TAFSIR AL JAILANI OLEH
SYEIKH ABDUL QADIR AL JAILANI (QUTUBUL GHAUTS)
JUZ AMMA
Ayat 21.
(إِنَّ جَهَنَّمَ) [Sesungguhnya neraka Jahannam] pada waktu itu (كَانَتْ مِرْصَادًا) [memiliki tempat pengintai] dan tempat berjalan bagi
semua hamba. Tempat itu akan dilewati oleh para penghuni surga dengan kecepatan
yang berbeda-beda sebagai akibat dari perbedaan amalan, keadaan (aḥwāl), dan maqām mereka. Di antara mereka ada yang tidak sempat memperhatikan tempat
tersebut dan tidak mengetahui posisinya meskipun mereka telah melewatinya. Ada
pula yang melewatinya seperti kilat, dan seterusnya. Mereka semua selamat dari
keburukannya. Sementara itu, para calon penghuni neraka akan jatuh ke dalamnya
dan mereka akan ditimpa oleh keburukan dan bencananya.
Ayat 22.
Dengan
demikian, (لِلْطَّاغِيْنَ) [bagi orang-orang yang melampaui batas] yakni:
orang-orang yang tetap kukuh dalam kekafiran dan kezhaliman mereka, neraka
Jahannam itu (مَآبًا) [menjadi
tempat kembali] dan kediaman mereka. Mereka tidak bisa keluar dari tempat
tersebut.
Ayat 23.
Bahkan (لَابِثِيْنَ) [mereka tinggal] dan berdiam diri (فِيْهَا أَحْقَابًا) [di dalamnya berabad-abad lamanya]. Apa yang dimaksud
dengan berabad-abda? Periode waktu yang ditunjukkan oleh kata “berabad-abad” di
sini tidak sama dengan periode waktu “berabad-abad” di dunia. Sebab
“berabad-abad” di sini tiada berujung dan tidak ada batasannya. Dengan
demikian, penyebutannya di sini hanya sebagai kata kiasan (kināyah) untuk menunjukkan adanya
ketidakterbatasan waktu.
Ayat 24.
(لَّا يَذُوْقُوْنَ) [Mereka tidak merasakan] di neraka Jahannam yang hanya
berisi kebinasaan dan keburukan, rasa (فِيْهَا بَرْدًا) [kesejukan
di dalamnya] karena mereka tidak mau merasakan sejuknya keyakinan pada saat
berada di kehidupan pertama, (وَ لَا شَرَابًا) [dan tidak
(pula mendapat) minuman] karena pada saat di dunia mereka tidak meminum air
keimanan yang murni nan menyegarkan meskipun hanya sekali minum, dan tidak pula
merasakan lezatnya pengetahuan meskipun hanya seteguk. Karena itulah, mereka
tidak mendapatkan minuman pada saat di akhirat.
Ayat 25.
(إِلَّا حَمِيْمًا) [Selain air yang mendidih] dan panas yang dimasak
dengan api kemarahan dan syahwat mereka, sehingga usus mereka terputus karena
airnya yang sangat panas, (وَ غَسَّاقًا) [dan nanah]
yang mengalir dari luka penghuni neraka, sebagai ganti atas apa yang telah mereka
makan dan minum dari harta anak-anak yatim dan orang-orang yang dizhalimi.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan