Oleh Syeikh Wahhab As-Sya'rani (Tokoh
Sufi Mesir)
Untuk
mendekatkan diri kepada Allah, seseorang hendaknya dapt menjaga mulutnya; tidak
banyak bicara kecuali ada perlu.
Rasulllah
bersabda;
"Siapa yang ingin selamat agamanya,
hendaknya diam".
Peribahasa
mengatakan, berbicara adalah perak sedang diam adalah emas. Artinya, diam lebih
baik daripada berbicara. Dalam thoriqot, sebagaimana dikatakan Al-Qusyairi,
para murid juga disuruh diam, sebab berbicara sebenarnya adalah cobaan. Dengan
banyak bicara, nafsu menjadi memperoleh alat dan kesempatan untuk menyalurkan
hasrat-hasrat jahatnya; menunjukkan kebaikan diri, sombong, congkak dan
lain-lain.
Sedemikian,
sehingga banyak bicara dapat menyerap kebaikan-kebaikan yang dilakukan
sebagaimana tanah kering menyerapair hujan.
"Banyak
bicara menyerap kebaikan-kebaikan sebagaimana bumi menyerap air"
(Abu Bakar ibn Ayyas)
Selain itu,
nur Ilahy juga akan keluar dari diri manusia ketika mereka banyak berbicara
bohong. Sehingga, hatinya menjadi gelap, mati dan dirinya menjadi terlempar
dari jalan Ilahy.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan