views |
Abu ‘Imrân
al-Jûny berkata,
“Ada seorang
laki-laki dari kalangan Bani Israil yang menghalalkan segala cara, tidak mau
tunduk terhadap larangan agama.
Suatu
ketika, ada sebuah keluarga Bani Israil yang berusaha mengirimkan seorang
wanita mereka kepadanya untuk menagih sesuatu, namun orang itu berkata
kepadanya (wanita tersebut), ‘Tidak akan aku berikan kecuali bila kamu mau
merelakan dirimu padaku.’
Lalu wanita
itu pergi keluar, kemudian keluarganya berusaha lagi. Akhirnya, wanita itu
kembali lagi kepadanya, sembari berkata, ‘Tolong berikan barang tersebut kepada
kami.’
Orang itu
menjawab, ‘Tidak akan aku berikan kecuali kamu mau merelakan dirimu padaku.’
Lantas
wanita itu pulang namun keluarganya berusaha lagi lalu mengutusnya kembali. Dan
ketika wanita itu datang, dia kembali mengatakan hal yang sama kepadanya. Maka,
wanita itu berkata kepadanya, ‘Terserah kamu!’
Dan tatkala
orang itu sudah berduaan dengannya, tiba-tiba wanita itu meronta-ronta seperti
orang yang kemasukan setan. Lalu dia berkata kepadanya, ‘Ada apa denganmu?.’
‘Sesungguhnya
aku takut kepada Allah, Rabb semesta alam ini. Aku belum pernah sekalipun
melakukan perbuatan ini!’ jawab wanita itu.
‘Kamu saja
takut kepada Allah dan tidak mau melakukannya sementara aku melakukannya?’ Aku
berjanji kepada Allah tidak akan kembali melakukan perbuatan-perbuatan yang
pernah aku lakukan dahulu.’
Lalu Allah
mewahyukan kepada salah seorang Nabi Bani Israil bahwa si fulan sudah masuk
dalam daftar catatan Ahli Jannah (Surga).”
Karena
Kejujuran, Cobaan Berubah Menjadi Nikmat
Tiada ulasan:
Catat Ulasan