KARYA SYAIKH NAWAWI AL
BANTANI
Cabang iman Yg Ke-77 (Mencintai orang lain sebagaimana
mencintai diri sendiri)
================================
Cabang iman Yg Ke-77 disebutkan dalam bait
syair:
وَاحْبُبْ لِنَاسٍ مَا تُحِبُّ لِنَفْسِكَ
* حَتَّى تَكُوْنَ بِجَنَّةٍ تَتَنَــعَّمُ
Cintailah manusia seperti engkau
mencintai dirimu sehingga engkau menjadi orang yang bernikmat-nikmat dengan
surga.
================================
Mencintai orang lain sebagaimana mencintai diri
sendiri
Rasulullah
saw bersabda:
لاَ يُؤْمِنُ
اَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لاَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ . رواه البخارى ومسلم
Tidak
beriman salah seorang dari kamu sekalian, sehingga ia mencintai untuk
saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya.
Imam as-Suhaymi dalam menafsiri hadits di atas mengatakan bahwa iman seseorang tidak sempurna sehingga ia mencintai untuk setiap saudara, meskipun kafir, tanpa mengistimewakan kecintaannya kepada seseorang melebihi orang lain, apa yang dicintai untuk dirinya sendiri, seperti ketaatan dan kesenangan-kesenangan dunia yang mubah. Artinya, hendaklah engkau berbuat apa saja untuk seseorang seperti engkau menyukai seseorang berbuat apa saja untukmu. Engkau memperlakukan ia dengan perlakuan yang engkau sukai agar ia memperlakukan engkau. Engkau menasihati dia seperti engkau menasihati dirimu sendiri. Engkau menghukum ia dengan hukum yang engkau sukai agar ia menghukum engkau. Engkau tidak membalas perbuatannya yang menyakitimu. Engkau tidak mengurangi kehormatannya. Jika engkau melihat ia melakukan kebaikan, hendaklah kebaikannya engkau tampakkan. Namun jika engkau melihat ia melakukan hal jelek, engkau tutupi.
Rasulullah saw bersabda:
اَلرَّاحِمُوْنَ
يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمنُ ، اِرْحَمُوْا مَنْ فِى الاَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى
السَّمَاءِ
Para
penyayang akan disayangi oleh Dzat Yang Maha Penyayang. Sayangilah siapa saja
yang ada di bumi, niscaya siapa saja yang ada di langit akan menyayangi kamu.
Diriwayatkan dari Mujahid dan Salman ra dari Nabi Muhammad saw bahwa sesungguhnya beliau bersabda:
Diriwayatkan dari Mujahid dan Salman ra dari Nabi Muhammad saw bahwa sesungguhnya beliau bersabda:
مَنْ حَفِظَ
عَلَى اُمَّتِى هَذِهِ اْلاَرْبَعِيْنَ حَدِيْثًا دَخَلَ الْجَنَّةَ وَحَشَرَهُ
اللهُ تَعَالَى مَعَ الاَنْبِيَاءِ وَالْعُلَمَاءِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ .
فَقُلْنَا : يَا رَسُوْلَ اللهِ ، اَيُّ الاَرْبَعِيْنَ حَدِيْثًا؟ قَالَ عَلَيْهِ
السَّلاَمُ : اَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ وَالْمَلآئِكَةِ
وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّيْنَ وَالْبَعْثِ بَعْدَ الْمَوْتِ وَبِالْقَدَرِ
خَيْرِهِ وَشَرِّهِ مِنَ اللهِ تَعَالَى . وَتَشْهَدَ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ
اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ . وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ بِإِسْبَاغِ
الْوُضُوْءِ لِوَقْتِهَا بِتَمَامِ رُكُوْعِهَا وَسُجُوْدِهَا . وَتُؤَدِّيَ
الزَّكَاةَ بِحَقِّهَا . وَتَصُوْمَ شَهْرَ رَمَضَانَ . وَتَحُجَّ الْبَيْتَ اِنِ
اسْتَطَعْتَ اِلَيْهِ سَبِيْلاً . وَتُصَلِّيَ اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِى
كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ وَهِيَ سُنَّتِى ، وَثَلاَثَ رَكَعَاتٍ وِتْرًا لاَ
تَتْرُكْهَا . وَلاَ تُشْرِكْ بِاللهِ شَيْئًا . وَلاَ تَعْصِ وَالِدَيْكَ . وَلاَ
تَأْكُلْ مَالَ الْيَتِيْمِ . وَلاَ تَأْكُلِ الرِّبَا . وَلاَ تَشْرَبِ الْخَمْرَ
. وَلاَ تَحْلِفْ بِاللهِ كَاذِبًا . وَلاَ تَشْهَدْ شَهَادَةَ الزُّوْرِ عَلَى
اَحَدٍ قَرِيْبٍ اَوْ بَعِيْدٍ . وَلاَ تَعْمَلْ بِالْهَوَى . وَلاَ تَغْتَبْ
اَخَاكَ . وَلاَ تَقَعْ فِيْهِ مِنْ خَلْفِهِ وَقُدَامِهِ . وَلاَ تَقْذِفِ
الْمُحْصَنَةَ . وَلاَ تَقُلْ ِلأَخِيْكَ : يَا مُرَآئِى ، فَتَحْبَطَ عَمَلَكَ .
وَلاَ تَلْعَبْ وَلاَ تَلْهُ مَعَ اللاَّهِيْنَ . وَلاَ تَقُلْ لِلْقَصِيْرِ : يَا
قَصِيْرُ ، تُرِيْدُ بِذَلِكَ عَيْبَهُ . وَلاَ تَسْخَرْ مِنْ اَحَدٍ مِنَ
النَّاسِ . وَلاَ تَأْمَنْ مِنْ عِقَابِ اللهِ تَعَالَى . وَلاَ تَمْشِ
بِالنَّمِيْمَةِ فِيْمَا بَيْنَ الإِخْوَانِ . وَتَشْكُرَ ِللهِ عَلَى كُلِّ
نِعْمَةٍ الَّتِى اَنْعَمَ بِهَا عَلَيْكَ . وَتَصْبِرَ عِنْدَ الْبَلاَءِ وَالْمُصِيْبَةِ
. وَلاَ تَقْنُطْ مِنْ رَّحْمَةِ اللهِ . وَتَعْلَمَ اَنَّ مَا اَصَابَكَ لَمْ
يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ وَاَنَّ مَا اَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيْبَكَ . وَلاَ
تَطْلُبْ سُخْطَ الرَّبِّ بِرِضَا الْمَخْلُوْقِيْنَ . وَلاَ تُؤْثِرِ الدُّنْيَا
عَلَى الآخِرَةِ . وَاِذَا سَأَلَكَ اَخُوْكَ الْمُسْلِمُ مِمَّا عِنْدَكَ فَلاَ
تَبْخَلْ عَلَيْهِ . وَانْظُرْ فِى اَمْرِ دِيْنِكَ اِلَى مَنْ فَوْقَكَ وَفِى
اَمْرِ دُنْيَاكَ اِلَى مَنْ هُوَ دُوْنَكَ . وَلاَ تَكْذِبْ . وَلاَ تُخَالِطِ
السُّلْطَانَ . وَدَعِ الْبَاطِلَ وَلاَ تَأْخُذْ بِهِ . وَاِذَا سَمِعْتَ حَقًّا
فَلاَ تَكْتُمْهَ . وَاَدِّبْ اَهْلَكَ وَوَلَدَكَ بِمَا يَنْفَعُهُمْ عِنْدَ
اللهِ وَيُقَرِّبُهُمْ اِلَى اللهِ ، وَأَحْسِنْ اِلَى جِيْرَانِكَ وَلاَ تَقْطَعْ
اَقَارِبَكَ وَذَا رَحِمِكَ وَصِلْهُمْ . وَلاَ تَلْعَنْ اَحَدًا مِنْ خَلْقِ
اللهِ تَعَالَى . وَاَكْثِرْ التَّسْبِيْحَ والتَّهْلِيْلَ وَالتَّحْمِيْدَ
وَالتَّكْبِيْرَ وَلاَ تَدَعْ قِرَاءَةَ الْقُرْآنِ عَلَى كُلِّ حَالٍ اِلاَّ اَنْ
تَكُوْنَ جُنُبًا ، وَلاَ تَدَعْ حُضُوْرَ الْجُمُعَةِ وَالْجَمَاعَاتِ
وَالْعِيْدَيْنِ . وَانْظُرْ كُلَّ مَا لَمْ تَرْضَ اَنْ يُقَالَ لَكَ وَيُصْنَعَ
بِكَ ، فَلاَ تَرْضَ بِهِ وَلاَ تَصْنَعْهُ بِهِ . بَلْ قَالَ سَلْمَانُ رَضِيَ
اللهُ تَعَالَى عَنْهُ : قُلْتُ ، يَا رَسُوْلَ اللهِ ، مَا ثَوَابُ هذِهِ
الاَرْبَعِيْنَ حَدِيْثًا؟ قَالَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ : وَالَّذِىِ بَعَثَنِى
بِالْحَقِّ نَبِيًّا اِنَّ اللهَ تَعَالَى يَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ
الاَنْبِيَاءِ وَالْعُلَمَاءِ . وَمَنْ تَعَلَّمَ هذِهِ الاَرْبَعِيْنَ حَدِيْثًا
وَعَلَّمَهَا النَّاسَ كَانَ ذلِكَ خَيْرًا مِنَ اَنْ يُعْطَى الدُّنِيَا وَمَا
فِيْهَا
Barangsiapa
yang mengutipkan 40 berita ini kepada umatku, maka ia akan masuk surga dan
Allah akan mengumpulkannya bersama para nabi dan ulama pada hari kiamat! Kami
(para sahabat) bertanya: "Wahai Rasulullah, 40 berita yang manakah
itu?" Rasulullah saw menjelaskan:
1. Hendaklah engkau beriman kepada
Allah, hari kiamat, para malaikat, kitab-kitab, para nabi, kebangkitan sesudah
mati, dan takdir baik dan buruk dari Allah Ta'ala.
2. Engkau mengakui bahwa sesungguhnya
tidak ada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah.
3. Engkau mendirikan salat dengan
menyempurnakan wudlu pada waktunya, dengan menyempurnakan ruku' dan sujudnya.
4. Engkau menunaikan zakat dengan
haknya.
5. Engkau berpuasa pada bulan Ramadlan.
6. Engkau pergi haji ke Baitullah jika
mampu.
7. Engkau salat duabelas rakaat sehari
semalam. Salat duabelas rakaat adalah sunnahku (menurut riwayat Imam an-Nasai,
Ummu Habibah, maksudnya adalah salat rawatib, yaitu: 4 rakaat sebelum salat
fardlu dhuhur; 2 rakaat sesudah salat fardlu dhuhur; 2 rakaat sebelum salat
fardlu asar; 2 rakaat sesudah salat fardlu maghrib; dan 2 rakaat sebelum salat
fardlu isyak). Janganlah engkau tinggalkan salat witir tiga rakaat.
8. Jangan engkau sekutukan Allah dengan
sesuatu.
9. Jangan engkau durhakai kedua orang
tuamu.
10. Jangan engkau makan harta anak
yatim.
11. Jangan engkau makan harta riba.
12. Jangan engkau minum arak.
13. Jangan engkau bersumpah atas nama
Allah dengan dusta.
14. Jangan engkau menjadi saksi palsu
terhadap seseorang, baik kerabat dekat maupun jauh.
15. Jangan engkau berbuat karena
menuruti hawa nafsu.
16. Jangan engkau mengghibah saudaramu.
17. Jangan engkau terjatuh dalam
perbuatan ghibah dari belakang maupun dari muka saudaramu.
18. Jangan engkau menuduh zina perempuan
yang baik-baik.
19. Jangan engkau mengatakan kepada
saudaramu: "Hai orang yang riya", agar engkau tidak menghapus amalmu
sendiri.
20. Jangan engkau bermain dan berbuat
sia-sia bersama orang-orang yang berbuat lalai.
21. Jangan engkau katakan kepada orang
yang pendek: "Hai si pendek", dengan maksud mencelanya.
22. Jangan engkau olok-olok seseorang.
23. Jangan engkau merasa aman dari siksa
Allah Ta'ala.
24. Jangan engkau adu domba di antara
para saudara.
25. Hendaklah engkau bersyukur pada
Allah atas tiap nikmat yang telah diberikan kepadamu.
26. Hendaklah engkau bersabar pada waktu
tertimpa bala' dan cobaan.
27. Jangan engkau berputus asa terhadap
rahmat Allah.
28. Hendaklah engkau mengetahui bahwa
musibah yang menimpamu tidak mungkin dapat terlepas darimu dan bahwa sesuatu
yang tidak menimpamu tidak mungkin dapat mengenai kamu.
29. Jangan engkau cari kemurkaan Allah
lantaran mencari kerelaan makhluk.
30. Jangan engkau pentingkan dunia dari
pada akhirat.
31. Jika saudaramu meminta sesuatu yang
ada padamu, janganlah engkau bakhil kepadanya.
32. Bandingkanlah urusan agamamu dengan
orang yang di atasmu, dan dalam urusan duniamu dengan orang yang di bawahmu.
33. Jangan engkau berdusta.
34. Jangan engkau bergaul dengan
penguasa.
35. Tinggalkan perkara yang batal dan
jangan engkau mengambilnya.
36. Jika engkau mendengar kebenaran,
jangan engkau sembunyikan.
37. Didiklah keluarga dan anak-anakmu
dengan segala sesuatu bermanfaat bagi mereka di sisi Allah dan dapat
mendekatkan didi kepada Allah, berbuat baiklah kepada tetangga dan jangan
putuskan hubungan kerabat dan famili, tapi sambungkan hubungan dengan mereka.
38. Jangan engkau laknat makhluk Allah
Ta'ala.
39. Perbanyaklah membaca: tasbih,
tahlil, tahmid, takbir, dan jangan engkau tinggalkan membaca al-Quran pada
setiap keadaan, kecuali jika kamu sedang junub; jangan engkau tinggalkan salat
Jumat, salat berjamaah, dan salat hari raya.
40. Perhatikanlah segala yang tidak
engkau relakan untuk diucapkan dan dilakukan kepadamu, maka jangan engkau
relakan untuk dilakukan kepada seseorang dan jangan engkau lakukan.
Sahabat
Salman ra bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah pahala dari 40 berita
ini?" Rasulullah saw bersabda: "Demi Dzat yang telah mengutusku
sebagai nabi dengan hak, sungguh Allah Ta'ala akan mengumpulkan dia pada hari
kiamat bersama para nabi dan para ulama. Dan Barangsiapa yang mempelajari 40 berita
ini dan mengajarkannya yang lain, niscaya hal itu lebih baik dari pada ia
diberi dunia dan isinya.
Syeikh Abdul Mun'im menambah satu bait syair mengenai salawat sebagai penutup
Syeikh Abdul Mun'im menambah satu bait syair mengenai salawat sebagai penutup
ثُمَّ
الصَّلاَةُ عَلَى النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ × وَاْلآلِ وَالصَّحْبِ الَّذِيْنَ يُحَشَّمُ
Kemudian
kesejahteraan semoga tetap atas Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabat yang
seperti pelayan, keluarga, dan kerabat di sisi Nabi saw.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan