Imam Ahmad Syihabuddin
Bin Salamah Al-Qulyuby
Dari Ibrahim bin Adham r.a dia berada di
Makkah lalu dia membeli sebuah anggur dari seorang lelaki pada saat jual beli
laki-laki tersebut membawa dua buah anggur yang diletakkan di atas tanah
diantara kedua kakinya, Ibrahim bin Adham mengira bahwa keduanya termasuk sudah
ia beli, Ibrahim pun langsung mengambil dan memakan keduanya lalu pergi ke
Baitul Maqdis dan masuk ke kubah sahroh , dan merasakan ketentraman di
dalamnya.
Ibrahim bin Adham pun mendapatkan suatu
pertanda agar dia segera keluar dari tempat itu, di suatu malam setelah sahur
dia menyerahkan kepada malaikat lalu keluarlah orang-orang yang ada di dalam
kubah, Ibrahim pun menutup dirinya sehingga malaikat tidak melihatnya,
Ibrahimpun menetap didalamnya kemudian malaikat masuk, malaikat berkata : “sepertinya
disini ada manusia? “
Salah satu malaikat menjawab: “ada, dia
adalah Ibrahim bin Adham dari Khurasan yang lain juga menjawab: “ ya benar.”
Yang lain berkata: “orang ini setiap
hari amalnya selalu dinaikkan ke langit dan di terima, tetapi taatnya selama
beberapa tahun tidak diterima doanya pun juga tidak dikabulkan di sebabkan oleh
dua buah tamar. “
Setelah itu para malaikat menyibukan dirinya
dengan ibadah sampai dengan terbitnya fajar, lalu khadim kembali dan membukakan
pintu kubah, Ibrahim keluar dan pergi menuju Makkah.
Setelah sampai pada Babul Hanuut, Ibrahim
melihat ada pemuda yang berjualan tamar.
Ibrahim berkata sesuatu padanya: “pada
permulaan tahun ditempat ini ada orang tua yang berjualan tamar”, pemuda
menjawab: “dia adalah orang tuaku dan dia telah meninggalkan kehidupan dunia”,
lalu ibrahim memberitahukan kepada pemuda itu tentang kisah yang dialaminya.
Pemuda berkata pada Ibrahim: “kamu telah
terbebas dari bagianku berupa dua buah tamar dan aku mempunyai saudara prempuan
beserta ibu.”
Ibrahim bertanya: “dimana keduanya? “ Pemuda
menjawab: “keduanya ada dirumah”.
Lantas Ibrahim datang kerumah dan
mengetuk pintu maka keluarlah seorang yang lemah dan kurus dengan membawa
sebilah tongkat ditangannya, kemudian ibrahim mengucapkan salam kepadanya diap pun
menjawab salam itu. Ia bertanya: “ada keperluan apa?” Lalu ibrahim bercerita
tentang kisah yang dialaminya orang lemah berkata: “kamu telah terbebas dari
bagianku.” Kemudian Ibrahimpun melakukan hal yang sama kepada anak perempuan
orang itu.
Ibrahim lantas menghadapkan wajahnya ke
arah Baitul Maqdis dan masauk ke dalam kubah, lalu masuklah pula para malaikat
ke dalam kubah dan mereka saling berbincang-bincang: inilah dia Ibrahim bin Adham
yang amal serta doa-doanya tidak diterima selama beberapa tahun.
Ketika Ibrahim berbuat sesuatu yang
berkaitan dengan dirinya tentang permasalahan dua buah tamar maka semua amal
serta doa-doanya dikabulkan oleh Alllah serta dikembalikanlagi ke derajat yang
semula
Ibrahimpun menangis disebabkan amat
gembiranya dan dia tidak akan pernah makan kecuali satiap tujuh hari sekali
dengan makanan yang halal.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan