Catatan Popular

Ahad, 1 Julai 2018

Luar Biasa Diam, Tapi Laki laki ini Ketahui Jawapan atas Pertanyaan Rasulullah

Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Imam Muslim Rahimahumallahu Ta’ala dalam buku Membentuk Kepribadian Muslim Ideal menurut al-Qur’an dan as-Sunnah.

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyampaikan pertanyaan kepada para sahabat, “Sebutkan sebuah pohon yang dapat diumpamakan seperti seorang Muslim? Ia berbuah setiap saat sesuai kehendak Tuhannya dan tidak mudah jatuh daunnya?”

Di majlis yang mulia itu, semua sahabat terdiam. Tidak ada yang boleh menyampaikan jawapan atas pertanyaan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang mulia. Pun dengan Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq dan Sayyidina ‘Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘anhuma. Keduanya diam. Sampai Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyampaikan jawapannya.

Setelah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyampaikan jawapan, para sahabat pulang ke kediamannya masing-masing.


Dalam perjalanan pulang, Sayyidina ‘Umar bin Khaththab berjalan bersama buah hati kebanggaannya, ‘Abdullah bin ‘Umar. Sang anak shalih ini bertutur, “Ayah, sebenarnya aku telah menduga bahwa jawapannya adalah pohon kurma.”

“Mengapa engkau tidak menyampaikan jawapan itu kepada Rasulullah, wahai anakku?” tutur sang ayah.

“Jika (tadi) engkau menyampaikan jawapannya, hal itu lebih aku sukai melebihi ini dan ini.” pungkas sang ayah.

“Tidak ada yang menghalangi aku untuk menyampaikan jawapan atas pertanyaan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam,” ujar sang anak, “ kecuali karena aku melihat engkau dan Abu Bakar ash-Shiddiq tidak berkata satu kata pun. Aku sungkan.”

Sayyidina ‘Abdullah anak ‘Umar telah memberikan teladan yang sangat indah kepada kita. Beliau urung menyampaikan jawaban atas pertanyaan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lantaran rasa hormatnya kepada Sayyidina ‘Abu Bakar ash-Shiidiq dan Sayyidina ‘Umar bin Khaththab, ayahnya.

Padahal, ‘Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu ‘anhuma mengetahui jawapannya. Ia telah membuat perkiraan jawapan. Dan perkiraan itu tepat, sebagaimana jawapan yang disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Kisah ini, seharusnya membuat kita merenung. Apalagi, banyak kaum Muslimin baru belajar yang sok tahu dan sok menyalahkan para ulama yang belajar lebih dahulu dengan guru yang lebih ‘alim serta faqih dalam urusan agama.

Berkacalah pada laki-laki ini. Ia mengetahui jawapan atas pertanyaan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, tapi memilih diam karena di sana terdapat Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina ‘Umar bin Khaththab.

Tiada ulasan: