Oleh Syeikh Wahhab As-Sya'rani (Tokoh
Sufi Mesir)
Setiap
sholat jamaah, di sana mesti ada seorang wali Allah, yang dengannya Allah
memberikan syafaat kepada yang lain. Sholat dengan berjamaah adalah sesuatu
yang sangat penting. Orang yang ingin masuk dalam Hadlirat Ilahy harus senantiasa
menjaga sholatnya.
Dalam sebuah
hadits diriwayatkan, seorang laki-laki buta datang kepada Rasul. Ia minta
keringanan untuk dapat sholat sendiri di
rumah, karena tidak ada yang menuntun ke masjid.
Ditanya oleh
Rasul, Apakah kamu mendengar adzan?". "Ya", jawab orang itu.
"Berarti kamu tetap wajib ikutjamaah".
Ulama
terdahulu menganggap bahwa ketinggalan sholat jamaah berarti musibah. Pernah
diceritakan, salah seorang shahabat menjenguk kebunnya yang jauh. Ia baru
pulang sore hari dan ternyata jamaah sholat Ashar telah selesai. Ia sangat menyesal dan
menangis. Lalu ia sedekahkan kebunnya sebagai ganti dari ketinggalannya dalam
berjamaah.
Begitu pula
yang terjadi dengan putra Umar Abdullah
ibn Umar ra pernah tertinggal jamaah Isya. Maka, ia lakukan sholat sampai pagi, sebagai ganti dari
ketertinggalannya dalam jamaah Isya.
Ubaidillah
ibn Amer Al-Qowariry berkata,"Saya tidak pernah lepas sholat berjamaah.
Suatu ketika, datang tamu, sehingga aku lupa pergi jamaah Isya di masjid. Aku
keluar keliling kota untukmencari masjid, ternyata semuanya telah tutup. Maka, aku pulang dan melakukan sholat Isya
sendiri sampai 27 kali sebagai ganti atas ketertinggalanku.
Setelah itu,
dalam tidur aku bermimpi menunggang kuda bersama orang banyak. Namun, aku
selalu tertinggal; tidak dapat menyusul mereka. Salah satu di antaranya
menoleh, 'Kamu tidak akan mampu menyusul kami'. 'Mengapa demikian', tanyaku. 'Sebab, kami melakukan sholat Isya
berjamaah, sedang engkau tidak'".
Ulama salaf
melakukan takziyah dan menampakkan kesusahan seakan ditinggal mati keluarganya,
bila salah satu dari mereka tertinggal jamaah sholat. Tidak hanya seluruh
rakaat sholat. Ketinggalan satu rakaat saja, mereka sudah bertakziyah sampai
tujuh hari.
Dan
melakukan takziyah tiga hari, bila ketinggalan takbirotul ihram bersama imam. Mengapa
kita sampai ketinggalan bahkan malas sholat berjamaah? Mungkin karena dosa-dosa
dan kemaksiatan yang kita lakukan.
Para
ulamamenyatakan, seseorang tidak akan tertinggal jamaah kecuali disebabkan
dosa-dosa yang telah ia lakukan.
"Seseorang
tidak akan tertinggal jamaah sholat, kecuali karena --pengaruh--dosa-dosa yang
dilakukan".
Tiada ulasan:
Catat Ulasan