Mari
berlindung kepada Allah Ta’ala dari godaan setan yang terkutuk. Mari berlindung
kepada Allah Ta’ala dari setan golongan jin dan manusia. Sebab tidaklah seorang
hamba kuat melawan godaan dan bisikan setan, kecuali atas kekuatan yang
diberikan-Nya. Dan tidaklah setan lemah daya goda dan bisiknya, kecuali karena
Allah Ta’ala yang melemahkannya.
Setan
ditafsirkan oleh Imam Ibnu Katsir dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim sebagai
segala sesuatu yang menyimpang dari kebenaran. Penggunaan ‘segala sesuatu’
bermakna luas, bahwa setan bukan hanya berasal atau berbentuk nyata atau bisa
diindra dengan organ tubuh.
Setan,
jika merujuk dari penjelasan tersebut, berasal dari semua makhluk hidup, baik
golongan jin, manusia, binatang, tumbuhan dan makhluk lain, kecuali malaikat
yang senantiasa dirahmati Allah Ta’ala.
Kita
harus waspada. Sebab setan boleh berupa manusia-manusia yang setiap hari kita
bergaul dengannya, atau boleh pula binatang ternak yang berada dalam
pemeliharaan kita.
“Dan
demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari
jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian
yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau
Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya. Maka tinggalkanlah
mereka dan apa yang mereka ada-adakan.” (Qs. al-An’am [6]: 112)
Dalam
ayat ini dan ayat serupa lainnya jelas disebutkan bahwa setan merupakan musuh
bagi setiap Nabi, Utusan Allah Ta’ala, atau generasi penerusnya. Setan bukan
hanya berasal dari golongan jin yang tidak boleh diindra, tapi juga berasal
dari golongan manusia yang saban hari kita temui.
“Dan
tidak ada,” tulis Imam Ibnu Katsir menjelaskan makna ayat ini, “yang memusuhi
para Utusan Allah Ta’ala, melainkan setan-setan, baik dari golongan jin maupun
manusia. Semoga mereka dihinakan dan dilaknat oleh Allah Ta’ala.”
Waspadalah.
Lihatlah ke sekeliling. Cermatilah orang-orang yang mendukung dakwah dan yang
memusuhinya. Ketika ada orang yang terlihat bagus dalam perkara duniawi namun
bersikap melawan kebaikan, maka ia bisa jadi termasuk dalam kelompok setan
sebagaimana termaktub dalam penjelasan ayat ini.
Sehingga,
setan-setan yang memusuhi ajaran para Nabi itu, bisa jadi wajahnya tampan atau
cantik, pakaiannya bagus dan rapi, bisa pula digandrungi oleh banyak manusia
yang sepemikiran dan setujuan dengannya.
Kami
berlindung kepada Allah Ta’ala dari godaan setan yang terkutuk; dari setan
dalam bentuk jin maupun manusia.
Aamiin.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan