Syah bin
Syuja' al-Kirmani mempunyai seorang putera. Di dada si putera ia tuliskan kata:
"Allah" dengan warna hijau. Begitu menginjak rcmaja, karena tidak
dapat bertahan dari dorongan-dorongan hatinya, si anak menyenangkan diri
berjalan-jalan sambil membawa kecapinya. Sambil memetik kecapi, dengan suaranya
yang merdu ia senandungkan lagu-lagu yang sangat menyentuh.
Pada suatu
malam, dalam keadaan mabuk, ia menyusuri jalan-jalan raya sambil memainkan
kecapinya itu. Ketika ia sampai di satu pelosok kota, seorang pengantin
perempuan yang baru pindah ke tempat itu, bangkit dari sisi suaminya yang
sedang tertidur untuk melihatnya. Si suami terbangun, dilihatnya isterinya tak
ada di sisinya, ia bangkit dan menyaksikan apa yang sedang terjadi. Maka
berserulah ia kepada si pemuda,
"Anak
muda, belum tibakah saatnya engkau bertaubat?" Kata-kata ini menghujam
jantungnya dan ia segera menjawab. "Sudah tiba, sudah tiba"
Mantelnya
dicabik-cabiknya, kecapinya dia hancurkan. Kemudian ia mengunci diri di dalam
kamarnya dan selama empat puluh hari tidak makan apa-apa. Sesudah itu iapun
keluar dari kamarnya dan pergi mengembara. Mengenai kelakuan anaknya itu, Syah
bin Syuja' berkomentar,
"Yang
kucapai selama empatpuluh tahun telah diperolehnya dalam waktu empat puluh hari
saja"
Tiada ulasan:
Catat Ulasan