Catatan Popular

Isnin, 28 Jun 2021

KITAB AJARAN KAUM SUFI AL-KALABADZI : AJARAN 49. MENGENAI KEDEKATAN (QURB)

Kitab Al-Ta-aruf li-Madzhabi Ahl Al-Tashawwuf

Karya Ibn Abi Ishaq Muhammad ibn Ibrahim ibn Ya’qub Al-Bukhari AL-KALABADZI

 

Sarri As-Saqathi ditanya : “Apakah kedekatan itu? Dia menyahut : “Kedekatan adalah kepatuhan.” Yang lein berkata : “Kedekatan berarti engkau, pada saat yang sama, bersikap lancang terhadap-Nya, dan tunduk dihadapan-Nya; sebab Tuhan berfirman : “Tetap Sujud dan mendekatlah kepada-Ku.” Ruwaim ditanya mengenai kedekatan, dan dia berkata : “Menghilangkan setiap penghalang.” Yang lain, ketika ditanya mengenai hal yang sama, menyahut : “Itu berarti engkau menyaksikan apa yang telah dilakukan-Nya terhadap dirimu.” Arti perkataan ini adalah, bahwa engkau melihat tindakan-tindakan serta pemberian-pemberian-Nya kepdamu, dan di situ engkau tidak sadar akan tindakan-tindakan dan usaha-usahamu; atau itu bisa juga mengisyaraktkan bahwa  engkau menganggap dirimu sendiri sebagai wakil Tuhan, menurut firman Tuhan, : “Waktu kamu melempar itu, sebenarnya bukan kamu yang melempar, melainkan Allah jualah,: dan “Sebenarnya, bukan kamu yang membunuh mereka itu, tetapi Allah.”

Al-Nuri menulis sebagai berikut :

Aku telah mengira bahwa, setelah menjauh

Dari diri, dalam kekhusyukan, aku harus membuat jalan..

Menuju Engkau : Tapi, oh! Tak satu makhluk pun boleh

Mendekati Engkau, kecuali lewat jalan yang Engkau tunjuk..

Aku tak bisa hidup lebih lama lagi, Tuhan, tanpa Engkau..

Tangan-Mu ada di mana-mana, tiada mampu aku lari..

Ada yang berhasrat dengan harap untuk datang kepada-Mu..

Dan telah Engkau tampakkan dalam diri mereka tujuan Tinggi..

Lihat, aku telah memutuskan setiap pemikiran dari diriku..

Dan mematikan kehadiran, agar bisa menjadi milik-Mu..

Berapa lama, buah hatiku? Habis tenagaku..

Tak kuat lagi ku jalani pembuangan ini..

Inilah penafsirannya : Keadaanku membuatku mengira-ngira bahwa kekhusyukanku kepada Mu dan menjauhnya diriku dari semua yag selain Engkau merupakan jalan untuk mendekat kepada Mu. Tapi kekusyukan dan kemenjauhan itu hanyalah alat; dan kedekatan dengan diri-Mu tak dapat dicapai dengan alat apa pun yang ku miliki, kecuali dengan perantraan Engkau sendiri, sebagaimamana kedekatan itu datang dari-Mu. Dia meneruskan : Beberapa orang telah berusaha mendekat kepada-Mu lewat perbuatan-perbuatan dan tindakan-tindakan kepatuhan mereka, dan Engkau telah menyatu bersama mereka dengan karunia-Mu. Aku tiada berbuat apa-apa yang bisa mendekatkan-Mu kepadaku, dan aku merasa akan musnah karena kerinduanku untuk berada dekat dengan-Mu; tapi aku sendiri tak memiliki alat untuk datang ke situ.

Syair berikut juga karya An-Nuri :

Aku melihat-Nya lewat,

Dan ku sangka Dia dekat,

Tapi tuntutan-Nya membuatku pilu, dan harapanku mati.

Lalu, kala datang keputusasaan,

Dan memberikan kesaksian..

Cemerlang dengan mukjizat baru yang tak kan berakhir..

Dia mengatakan : Setiap kali aku berputus asa sepanjang menyangkut diriku sendiri, karunia yang telah diperlihatkan-Nya mengobati keputusasaanku.

Tiada ulasan: