Catatan Popular

Isnin, 28 Jun 2021

KITAB AJARAN KAUM SUFI AL-KALABADZI : AJARAN 67.MENGENAI ANUGERAH TUHAN KEPADA PARA SUFI DAN PERINGATANNYA TERHADAP MEREKA LEWAT SUARA-SUARA GHAIB

Kitab Al-Ta-aruf li-Madzhabi Ahl Al-Tashawwuf

Karya Ibn Abi Ishaq Muhammad ibn Ibrahim ibn Ya’qub Al-Bukhari AL-KALABADZI

 

Abu Sa’id al-Kharraz berkata : “Pada mala Arafah, perasaan akan dekatnya Tuhan memutuskan diriku dari hasrat untuk berdoa kepada Tuhan. Kemudian jiwaku menentangku agar aku berdoa kepada Tuhan; dan aku mendengar sebuah suara berkaa : “Setelah engkau menemukan Tuhan, apakah engkau akan berdoa kepada yang selain Tuhan?”

Abu Hamzah al-Khurasani berkata : “Suatu saat, pada saat aku melaksanakan perjalanan haji, aku sedang berjalan sepanjang jalan itu ketika tiba-tiba aku jatuh ke dalam sebuah sumur. Jiwaku menentangku agar berteriak minta tolong; tapi aku berkata : “Tidak, demi Tuhan, aku tidak akan berteriak! Aku baru saja akan selesai dengan renungan itu ketika dua orang lewat di ujung sumur, dan salah seorang dari mereka berkata kepada yang satunya : “Mari kita isi mulut sumur ini agar rata dengan jalan .’ Maka mereka membawa sebuah tongkat dan sebuah tikar alang-alang; aku tergerak untuk berteriak; lalu aku berkata : “Wahai Engkau yang lebih dekat kepadaku dibanding mereka!” Dan aku merasa tenang ssampai mereka selesai mengisi sumur dan pergi.

Lalu aku melihat sebilah kaki tejuntai ke sumur dan berkata, “Tangkap aku dan pegang erat-erat.” Maka aku memegangnya dan melihat bahwa ia adalah seekor singa; dan aku mendengar sebuah suara berkata : “Wahai Abu Hamzah, luar biasa! Kami telah menyelamatkan engkau dari kebinasaan di dalam sumur lewat seekor singa.” Salah seorang sahabt kami bercerita kepada saya bahwa dia mendengar Abu Walid menuturkan kisah berikut ini : “Suatu hari sahabat-sahabat kami membawakan susu dan aku berkata : “Itu akan mencelakakan diriku.” Lalu suatu hari aku berdoa kepada Tuhan dengan mangatakan : “Wahai Tuhan,ampuni aku, sebab Engkau tahu bahwa aku tidak pernah menyekutukan Engkau denagn Tuhan- tuhan lain, walaupun hanya sekejap mata !”

Aku mendengar sebuah suara berkata : “Tidak juga pda malam hari kisah susu itu?” Abu Sa’id al-Kharraz berkata : “Suatu kali pernah aku berada di padang pasir dan benar-benar kelaparan.

Jiwaku menuntutku agar minta makanan kepada Tuhan; dan aku berkata : “Itu bukan tindakan orang yang mempercayai Tuhannya.” Lalu jiwaku menuntutku agar aku berdoa kepada Tuhan meminta kesabaran; dan ketika aku akan melakukan ini, aku mendengar sebuah suara berkata :

‘Lihat, akulah malam!’ Dia berseru dengan congkak;

Tapi tak seorang pun pernah datang

Untuk mencari pertolongan kami ditolak,

Dan diusir dalam kehinaan.

Begitu lirih manusia kuasa itu menangis

 Dalam kelemahan yang menyedihkan

Seakan-akan kami tak pernah terlihat

Olehnya, ataupun dia terlihat oleh kami.

Bahwa fenomena dari suara gaib itu asli, dipersaksikan oleh cerita berikut ini : “Ketika mereka ingin membasuh (tubuh) Nabi, mereka berselisih dengan mengatakan : “Demi Tuhan, kami tidak tahu apakah kai mesti melepaskan seluruh pakaian Nabi sebagaimana yang kami lakukan dengan orang-orang mati lainnya di antara kami, atau kemi basuh beliau dengan pakaian masih menempel.”

Ketika mereka sedang berselisih paham itu, Tuhan menidurkan mereka, hingga dagu setiap yang hadir tersampir di atas dada mereka. Lalu sebuah suara yang ditujukan kepada mereka dari arah Ka’bah, yang tak seorang pun tahu suara siapa itu, mengatakan : “Basuhlah Nabi dengan pakaiannya masih menempel.”

Tiada ulasan: