“Sejarah para Sufi dari zaman Nabi Muhammad S.A.W
sampai abad ke-9”
1. Tasawuf di masa Nabi Muhammad S.A.W.
Nabi Muhammad merupakan sumber ajaran Islam baik
sebagai penyampai risalah dan juga teladan sempurna bagi kehidupan manusia.
Oleh karenanya pastilah beliau juga merupakan tokoh spiritual yang paling
sempurna. Hal ini bisa kita lihat dalam silsilah kepemimpinan thariqah dimana
semuanya bermuara pada Nabi Muhammad S.A.W.
2. Tasawuf di abad 1 Hijriah
Di abad 1 Hijriah istilah tasawuf belum muncul
sebagai satu diskursus, oleh karena itu belum muncul pula apa yang disebut
dengan istilah Sufi, walaupun kita tahu bahwa para sahabat Nabi yang setia
mengikuti ajaran-ajaran beliau pasti juga mengmalkan apa yang beliau lakukan
termasuk juga dalam kehidupan spiritualnya. Salah satu buktinya masuknya Ali
bin Abi Thalib sebagai salah satu kepemimpinan dalam thariqah setelah Nabi
Muhammad S.A.W. Begitu juga para sahabat yang lain seperti Salman al-Farisi.
3. Para Sufi di abad 2 Hijriah
Dalam buku
al-Luma’ ( Abu Nashr Sarraj ath-Thusi) disebutkan bahwa baru pada abad 2 H.
Inilah istilah Sufi muncul. Dan para Sufi yang hidup di abad 2 H antara lain :
Hasan
al-Bashri ( 26 H – 110 H), beliau menulis sebuah kitab yang berjudul “Ri’ayat
Huquq Alah” (Menjaga Hak-Hak Allah)
Malik bin
Dinar yang terkenal dengan kezuhudanan nya( w. 135 H )
Ibrahim
bin Adham ( w.161 H ), kisah hidupnya mirip dengan kisah hidup sang Budha
Gautama, dan para Sufi sangat menekankan tokoh penting ini.
Rabi’ah
Al-Adawiyah, tokoh sufi wanita yang sangat terkenal.
Ma’ruf
al-Kharkhi, salah satu murid Imam Ali Al-Ridha. Beliau termasuk salah satu
silsilah dalam tarekat.
Fudhayl
ibn ‘ Iyadh, salah seorang murid dari Imam Ja’far Ash-Shadiq. Konon, awalnya
beliau adalah seorang perampok. Suaru malam ketika ia mau merampok, ia
mendengar korban sedang membaca Al-Qur’an, akhirnya ia bertaubat.
4. Para Sufi di abad 3 H
Abu Yazid
Al-Bistami (Bayazid) (w. 261 H). Sebagai sufi pertama yang memperkenalkan
secara terang-terangan tentang fana’ dan baqa’ dan terkenal dengan syathahat
(ungkapan ekstatiknya) yaitu “ Aku keluar dari ke-Bayazid-an laksana seekor
ular keluar dari kulitnya”. Dalam penjelasan yang lain beliau terkenal dengan
syathahatnya “Subhani”.
Bisyr
Al-Hafi (w.226 H/227 H), salah seorang murid dari Imam Musa bin Ja’far. Beliau
adalah seorang Sufi yang tadinya hidup kotor kemudian bertaubat.
Sari
Al-Saqati ( w.245 H / 250 H). Beliau murid Ma’ruf Al-Kharkhi. Yang menarik dari
kehidupan beliau adalah beliau beristighfar selama 30 tahun gara-gara
mengucapkan alhadulillah karena dalam kebakaran hebat di kota Baghdad tokonya
tidak terbakar.
Harist
Al-Muhasibi ( w. 223 H) . Disebut Al-Muhasibi karena ketekunannya melakukan
instropeksi diri (muhasabah).
Junayd
Al-Baghdadi ( w.297). Beliau murid dari Sari Al-Saqati dan juga Harits
Al-Muhasibi. Beliaulah sufi dizamannya yang tidak mau berpakaian ala sufi, dan
bahkan berpakaian ala fuqaha, karena beliau beranggapan bahwa nilai tasawuf
bukanlah pada jubah tapi pada cahaya hati.
Dzun Nun
Al-Misri( w.246 H) Beliaulah yang pertama kali memakai bahasa simbolik untuk
menjelaskan berbagai persoalan mistik, misalnya dengan syair , yang hanya
difahami oleh beberapa orang saja.
Sahl Al-Tustari ( w.282 H) Prinsip
tasawufnya adalah memerangi hawa nafsu.
Husayn ibn
Mansur Al-Hallaj ( w.309) Beliau sangat terkenal dengan syathahatnya “Ana
Al-Haq”, dan karena ucapan-ucapan ekstatiknyalah beliau dieksekusi. Seorang
penyair yang bernama Hafizhmenulis dalam syairnya : Itu teman kita yang
digantung di atas salib. Kesalahannya, ia suka membocorkan berbagai rahasia.
5. Para Sufi di abad 4 H
Abu Bakar
Al-Syibli (w.334 H) Beliau murid Junayd Al-Baghdadi, dan banyak menulis syair- syair
sebagai bahasa simbolik dalam persoalan mistik.
Abu Nashr
Sarraj Al-Thusi Pengarang kitab terkenal Al-Luma’ yang merupakan buku pokok
tasawuf klasik yang andal.
Abu Thalib
Al-Makki (w. 386 H) Beliau penulis buku Qut Al-Qulub ( Santapan Kalbu)
6. Para Sufi abad ke 5 H
Abu
Al-Hasan ‘Ali ibn ‘Utsman Al-Hujwiri (w. 470 H), pengarang buku Kasyf
Al-Mahjub.
‘Abdullah
Al-Anshari (w.481), penulis buku terkenal Manazil As-Sairin, sebuah buku
tentang perjalanan ruhani, merupakan salah satu buku tasawuf yang paling baik
dan banyak pensyarahnya.
Abu Hamid
Muhammad Al-Ghazali (w.505H), Penulis buku terkenal “Ihya ‘Ulum Al-Din” (
Menghidupkan Ilmu-Ilmu Agama), yang merupakan hasil tulisannya selama beliau
mengasingkan diri untuk penyucian diri.
7. Para Sufi abad 6 H
Ayn
Al-Qudhat Al-Hamadani ( w. 525 H/530 H) Beliau sama dengan Al-Hallaj yang
banyak menyampaikan ungkapan syathahatnya, dan karena itu beliau dihukum mati.
Abdul
Qadir Al-Jilani ( w. 560/561 H). Sebuah tarekat besar dinisbahkan kepada beliau
yaitu Tarekat Qadiriyah.
Ruz Bihan
Baqli Al-Syirazi (w. 606 H), karena sering mengungkapkan ucapan ekstatiknya
beliau dijuki “ Syaikh Syaththah”
8. Para Sufi abad ke 7 H
Fariddudin
Al-’Aththar (w.626 H/628H). Penuis buku terkenal Tadzkirah Al-Awliya’, yang
berisi riwayat hidup dan karakter para sufi- yang dimulai dari Imam Ja’far
Shadiq dan diakhiri dengan Imam Muhammad Baqir. Juga kitab Mantiq Ath-Thayr,
pengembaraan 7 kota cinta, yang mana Rumi mengatakan Aththar sudah sampai ke 7
kota cinta, sementara kami baru sampai di sebuah sudut gang.
Syihabuddin Suhrawardi (w.630H), penulis buku ‘Awarif Al-Ma’arif’.
Ibn Faridh
Al Mishri (w.632 H), penulis sajak sufistik yang terkenal, Diwan.
Sajak-sajaknya ditulis dalam keadaan ekstase , karena beliau sering dikuasai
ekstase ketimbang normal.
Muhyiddin
Ibn Arabi ( w.638), penulis kitab terkenal Futuhat Makkiyah dan Fusus Al-Hikam.
Peletak dasar teori –teori tasawuf dengan corak filosofisnya.
Shadruddin
Muhammad Al-Qunawi (w. 672 /673 H), beliau adalah murid dan pensyarah karya2
Ibn Arabi.
Mawlana
Jalaluddin Rumi ( w.672 H), penulis buku terkenal Matsnawi dan Diwan-e Syams
Tabriz , merupakan karya persembahan untuk sang guru Syams Al-Tabriz.
9. Sufi abad 8 H
Sayyid
Haydar Amuli , penulis buku terkenal Jami’ Al-Asrar dan Inner Secre.t of the
Path
Abdul
Karim Al-Jilli (w.805 H ) penulis buku terkenal Al Insan al-Kamil.
10. Sufi abad 9 H
Tiada ulasan:
Catat Ulasan