Keistimewaan yang dimiliki Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu banyak sekali, di antaranya:
1. Pernah didekap oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya dido’akan:
“Ya
Allah, ajarkanlah kepadanya hikmah.” Yang dimaksud dengan
hikmah adalah pemahaman terhadap al-Qur’an. Dalam riwayat lain Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendo’akan dengan lafazh:
“Ya
Allah, ajarkanlah kepadanya al-Kitab (al-Qur’an).”
2. Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu pernah melihat Jibril dalam dua
kesempatan:
Pertama, Ibnu
‘Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata, “Aku bersama bapakku
di samping Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
dan di sisi Rasulullah ada seorang laki-laki yang membisikannya.
Maka beliau seakan-akan berpaling dari bapakku. Kemudian kami beranjak dari
sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya bapakku
berkata, ‘Wahai anakku, apakah
kamu tahu kenapa anak laki-laki
pamanmu (Rasulullah) seperti berpaling (menghindar) dariku?” Maka aku menjawab,
‘Wahai bapakku,
sesungguhnya di sisi Rasulullah ada seorang laki-laki yang membisikinya.’
Kemudian kami kembali (menghadap) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
lantas bapakku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, aku berkata kepada ‘Abdullah seperti
ini dan seperti itu, kemudian ‘Abdullah menceritakan kepadaku bahwa ada seorang
laki-laki di sampingmu yang berbisik-bisik kepadamu. Apakah benar
memang ada seseorang di sisimu?’ Rasulullah balik bertanya, ‘Apakah
engkau melihatnya wahai ‘Abdullah?’ Saya
menjawab, ‘Ya.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, ‘Sesungguhnya ia adalah Jibril j. Dialah yang menyibukan
kami dari kamu sekalian.’”
Kedua, ‘Abbas
y mengutus ‘Abdullah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
dalam suatu keperluan dan ‘Abdullah bin ‘Abbas menjumpai seorang laki-laki
bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.Maka tatkala ia
kembali dan tidak berbicara kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Engkau
melihatnya?” ‘Abdullah menjawab, “Ya.” Nabi bersabda, “Ia adalah
Jibril. Ingatlah sesungguhnya ia tidak akan mati sehingga hilang pandangannya
(buta) dan diberi ilmu.”
3. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendo’akannya dua kali, yaitu pertama
memberikan hikmah atau mengajarkan kitab, yaitu ketika Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam mendekap dadanya. Kedua,
mendo’akan dengan mengajarkan kepandaian dalam ilmu agama, yaitu ketika ia
melayani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan mengambilkan air wudhu`
Warqa’ bin ‘Umar al-Yasykari rahimahullah berkata, “Kami mendengar ‘Ubaidillah bin Abi Yazid menceritakan tentang Ibnu ‘Abbas bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam di dalam kamar kecil kemudian Ibnu ‘Abbas
meletakan air wudhu` untuk beliau. Maka tatkala Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam keluar beliau bertanya, “Siapa yang menyediakan air wudhu` ini?” Mereka menjawab, “Ibnu ‘Abbas.” Kemudian
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendo’akannya:
“Ya Allah faqihkan (fahamkanlah) ia
(dalam agama).”
4.
Ibnu
‘Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam mendo’akan kepadaku agar Allah memberikan kepadaku ilmu hikmah dua
kali.” Yang dimaksud hikmah
di sini adalah ilmu, fiqih, qadha (hukum) dengan adil. Dzahir maknanya ialah pemahaman terhadap al-Qur’an.
5.
‘Umar bin al-Khaththab
y pernah berkata kepada Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu, “Sesungguhnya
pada suatu hari kami melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
mendo’akanmu kemudian mengusap
kepalamu lantas berdo’shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Ya
Allah, faqihkanlah
ia dalam masalah agama dan berilah pengetahuan di dalam masalah ta’wil (tafsir).”
Tiada ulasan:
Catat Ulasan