Sebelum
tidur, hendaknya seorang Muslim menyiapkan tempat tidurnya dalam keadaan yang
bersih dan nyaman.
Berbaringlah
menghadap arah kiblat dengan miring ke arah kanan, kepala di sebelah utara.
Sama dengan posisi mayat di liang kubur.
Sebab
tidur merupakan kematian kecil. Hendaknya seorang Muslim menganggapnya sebagai
tadzkirah, pengingat. Agar kehidupannya semakin baik seiring berjalannya hari.
Terkait
diri, bersiwaklah sebelum menuju tempat tidur. Selain sehat, siwak atau gosok
gigi merupakan kunci kecemerlangan fikiran dan nurani. Lanjutkan dengan
berwudhu layaknya wudhu sebelum shalat. Agar tidur dalam keadaan bersih dan suci.
Agar jika mati dalam keadaan tidur, kita menghadap kepada Zat Yang Mahasuci
dalam keadaan suci.
“Bacalah
Ayat Kursi dan dua ayat terakhir surat al-Baqarah,” tulis Imam al-Ghazali dalam
Bidayatul Hidayah bab adab tidur. Yang beliau maksud ialah surat al-Baqarah
ayat 255, 285, dan 286.
Tiga
ayat ini memiliki banyak keutamaan. Selain penjagaan diri dari godaan setan
golongan jin dan manusia, istiqamah mengamalkan ayat ini juga menjadi jaminan
bagi kelancaran dan keberkahan rezeki serta kehidupan secara umum.
Lanjut
Imam al-Ghazali, “Kemudian bacalah surah al-Ikhlash, al-Falaq, an-Naas, dan
al-Mulk.”
Surah
al-Ikhlash merupakan sepertiga al-Qur’an. Sedangkan al-Falaq dan an-Naas
merupakan al-Muawwidzatain. Gabungan ketiga surat ini sebelum tidur merupakan
penjagaan yang utama dan bukti bagusnya tauhid seorang hamba.
“Menjelang
tidur,” tutur Imam al-Ghazali melanjutkan, “teruslah berdzikir kepada Allah
Ta’ala dan pertahankan untuk tetap berada dalam keadaan suci (menjaga wudhu).”
Jika
kita melakukan seluruh amalan ini secara istiqamah sepanjang malam, tutur Imam
al-Ghazali menjelaskan khasiat atau rahasianya, “Siapa yang mengamalkan hal
itu, maka ia terbang melayang dengan Rabbnya menuju ‘Arsy. Ia dicatat sebagi
orang yang diberi rahmat hingga terbangun dari tidurnya itu.”
Allah
Ta’ala menyebutkan di dalam al-Qur’an, Dia menahan ruh seorang hamba saat
tidur. Siapa yang Dikehendaki oleh Allah Ta’ala untuk kembali hidup, ruhnya
akan dikembalikan.
Sedangkan
ruh yang Dia tahan, maka orang itu akan mati.
Mudah-mudahan
kita diberi kekuatan untuk melakukan ritual suci sebelum tidur ini. Agar
menghadap Allah Ta’ala dalam kondisi terbaik.
Aamiin.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan