanya oleh
Rasulullah karena Ia adalah orang yang menyegerakan diri dalam menerima Islam.
Gelar As-Shiddiq artinya
membenarkan, karena Abu Bakar selalu membenarkan apa yang dikatakan oleh
Rasulullah.
Abu Bakar dan Nabi Muhammad SAW
adalah sahabat yang sangat dekat, bahkan sejak sebelum Abu Bakar memeluk Islam.
Usia Abu Bakar hanya 2 tahun lebih muda dari Rasulullah. Umur para sahabat yang
lain kala itu masih sangat muda, Ali bin Abi Talib masih kanak-kanak, Uthman
Bin Affan sudah menginjak dewasa dan masuk Islam di usia 28 tahun. Abu Bakar
sendiri masuk Islam di usia 38 tahun.
Hubungan Abu Bakar dengan Rasulullah
tidak hanya sebagai sahabat, namun juga penasihat, pendukung finansial untuk
kepentingan islam dan orang yang senantiasa mendampingi Rasulullah dalam segala
kondisi. Tidak hanya sebagai sahabat, Abu Bakar adalah bapak mertua bagi
Rasulullah yang menikahi putrinya, Aisha.
Abu Bakar adalah sosok pria dengan
sosok tak seberapa tinggi dengan kulit cerah. Bertubuh langsing atau boleh
dikatakan sangat kurus sampai-sampai tulang pipinya terlihat menonjol.
Abu Bakar dikenal sebagai sosok yang
berjiwa sosial dan mudah bergaul. Beliau mudah diterima dan disukai siapa saja
karena kemampuannya beradaptasi dan berkomunikasi. Orang-orang senang duduk dan
mengobrol dengan Abu Bakar karena sifatnya yang sangat penyayang dan sangat ramah.
Abu bakar adalah pengusaha sukses yang berkelana dari satu tempat ke tempat
lain secara musiman, bertemu dengan banyak orang, mengenal pemimpin-pemimpin
suku berikut silsilahnya, dan sangat terkenal. Bahkan orang-orang lebih
familiar dengan wajah Abu Bakar dibandingkan Rasulullah SAW.
Sifat Abu Bakar yang paling
menginspirasi adalah selalu menjadi yang pertama dalam segala sesuatu dan, apa
yang beliau lakukan semata-mata untuk Allah bukan untuk kepentingan dunia.
Namun beliau mempunyai kelemahan yaitu mudah marah. Tetapi Abu Bakar akan
dengan cepat menyadari hal tersebut dan langsung meminta maaf kepada orang yang
ia hadapi. Hal itulah yang membuat orang-orang disekitarnya dapat menerimanya
dengan baik.
Abu Bakar terkenal sebagai orang
yang selalu pertama dalam hal apapun. Abu Bakar adalah orang pertama yang masuk
islam, khalifah pertama, dan satu-satunya sahabat yang mendampingi Rasulullah
dalam hijrah. Suatu hari Rasulullah sedang duduk di masjid dan bertanya kepada
para Sahabat, “Siapakah yang hari ini berpuasa?”
Abu Bakar mengangkat tangannya.
“Siapakah yang hari ini menjenguk
orang sakit ?”
Abu Bakar mengangkat tangannya.
“Siapakah yang hari ini mengiringi
kepergian jenazah?”
Abu Bakar mengangkat tangannya.
“Siapakah yang hari ini sudah
bersedekah?”
Lagi-lagi, Abu Bakar mengangkat
tangannya.
Semua orang di mesjid itu saling
berpandangan dan menemukan bahwa satu-satunya tangan yang sedari tadi terangkat
adalah Abu Bakar.
Bagaimana dia bisa mencapai prestasi
seperti itu? Bagaimana dia melakukannya? Bukankah setiap manusia mempunyai ego
individu yang terkadang sulit dikalahkan?
Dikisahkan, Abu Bakar setiap hari
pergi ke rumah seorang wanita buta. Beliau membersihkan rumah wanita itu,
mengurus anak-anaknya, mengurus hewan peliharaannya tanda sedikitpun wanita itu
tahu siapa orang yang selalu datang ke rumahnya tersebut dan apa saja yang
dilakukannya. Yang ia tau hanyalah seorang lelaki berhati emas yang datang dan
mempersiapkan segala sesuatu untuknya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan