Catatan Popular

Isnin, 30 Oktober 2017

TAFSIR AL JAILANI SURAH 78 AN NABA, AYAT 21 - 25



TAFSIR AL JAILANI OLEH SYEIKH ABDUL QADIR AL JAILANI (QUTUBUL GHAUTS)

JUZ AMMA

Ayat 21.

(إِنَّ جَهَنَّمَ) [Sesungguhnya neraka Jahannam] pada waktu itu (كَانَتْ مِرْصَادًا) [memiliki tempat pengintai] dan tempat berjalan bagi semua hamba. Tempat itu akan dilewati oleh para penghuni surga dengan kecepatan yang berbeda-beda sebagai akibat dari perbedaan amalan, keadaan (awāl), dan maqām mereka. Di antara mereka ada yang tidak sempat memperhatikan tempat tersebut dan tidak mengetahui posisinya meskipun mereka telah melewatinya. Ada pula yang melewatinya seperti kilat, dan seterusnya. Mereka semua selamat dari keburukannya. Sementara itu, para calon penghuni neraka akan jatuh ke dalamnya dan mereka akan ditimpa oleh keburukan dan bencananya.

Ayat 22.

Dengan demikian, (لِلْطَّاغِيْنَ) [bagi orang-orang yang melampaui batas] yakni: orang-orang yang tetap kukuh dalam kekafiran dan kezhaliman mereka, neraka Jahannam itu (مَآبًا) [menjadi tempat kembali] dan kediaman mereka. Mereka tidak bisa keluar dari tempat tersebut.

Ayat 23.

Bahkan (لَابِثِيْنَ) [mereka tinggal] dan berdiam diri (فِيْهَا أَحْقَابًا) [di dalamnya berabad-abad lamanya]. Apa yang dimaksud dengan berabad-abda? Periode waktu yang ditunjukkan oleh kata “berabad-abad” di sini tidak sama dengan periode waktu “berabad-abad” di dunia. Sebab “berabad-abad” di sini tiada berujung dan tidak ada batasannya. Dengan demikian, penyebutannya di sini hanya sebagai kata kiasan (kināyah) untuk menunjukkan adanya ketidakterbatasan waktu.

Ayat 24.

(لَّا يَذُوْقُوْنَ) [Mereka tidak merasakan] di neraka Jahannam yang hanya berisi kebinasaan dan keburukan, rasa (فِيْهَا بَرْدًا) [kesejukan di dalamnya] karena mereka tidak mau merasakan sejuknya keyakinan pada saat berada di kehidupan pertama, (وَ لَا شَرَابًا) [dan tidak (pula mendapat) minuman] karena pada saat di dunia mereka tidak meminum air keimanan yang murni nan menyegarkan meskipun hanya sekali minum, dan tidak pula merasakan lezatnya pengetahuan meskipun hanya seteguk. Karena itulah, mereka tidak mendapatkan minuman pada saat di akhirat.

Ayat 25.

(إِلَّا حَمِيْمًا) [Selain air yang mendidih] dan panas yang dimasak dengan api kemarahan dan syahwat mereka, sehingga usus mereka terputus karena airnya yang sangat panas, (وَ غَسَّاقًا) [dan nanah] yang mengalir dari luka penghuni neraka, sebagai ganti atas apa yang telah mereka makan dan minum dari harta anak-anak yatim dan orang-orang yang dizhalimi.

Tiada ulasan: