Catatan Popular

Isnin, 28 Jun 2021

KITAB AJARAN KAUM SUFI AL-KALABADZI : AJARAN 50. MENGENAI PENYATUAN (ITTIHAD)

Kitab Al-Ta-aruf li-Madzhabi Ahl Al-Tashawwuf

Karya Ibn Abi Ishaq Muhammad ibn Ibrahim ibn Ya’qub Al-Bukhari AL-KALABADZI

 

Penyatuan berarti pemisahan dari segala sesuatu yang selain Tuhan, dalam hati tidak melihat – dalam arti memuja – apa-apa kecuali Tuhan, dan tidak mendengar apa-apa kecuali firman Tuhan.

An-Nuri berkata : “Penyatuan adalah pengungkapan hati dan perenungan kesadaran.” Pengungkapan hati itu dilukiskan dalam kata-kata Haritsah : “Seolah-olah sya melihat Singgasana Tuhan saya tampil.” Sedangkan perenungan (dari) kesadaran itu ditunjukan dalam perkataan Nabi : “Pujalah Tuhan seolah-olah engkau melihatnya.”

Dan perkataan Ibn Umar : “Kami melihat Tuhan di tempat itu. Yang lain berkata : “Penyatuan terjadi ketika kesadaran datang dalam keadaan alpa.” Yang berarti bahwa pemujaan kepada Tuhan itu mengacaukan pemujaan kepada segala sesuatu yang lain.

Salah seorang tokoh besar Sufi berkata : “Penyatuan adalah ketika hamba itu tidak bersaksi atas apa pun yang ada padanya kecuali mengenai Pembuat dirinya.”

Sahl berkata : “Mereka digerakkan oleh kesusahan, karena itu mereka berada dalam kekacauan. Kalau mereka sedang tenang, maka mereka pasti telah mencapai penyatuan.”

 

Tiada ulasan: