Imam Ahmad Syihabuddin
Bin Salamah Al-Qulyuby.
Dikisahkan bahwasanya
pada suatu hari Nabi Daud AS membaca Kitab Zabur lalu tipis hatinya
ketika membacanya kemudian berkata : “Di
dunia ini tidak ada yang lebih taat ibadah dari pada aku”.
Lalu Allah memberi wahyu padanya : “ Naiklah
ke gunung itu supaya kamu melihat laki-laki yang bercocok tanam yang telah
beribadah padaku selama tujuh ratus tahun dan memohon dari dosa yang ia lakukan
yang mana sesuatu yang di lakukan itu tidak termasuk dosa bagiku”.
Bahwasanya pada suatu hari laki-laki
tersebut berjalan diatas loteng dan ibunya berada di bawah loteng lalu debu
dari ia berjalan mengenai ibunya.
Sesungguhnya laki-laki itu lebih ahli
ibadah daripada kamu. Pergilah kamu kepadanya dan bahagiakanlah dia dengan ampunan
dariku.
Lalu Daud pergi kegunung dan melihat laki-laki yang sangat kurus yang
terlihat dagingnya karena banyaknya ibadah. Dia melihat laki-laki tersebut
sedang melakukan sholat. Setelah laki-laki tersebut selesai melakukan sholat Daud
mengucapkan salam kepadanya dan ia membalas salamnya Daud.
Dia bertanya kepada Daud : “Siapa
kamu?”. Daud menjawab : “Aku Daud”. Laki-laki berkata jika aku tahu kalau kamu Daud,
aku tidak akan menjawab salammu. Ketika kamu jatuh, tidak punya daya untuk naik
ke gunung, dan kamu tidak meminta ampun kepada Allah.
Maka demi Allah aku telah melewati
loteng sedangkan ibuku berada di bawahnya.
Kemudian ada sesuatu yang mejatuhinya
berupa debu loteng dikarenakan berjalanku di atas loteng. Lalu aku keluar dan
membawa tujuh ratus tahun. Akupun tidak tahu ibuku marah padaku atau rela.
Bersamaan dengan itu aku beristighfar karena sangkaanku bahwa ibu marah padaku
agar Allah meridhaiku dan ibuku juga meridhaiku.
Dan aku melakukan istighfar selam tujuh
ratus tahun. Aku tidak menyelesaikan makan dan minum demi meringankan siksa Allah.
Kemudian ibu mengusirku sungguh ia telah melarangku untuk beribadah.
Lalu Daud berkata pada laki-laki tadi : “Sesungguhnya Allah telah mengutusku
padamu untuk memberi tahumu bahwa Allah telah mengampunimu dan Allah ridha
padamu.
Dan bahwasanya ibumu telah meninggal
dunia dalam keadaan ridha kepadamu dan sesungguhnya ibumu itu tidak ada di bawah
loteng yang mana engkau berjalan diatasnya serta debu tidak mengenainya”.
Sewaktu laki-laki itu mendengar kabar
itu dia berkata : “Demi Allah aku tidak lebih cinta kehidupan setelah ini”.
Lantas ia bersujud dan berkata : “Ya Tuhan aku menyerahkan kepadamu”. Kemudian
ia mati seketika.
Semoga Allah merahmatinya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan