Ketika
Junaid sedang berkhotbah, salah seorang pendengarnya bangkit dan mulai mengemis.
"Orang ini cukup sehat", Junaid berkata di dalam hati. "Ia dapat mencari nafkah.
"Orang ini cukup sehat", Junaid berkata di dalam hati. "Ia dapat mencari nafkah.
Tetapi mengapa ia mengemis dan menghinakan dirinya seperti
ini?"
Malam itu
Junaid bermimpi, di depannya tersaji makanan yang tertutup tudung.
"Makanlah!", sebuah suara memerintah Junaid.
"Makanlah!", sebuah suara memerintah Junaid.
Ketika
Junaid mengangkat tudung itu, terlihatlah olehnya si pengemis terkapar mati di
atas piring.
"Aku
tidak mau memakan daging manusia", Junaid rnenolak.
"Tetapi
bukankah itu yang engkau lakukan kelmarin ketika berada di dalam masjid?"
Junaid segera menyadari bahwa ia bersalah karena telah bcrbuat fitnah di dalam hatinya dan oleh karena itu ia dihukum.
Junaid segera menyadari bahwa ia bersalah karena telah bcrbuat fitnah di dalam hatinya dan oleh karena itu ia dihukum.
"Aku
tersentak dalam keadaan takut", Junaid mengisahkan. "Aku segera
bersuci dan, melakukan shalat sunnat dua raka'at.
Si pengemis mengangkat kepala dan terlihatlah olehnya aku yang sedang menghampirinya. Maka bertanyalah ia kepadaku: 'Junaid, sudahkah engkau bertaubat karena telah bersangka buruk terhadapku?' Sudah', jawabku. 'Jika demikian pergilah dari sini. Dialah Yang Menerima taubat hamba-hamba-Nya. Dan jagalah fikiranmu'
Tiada ulasan:
Catat Ulasan