Kitab Al-Ta-aruf li-Madzhabi Ahl Al-Tashawwuf
Karya Ibn Abi Ishaq
Muhammad ibn Ibrahim ibn Ya’qub Al-Bukhari AL-KALABADZI
Mereka berselisih paham mengenai apakah Nabi melihat
Tuhan sewaktu dalam perjalanan malan. Sebagian dari mereka, termasuk
tokoh-tokoh Sufi terpenting, menyatakan bahwa Muhammad tidak melihat-Nya dengan
matanya, begitu pula makhluk-makhluk lain di dunia ini. Lebih-lebih, dikishakan
bahwa Aisyah berkata : “Siapapun yang mengatakan bahwa Muhammad melihat
Tuhannya, bohong.” Pendapat ini dianut juga oleh yang lain-lain, oleh
al-Junaid, an-Nuri dan Abu Sa’id al-Kharraz.
Sebagian di antara mereka menegaskan bahwa Nabi melihat Tuhan dalam
perjalanan malamnya, dan khusus di pilih di antara orang-orang lain untuk
(mendapat karunia) melihat-Nya, seperti Musa juga ditunjuk (mendapat karunia)
berbicara denga-Nya. Untuk tujuan ini mereka menyitir kisah yang diceritakan
oleh Ibn Abbas, Asma’ dan Anas, dn pendapat ini didukung oleh Abu Abdillah
al-Qurasy, al-haikal, dan beberapa tokoh Sufi yang terkemudian. Salah seorang
dari mereka telah mengemukakan bahwa Muhammad melihat Tuhan dengan hatinya,
bukan dengan matanya; dan mereka menyitir firman Tuhan sebagai berikut, “Apa
yang dilihatnya itu, hatinya tidak mengingkarinya.”
Tapi kami tidak mengenal seorang syeikh pun dalam
masalah ini --- yaitu, tak seorangpun dikenal sebagai seorang ahli yang sah –
dan kami tidak mendapati masalah ini dikemukakan dalam buku-buku,
karangan-karangan maupun risalah-risalah mereka, kami pun tidak mendengar
masalah itu dikemukakan oleh siapa saja yang telah kami hubungi, yaitu bahwa
Tuhan bisa dilihat di dunia ini, atau bahwa salah satu makhluk-Nya pernah
melihat-Nya; dengan perkecualian sebuah kelompok yang tidak begitu penting di antara kelompok-kelmpok Sufi. Memang benar
bahwa beberapa orang telah menegaskan bahwa sebagian orang Sufi mengaku pernah
melihat Tuhan; tapi semua syeikh setuju untuk menyalahkan orang-orang yang
membuat pernyataan ini dan untuk membuktikan kesalahan pengakuan mereka, dan
mereka telah menulis buku-buku untuk tujuan ini, yakni, antara lain, Abu Sa’id
al-Kharraz; al-Junaid juga telah menulis dan membuktikan kesalahan mereka yang
telah membuat pengakuan semacam itu. Labih jauh mereka menegaskan bahwa
orang-orang yang berlagak telah meihat Tuhan itu, dalam kenyataannya tidak
mengnal Tuhan, dan buku-buku mereka membuktikan kenyataan itu.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan