Catatan Popular

Khamis, 22 Oktober 2015

SOSOK AHLI TAFSIR TERKEMUKA : KE ILMUAN ABDULLAH BIN ABBAS TIADA TANDINGNYA (SIRI 12)



 Sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang terkenal banyak ilmunya adalah sahabat ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu, sehingga beliau dijuluki al-Bahr (lautan) karena luas dan banyaknya ilmu. 

Beliau menguasai dengan baik dari ilmu fiqih sampai kepada ilmu ta’wil al-Qur`an (tafsir), dan yang terkenal dari beliau adalah bidang tafsir. Semua itu berkat do’shallallahu ‘alaihi wa sallam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepadanya. Ibnu ‘Abbas termasuk salah seorang shahabat yang lebih pandai dalam tafsir al-Qur’an dari sekian banyak shahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan sebaik-baik penerjemah al-Qur’an adalah Ibnu ‘Abbas.

Di dalam kitab al-Mustadrak diriwayatkan, Syaqiq rahimahullah berkata, “Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu berkhutbah pada waktu musim haji. Beliau membukanya (memulainya) dengan surat an-Nur lantas beliau membaca dan menafsirkannya. Kemudian kami berkata, “Kami tidak pernah melihat dan mendengar perkataan seorang laki-laki seperti dia. Seandainya penduduk Persia dan Romawi mendengarkannya, niscaya mereka akan masuk Islam.”

Abu Wail rahimahullah berkata, “Kami dan shahabat kami melaksanakan ibadah haji. Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu ditunjuk sebagai pemimpin Haji, kemudian beliau membaca surat an-Nur dan menafsirkannya. Lantas shahabat kami berkata, “Subhanallah, alangkah mengagumkannya apa yang keluar dari kepala laki-laki ini. Seandainya bangsa Turki mendengar ini tentu mereka akan masuk Islam.”

Thawus rahimahullah berkata, “Kami tidak melihat yang lebih menjaga batasan­batasan Allah dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu

‘Abdullah bin Mas’ud y berkata, “Seandainya Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu mengetahui umur (ilmu) kami, tentu tiada seorangpun dari kami yang mencapai sepersepuluhnya.”

Abu Shalih rahimahullah berkata, “Sungguh kami telah mengetahui majlis Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu. Seandainya semua kaum Quraisy berbangga, niscaya cukuplah mereka berbangga dengannya. Dan sungguh kami mengetahui manusia berkumpul, sehingga jalanan menjadi sempit, seseorang yang datang kepadanya sulit kembali.

Abu Shalih rahimahullah melanjutkan,Aku masuk ke dalam dan aku kabari Ibnu ‘Abbas bahwa mereka menunggu di pintu. Ibnu ‘Abbas berkata kepadaku, Ambilkan air wudhu` untukku.’ Kemudian beliau wudhu` dan duduk seraya berkata kepadaku, “Keluarlah dan katakan kepada mereka, barangsiapa yang ingin bertanya tentang al-Qur’an dan huruf-hurufnya, hendaknya ia masuk.’ Kemudian aku keluar dan memberitahu mereka. Maka masuklah mereka sehingga penuhlah rumah dan kamarnya. Dan tidaklah mereka bertanya tentang sesuatu, kecuali dijawabnya. Bahkan lebih banyak dan luas dari yang ditanyakan.

Beliau radhiyallahu ‘anhu berkata, Ganti teman-temanmu yang lain.’ Maka mereka keluar. Kemudian ia berkata kepadaku, Keluarlah dan katakan kepada mereka barang siapa yang ingin bertanya tentang halal dan haram serta fiqih, hendaknya ia masuk.’ Kemudian aku keluar dan memberitahu mereka. Maka masuklah mereka sehingga penuhlah rumah dan kamarnya. Dan tidaklah mereka bertanya tentang sesuatu kecuali dijawabnya. Bahkan lebih banyak dan luas dari yang ditanyakan. Beliau berkata, Ganti teman-temanmu yang lain.’ Maka mereka keluar. Kemudian ia berkata kepadaku, Keluarlah dan katakan kepada mereka barang siapa yang ingin bertanya tentang Faraid (ilmu waris) hendaknya ia masuk.’ Kemudian aku keluar dan memberitahu mereka. Maka masuklah mereka sehingga penuhlah rumah dan kamarnya. Dan tidaklah mereka bertanya tentang sesuatu kecuali dijawabnya. Bahkan lebih banyak dan luas dari yang ditanyakan.

Beliau radhiyallahu ‘anhu berkata, Ganti teman-temanmu yang lain.’ Maka mereka keluar. Kemudian ia berkata kepadaku, Keluarlah dan katakan kepada mereka barang siapa yang ingin bertanya tentang bahasa arab, syair, dan kosa-kata asing, hendaknya ia masuk.’ Kemudian aku keluar dan memberitahu mereka. Maka masuklah mereka sehingga penuhlah rumah dan kamarnya. Dan tidaklah mereka bertanya tentang sesuatu kecuali dijawabnya. Bahkan lebih banyak dan luas dari yang ditanyakan. Abu Shalih berkata, seandainya kaum Quraisy berbangga niscaya cukuplah mereka berbangga dengannya. Aku tidak pernah melihat seseorang seperti dia.”

Masruq rahimahullah berkata, “Apabila kami melihat Ibnu ‘Abbas, kami berkomentar bahwa ia manusia paling tampan. Apabila ia bertutur kata, kami berkomentar bahwa ia paling pasih di antara manusia, dan apabila mengajar, kami berkomentar bahwa ia paling pandai di antara manusia.”

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu telah banyak meriwayatkan hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, diantaranya yang diriwayatkan dan dicatat oleh para ulama ahli hadits sebanyak 1660 hadits, yang disepakati al­Bukhari dan Muslim sebanyak 75 hadits, al­Bukhari sebanyak 120 hadits dan Muslim sebanyak 9 hadits.

Tiada ulasan: