Catatan Popular

Sabtu, 21 Julai 2018

KITAB NASHAIHUL IBAAD : ENAM PEMBERIAN ALLAH YANG PALING BAIK


Karya Muhammad Nawawi bin 'Umar Al-Jawi  (IMAM NAWAWI NUSANTARA)

Ahnaf bin Qais ditanya seseorang,“Apa pemberian Allah yang paling baik kepada hamba-hamba-Nya?”
“Akal gharizi,” jawab Ahnaf.
“Jika akal gharizi ini tidak ada?”
“Tingkah laku yang baik,” jawab Ahnaf.
“Jika tidak ada tingkah laku yang baik?”
“Teman yang setia kepada kebenaran,” jawabnya lagi.
“Jika yang ini tidak ada?”
“Hati yang sabar.”
“Jika hati yang sabar tidak ada?”
“Diam (kemampuan menjaga lisan).”
“Jika tidak ada diam?”
“Mati,” jawab Ahnaf.

Akal gharizi adalah akal thabi’iy, yaitu akal yang bersifat pembawaan atau insting, yang dapat memberi petunjuk kepada kebenaran secara alami.

Nabi saw. bersabda:

“Tidaklah seseorang bisa melakukan amal yang sepadan dengan akal yang bisa menuntun pemiliknya kepada kebenaran dan menjauhkannya dari keburukan.”

Rasulullah SAW juga bersabda:

“Kecerdasan akal sesudah beriman ialah yang menuntun pelakunya bersikap kasih sayang kepada sesama manusia dan dapat diandalkan dalam berpendapat tanpa bantuan orang lain.Sesungguhnya orang yang ahli kebaikan di dunia, mereka adalah ahli kebaikan di akhirat dan sesungguhnya orang yang ahli kemungkaran di dunia, mereka adalah ahli kemungkaran di akhirat.” (HR. Baihaqi)

“Sekiranya seorang mukmin berada pada sepotong kayu yang mengambang di lautan,niscaya Allah akan mentakdirkan ada seseorang yang bakal menyakitinya.” (HR. Ibnu Abi Syaibah)

“Seorang hamba tidak akan bisa mencapai hakikat keimanan sampai ia bisa memelihara lisannya.” (HR. Thabarani)

“Semoga Allah merahmati orang yang menjaga lisannya, memahami era zamannya, dan istiqamah dalam perjalanan hidupnya.” (HR. Abu Nu’aim)


Tiada ulasan: