Catatan Popular

Ahad, 16 November 2014

KUNCI MENGENAL ALLAH BAB 1 (BAHAGIAN 11) : SEJARAH PERKEMBANGAN TASAWUF DARI ZAMAN KE ZAMAN



“Sejarah para Sufi dari zaman Nabi Muhammad S.A.W sampai abad ke-9”

1. Tasawuf di masa Nabi Muhammad S.A.W.

Nabi Muhammad merupakan sumber ajaran Islam baik sebagai penyampai risalah dan juga teladan sempurna bagi kehidupan manusia. Oleh karenanya pastilah beliau juga merupakan tokoh spiritual yang paling sempurna. Hal ini bisa kita lihat dalam silsilah kepemimpinan thariqah dimana semuanya bermuara pada Nabi Muhammad S.A.W.

2. Tasawuf di abad 1 Hijriah

Di abad 1 Hijriah istilah tasawuf belum muncul sebagai satu diskursus, oleh karena itu belum muncul pula apa yang disebut dengan istilah Sufi, walaupun kita tahu bahwa para sahabat Nabi yang setia mengikuti ajaran-ajaran beliau pasti juga mengmalkan apa yang beliau lakukan termasuk juga dalam kehidupan spiritualnya. Salah satu buktinya masuknya Ali bin Abi Thalib sebagai salah satu kepemimpinan dalam thariqah setelah Nabi Muhammad S.A.W. Begitu juga para sahabat yang lain seperti Salman al-Farisi.

3. Para Sufi di abad 2 Hijriah

    Dalam buku al-Luma’ ( Abu Nashr Sarraj ath-Thusi) disebutkan bahwa baru pada abad 2 H. Inilah istilah Sufi muncul. Dan para Sufi yang hidup di abad 2 H antara lain :
    Hasan al-Bashri ( 26 H – 110 H), beliau menulis sebuah kitab yang berjudul “Ri’ayat Huquq Alah” (Menjaga Hak-Hak Allah)
    Malik bin Dinar yang terkenal dengan kezuhudanan nya( w. 135 H )
    Ibrahim bin Adham ( w.161 H ), kisah hidupnya mirip dengan kisah hidup sang Budha Gautama, dan para Sufi sangat menekankan tokoh penting ini.
    Rabi’ah Al-Adawiyah, tokoh sufi wanita yang sangat terkenal.
    Ma’ruf al-Kharkhi, salah satu murid Imam Ali Al-Ridha. Beliau termasuk salah satu silsilah dalam tarekat.
    Fudhayl ibn ‘ Iyadh, salah seorang murid dari Imam Ja’far Ash-Shadiq. Konon, awalnya beliau adalah seorang perampok. Suaru malam ketika ia mau merampok, ia mendengar korban sedang membaca Al-Qur’an, akhirnya ia bertaubat.

4. Para Sufi di abad 3 H

    Abu Yazid Al-Bistami (Bayazid) (w. 261 H). Sebagai sufi pertama yang memperkenalkan secara terang-terangan tentang fana’ dan baqa’ dan terkenal dengan syathahat (ungkapan ekstatiknya) yaitu “ Aku keluar dari ke-Bayazid-an laksana seekor ular keluar dari kulitnya”. Dalam penjelasan yang lain beliau terkenal dengan syathahatnya “Subhani”.
    Bisyr Al-Hafi (w.226 H/227 H), salah seorang murid dari Imam Musa bin Ja’far. Beliau adalah seorang Sufi yang tadinya hidup kotor kemudian bertaubat.
    Sari Al-Saqati ( w.245 H / 250 H). Beliau murid Ma’ruf Al-Kharkhi. Yang menarik dari kehidupan beliau adalah beliau beristighfar selama 30 tahun gara-gara mengucapkan alhadulillah karena dalam kebakaran hebat di kota Baghdad tokonya tidak terbakar.
    Harist Al-Muhasibi ( w. 223 H) . Disebut Al-Muhasibi karena ketekunannya melakukan instropeksi diri (muhasabah).
    Junayd Al-Baghdadi ( w.297). Beliau murid dari Sari Al-Saqati dan juga Harits Al-Muhasibi. Beliaulah sufi dizamannya yang tidak mau berpakaian ala sufi, dan bahkan berpakaian ala fuqaha, karena beliau beranggapan bahwa nilai tasawuf bukanlah pada jubah tapi pada cahaya hati.
    Dzun Nun Al-Misri( w.246 H) Beliaulah yang pertama kali memakai bahasa simbolik untuk menjelaskan berbagai persoalan mistik, misalnya dengan syair , yang hanya difahami oleh beberapa orang saja.
    Sahl Al-Tustari ( w.282 H) Prinsip tasawufnya adalah memerangi hawa nafsu.
    Husayn ibn Mansur Al-Hallaj ( w.309) Beliau sangat terkenal dengan syathahatnya “Ana Al-Haq”, dan karena ucapan-ucapan ekstatiknyalah beliau dieksekusi. Seorang penyair yang bernama Hafizhmenulis dalam syairnya : Itu teman kita yang digantung di atas salib. Kesalahannya, ia suka membocorkan berbagai rahasia.

5. Para Sufi di abad 4 H

    Abu Bakar Al-Syibli (w.334 H) Beliau murid Junayd Al-Baghdadi, dan banyak menulis syair- syair sebagai bahasa simbolik dalam persoalan mistik.
    Abu Nashr Sarraj Al-Thusi Pengarang kitab terkenal Al-Luma’ yang merupakan buku pokok tasawuf klasik yang andal.
    Abu Thalib Al-Makki (w. 386 H) Beliau penulis buku Qut Al-Qulub ( Santapan Kalbu)

6. Para Sufi abad ke 5 H

    Abu Al-Hasan ‘Ali ibn ‘Utsman Al-Hujwiri (w. 470 H), pengarang buku Kasyf Al-Mahjub.
    ‘Abdullah Al-Anshari (w.481), penulis buku terkenal Manazil As-Sairin, sebuah buku tentang perjalanan ruhani, merupakan salah satu buku tasawuf yang paling baik dan banyak pensyarahnya.
    Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali (w.505H), Penulis buku terkenal “Ihya ‘Ulum Al-Din” ( Menghidupkan Ilmu-Ilmu Agama), yang merupakan hasil tulisannya selama beliau mengasingkan diri untuk penyucian diri.

7. Para Sufi abad 6 H

    Ayn Al-Qudhat Al-Hamadani ( w. 525 H/530 H) Beliau sama dengan Al-Hallaj yang banyak menyampaikan ungkapan syathahatnya, dan karena itu beliau dihukum mati.
    Abdul Qadir Al-Jilani ( w. 560/561 H). Sebuah tarekat besar dinisbahkan kepada beliau yaitu Tarekat Qadiriyah.
    Ruz Bihan Baqli Al-Syirazi (w. 606 H), karena sering mengungkapkan ucapan ekstatiknya beliau dijuki “ Syaikh Syaththah”

8. Para Sufi abad ke 7 H

    Fariddudin Al-’Aththar (w.626 H/628H). Penuis buku terkenal Tadzkirah Al-Awliya’, yang berisi riwayat hidup dan karakter para sufi- yang dimulai dari Imam Ja’far Shadiq dan diakhiri dengan Imam Muhammad Baqir. Juga kitab Mantiq Ath-Thayr, pengembaraan 7 kota cinta, yang mana Rumi mengatakan Aththar sudah sampai ke 7 kota cinta, sementara kami baru sampai di sebuah sudut gang.
    Syihabuddin Suhrawardi (w.630H), penulis buku ‘Awarif Al-Ma’arif’.
    Ibn Faridh Al Mishri (w.632 H), penulis sajak sufistik yang terkenal, Diwan. Sajak-sajaknya ditulis dalam keadaan ekstase , karena beliau sering dikuasai ekstase ketimbang normal.
    Muhyiddin Ibn Arabi ( w.638), penulis kitab terkenal Futuhat Makkiyah dan Fusus Al-Hikam. Peletak dasar teori –teori tasawuf dengan corak filosofisnya.
    Shadruddin Muhammad Al-Qunawi (w. 672 /673 H), beliau adalah murid dan pensyarah karya2 Ibn Arabi.
    Mawlana Jalaluddin Rumi ( w.672 H), penulis buku terkenal Matsnawi dan Diwan-e Syams Tabriz , merupakan karya persembahan untuk sang guru Syams Al-Tabriz.

9. Sufi abad 8 H

    Sayyid Haydar Amuli , penulis buku terkenal Jami’ Al-Asrar dan Inner Secre.t of the Path
    Abdul Karim Al-Jilli (w.805 H ) penulis buku terkenal Al Insan al-Kamil.

10. Sufi abad 9 H

    Nurudi Abdurahman Jami’ ( w. 898 H ), seorang penyair terkemuka, salah satu buku beliau adalah cerita cinta sufistik Yusuf dan Zulaikha

Tiada ulasan: