Abu Bakar
Abdullah bin Muhammad bin Ahmad bin Annaqur Rahimahullah Ta'ala menceritakan
kepada kami dari Al-Amin ABu Thalib Abdul Qadir bin Muhammad Al-Yusufy dai
ibnul Madzhab dari Abu Bakar Al-Qathi'i dari Abdullah bin Ahmad dari ayahnya
dari Yahya bin Abu Bukayr dari Zuhair bin Muhammad dari Musa bin Jubair dari
Nafi' dari Abdullah bin Umar, bahwasanya beliau mendengar Rasulullah bersabda
bahwa ketika Adam as. diturunkan Allah SAW ke bumi, berkatalah para malaikat, "Wahai Tuhan kami, apakah Engkau akan menjadikan di atas muka
bumi orang yang akan membuat kerusakan di atasnya dan menumpahkan darah,
padahal kami selain bertasbih memuji dan mengagungkanMu? Allah
berfirman,"Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui atas apa yang tidak kalian
ketahui." (QS.Al-Baqarah:30)
Para
Malaikat berkata,"Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami lebih berbakti
kepada-Mu dari anak Adam. Allah berfirman kepada mereka, "Tunjukilah dua
malaikat yang akan kami turunkan ke muka bumi, lalu Kami akan melihat apa yang
dikerjakan oleh keduanya." Mereka menjawab,"Kami menunjuk Harut dan
Marut."
Oleh karena
itu, kedua malaikat itu pun diturunkan ke bumi (dengan ditambahkan nafsu kepada
diri mereka atas izin Allah) dan ditampakkan kepadanya laksana wanita yang
cantik mempesona. Wanita cantik itu mendatangi kedua malaikat, kemudian
dirayu oleh mereka, tetapi ia menolak ajakan keduanya seraya berkata,"Aku
tidak akan memenuhi ajakan kalian sampai kalian syirik." Kedua malaikat
itu pun menolak dan berkata,"Kami tidak akan menyekutukan Allah dengan
sesuatu apapun selama-lamanya."
Wanita itu
pergi, lalu kembali dengan mengendong seorang bayi, saat kedua malaikat merayunya
kembali sang wanita berkata,"Demi Allah, aku tidak akan mau, hingga kalian
membunuh anak ini." Keduanya berkata,"Kami tidak akan pernah mau
membunuhnya."
Wanita itu
pun pergi, lalu datang kembali dengan membawa segelas khamar (minuman keras
beralkohol). Saat kedua malaikat merayunya ia berkata,"Aku tidak akan
memenuhi ajakan kalian sampai kalian meminum khamar ini." Kedua malaikat
itu meminum khamar tersebut hingga mabuk, lalu menggauli wanita itu kemudian
membunuh sang bayi.
Ketika
keduanya tersadar, wanita tadi berkata,"Sungguh saat mabuk kalian telah
melakukan perkara-perkara yang tadi kalian enggan melakukannya." Keduanya
disuruh untuk memilih antara siksa dunia dan azab di akhirat, mereka memilih
siksaan di dunia. (HR.Ahmad dalam Kitab Al-Musnad,j.2)
Diriwayatkan
kepada kami dari Abul Abbas AHmad bin Mubarak bin Sa'ad-dari Abu Ma'ali Tsabit
bin Bandar dari Abu Ali bin Dauma dari Abu Ali Al-Baqarhy dari Hasan bin
Alawiyyah dari Isma'il dari Ishaq bin Bisyr dari Juwaybir dari Dhahak dari
Makhul dari Mu'adz-berkata bahwa ketika kedua malaikat itu tersadar, datanglah
Jibril as. diutus Allah Ta'ala, keduanya menangis dan Jibril pun ikut menangis.
Jibril as.
berkata,"Gerangan musibah apa yang telah membinasakan dan menyengsarakan
kalian?"
Keduanya
kembali menangis, lalu Jibril as. berkata, "Sesungguhnya Allah memberi
kepada kalian antara azab di dunia-dan nasib kalian akan tergantung dengan
Kehendak Allah di akhirat, kalau Allah berkehendak ia akan mengazab kalian atau
mengasihi kalian- dan antara Azab di akhirat."
Kedua
malaikat itu sadar bahwa azab di dunia akan berakhir, sedangkan azab di akhirat
akan abadi selamanya. Mereka pun yakin bahwa Allah adalah Zat Yang Maha
Pengasih dan Penyayang kepada hamba-hamba-Nya. Oleh karena itu mereka memilih
siksaan di dunia dan menggantungkan nasib mereka di akhirat kepada kehendak
Allah semata."
Mu'adz
berkata,"Keduanya berada di Babilonia di negeri Persia terikat di anatar
dua buah gunung di goa yang terletak di perut bumi dan terus mendapatkan
siksaan sejak permulaan siang hingga petang hari. Ketika para malaikat lainnya
menyaksikan hal tersebut, mereka pun segera menundukkan sayap-sayap mereka di
atas Baitullah seraya mereka berkata,"
YA ALLAH YA
TUHAN KAMI, AMPUNILAH DOSA ANAK ADAM. MEREKA MENYEMBAH DAN TAAT KEPADA-MU
WALAUPUN MEREKA MEMILIKI NAFSU SYAHWAT DAN KELEZATAN."
Imam
Al-Kalby berkata," Sejak saat itu para malaikat memohon ampunan untuk anak
Adam, seperti yang difirmankan Allah Ta'ala, "Dan para malaikat bertasbih memuji keagungan Tuhan mereka dan
memohonkan ampunan bagi penduduk bumi," (QS.As-Syura:5)
Diriwayatkan
dari Ibnu Abbas ra. bahwa Allah berfirman kepada para malaikat, "Pilihlah
tiga malaikat terbaik di antara kalian."
Mereka
memilih Azra, Izrail dan Azuya. Jika turun ke bumi mereka dalam rupa dan
tabiat anak adam. Ketika Azra menyaksikan hal tersebut dan mengetahui fitnah
yang akan terjadi serta menyadari bahwa dia tidak akan sanggup menghadapinya,
ia pun segera memohon ampun kepada Allah dan memohon dibebaskan dari ujian itu
maka Allah membebaskannnya. Sejak saat itu, Azra tidak pernah menengadahkan
kepalanya karena malu kepada Allah Ta'ala.
Rabi' bin
Anas berkata," Ketika Harut dan Marut tersadar dari mabuknya, keduanya menyadari
dan menyesali kesalahan yang telah mereka lakukan, keduanya pun ingin naik ke
Langit, tetapi tidak memiliki kemampuan dan tidak diperkenankan oleh Allah
Ta'ala. Keduanya menangis dan menyesali perbuatan yang mereka lakukan
serta mendatangi Nabi Idris as. serasa berkata,"Mohonkanlah ampun kepada
Allah untuk akmi karena kami telah mendengar cerita yang baik tentang kamu di
langit."
Nabi Idris
as. pun memohonkan ampun untuk Harut dan Marut akan dikabulkannya doanya oleh
Allah Ta'ala. Keduanya diperintahkan untuk memilih antara siksaan di dunia dan
azab di akhirat."
Diriwayatkan
bahwa ketika para malaikat berkata kepada Allah Ta'ala," Apakah Engkau
akan menciptakan di muka bumi orang yang akan membuat kerusakan di atasnya dan
menumpahkan darah?" (QS.Al-Baqarah: 30). Mereka thawaf mengelilingi Arasy
selama empat ribu tahun lamanya memohonkan ampun kepada Allah Ta'ala atas
sanggahan mereka.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan