Catatan Popular

Isnin, 28 Jun 2021

KITAB AJARAN KAUM SUFI AL-KALABADZI : AJARAN 71.KARUNIA TUHAN KEPADA MEREKA YANG TIMBUL DARI RASA CEMBURUNYA

Kitab Al-Ta-aruf li-Madzhabi Ahl Al-Tashawwuf

Karya Ibn Abi Ishaq Muhammad ibn Ibrahim ibn Ya’qub Al-Bukhari AL-KALABADZI

 

Sejumlah orang datang untuk mengunjungi Rabi’ah ketika perempuan itu sedang menderita suatu penyakit. Mereka berakta kepadany : “ Bagaimana keadaanmu?” Dia menjawab : “Demi Tuhan, aku tidka tahu sebab penyakitku, kecuali bahwa surga dipamerkan dihadapanku dan aku merindukan itu di dalam hatiku; dan aku menganggap bahwa Tuhanku cemburu kepadaku, dan karena itu menyalahkan diriku. Hanya Dia yang dapat membahagiaanku.”

Al-Junaid berkata : “Aku datang pada Sirri al-Saqathi dan mendapatkan sepotong mangkuk yang pecah di dalam kamarnya. Aku berkata kepadanya : “Apakah ini? Dia menyahut : “Kemarin dulu, putriku yang masih kecil membawakan sepoci air untukku, dan berkata kepadaku, “Ayah, poci itu tergantung di sini; kalau sudah dingin, minumlah, sebab malam ini panas sekali.”

Ketika aku jatuh tertidur.” Aku elihat seorang perempuan cantik masuk ke kamarku dan aku berkata, “Siapakah engkau? Dia menyahut : “Hamba-Nya yang tidak minum air dingin dari pooci. Lalu dia menyambar poci itu dengan tangannya dan poci itu pun pecahlah; dan inilah poci yang engkau lihat.” Poci itu tetap tinggal di tempat yang sama, tanpa dipindah-pindahkan, sampai tertutup debu.”

Al-Mujayyin berkata : “Sekali waktu aku pernah tinggal di sebuah tempat di padang pasir selama tujuh hari, tanpa ada sesuatu pun yang masuk ke mulutku. Kemudian seseorang mengundangku ke rumahnya dan menawarkan kepdaku kurma dan roti; tapi aku tidak dapat makan.

Ketika malam hari, aku merasa ingin makan, maka aku mengambil biji kurma dan kucoba itu untuk membuka mulutku. Biji itu mematahkan gigiku. Salah seorang di antara gadis-gadis di rumah itu berseru : “Ayah, berapa banyak tamu kita yang makan malam ini? Aku menjawab : “Tuhanku, aku kelaparan selama tujuh hari, dan kini Engkau iri hati kepadaku. Terwujudlah kehendak-Mu, aku tidak akan menikmatinya.”

Ahmad ibn al-Salim berkata : “Sekali waktu aku sedang berjalan di sepanjang jalan menuju Mekkah, ketika aku mendengar seseorang berseru, “Wahai manusia Tuhan, milik Tuhan! Aku berkata. “Apakah yang menyakitkanmu? Dia menyahut : “Ambillah dariku dirham-dirham ini; aku tidak dapat mengingat Tuhan selama uang itu ada padaku” Maka aku mengambil uang itu darinya; dan dia berseru; “Tuhan, inilah aku, di sinilah aku!” Waktu itu, Wang itu berjumlah empat belas dirham.” Abu’l Khair al-Aqtha” suatu kali pernah ditanya apa sebab tangannya terpotong.

 Dia berkata : “Aku sedang berada di Gunung Lukkam, atau mungkin di Libanon, bersama seorang temanku. Lalu datanglah seseorang yang merupakan wakil pemerintah, sedang membagikan dinar. Dia memberiku satu dinar, dan aku membuka tanganku, dia pun menempatkan dinar itu di atasnya, lalu aku menjatuhkan dinar itu ke pangkuan temanku dan berdiri. Satu jam kemudian para opsir pemerintah mencari maling; dan mereka menahanku dan memotong tanganku.”

Keaslian fenomena dipersaksikan ooleh Hadis Nabi : “

“Tuhan melindungi hamba-hamba-Nya dari dunia ini, Jika dia mencintai-Nya, bahkan seperti ketika engkau melindungi dirimu yang sakit.”

Tiada ulasan: