Imam Ahmad Syihabuddin
Bin Salamah Al-Qulyuby.
Diceritakan dari Abi Qulabah, bahwasanya
di dalam tidurnya ia melihat kuburan. Sepertinya kuburannya terbelah, dan
mayat-mayat keluar dan duduk pada tepi kuburan. Sepertinya diantara tangan
setiap satu orang dari mayat-mayat itu
terdapat mangkok dari cahaya. Ia melihat diantara mayat-mayat itu ada laki-laki
dari tetangga-tetangganya dan tidak
melihat cahaya diantara tangannya. Lantas ia bertanya pada laki-laki tadi, dan
berkata : “Aku tidak melihat cahaya diantara kedua tanganmu”. Lalu laki-laki
itu menjawab : “Sesungguhnya mereka mempunya anak-anak dan teman-teman yang
mendoakan mereka dan bershodaqoh untuk
mereka.
Dan cahaya ini dari sesuatu yang
anak-anak dan teman-teman mereka kirimkan padanya. Dan padaku anak yang tidak
sholeh, yang tidak mendoakan dan shodaqoh untukku maka tidak ada cahaya padaku.
Dan sesungguhnya aku lebih memalukan darpada tetanggaku”. Ketika Abu Qulabah
sadar,ia memanggil anak mayat laki-laki tadi serta memberitahukan padanya apa
yang ia lihat.
Lalu anak itu berkata pada Abi Qulabah :
“Aku akan bertobat dan tidaka akan mengulangi apa yang telah aku lakukan.
Kemudian ia kembali taat dan berdoa serta bershodaqoh untuk ayahnya. Lalu
setelah masa Abu Qulabah melihat kuburan itu pada keadaan mayat yang pertama
kali, ia melihat diantara tangan laki-laki itu terdapat cahaya keagungan yang
lebih terang daripada cahaya matahari dan lebih sempurna daripada cahaya
selainnya.
Kemudian laki-laki itu berkata : “Hai
Abu Qulabah, semoga Allah memberikan balasan padamu. Kemudian kamu tinggal
menyelamatkan anakku dari neraka dan selamatlah aku dari rasa maluku diantara
tetangga-tetangga.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan