Imam Ahmad Syihabuddin
Bin Salamah Al-Qulyuby.
Diceritakan pada suatu hari dalam
perjalanannya Nabiyulloh ‘Isa AS melihat sebuah gunung yang tinggi, kemudian
beliau bermaksud mendakinya.
Tiba-tiba dilihatnya pada sebuah batu besar
di punca gunung tersebut susu yang sangat putih warnanya. Beliau berjalan mengelilinginnya dan terheran heran
melihat keindahannya.
Kemudian Allah memberikan wahyu
kepadanya, “ Wahai’ Isa , senangkah kamu apabilaa aku jelaskan apa yang telah
membuatmu ta’jub itu?”
Beliau menjawab , “Ya, saya
menghendakinya Tuhanku”. Maka terbelahlah batu tersebut dan terlihatlah di
dalamnya seorang tua yang berambut putih sedeang mengerjakan sholat.
Di tangannya terdapat tongkat berwarna
hijau, sedangkan diantara kedua matanya terdapat anggur.
Ta’jublah Nabi ‘Isa melihata hal
tersebut kemudian bertanya kepadanya,” Wahai Pak tua apakah yang telah saya
lihat ini?”, lelaki itu menjawab ,”Ini adalah rizkiku setiap hari “.
Nabi Isa bertanya lagi, ”Berapa lamakah
Anda beribadah kepada Allah di sini?” Lelaki itu menjawab,” Selama empat raus
tahun.”
Kemudian Nabi Isa Sollallohu alaihi wa
sallam bertanya kepada Allah, “Ya Tuhanku, aku tidak mengatakan bahwa Engkau
telah menciptakan makhluk yang lebih mulia darinya, berilah wahyu kepadaku!”
Kemudian Allah memberi wahyu kepada
beliau bahwa Umat Muhammad Sollallohu alaihi wa salam yang mendapatkan bulan
Sya’ban dan mengerjakan solat sunnah pada malam nisfu sya’ban (Malam tanggal
lima belas) adalah lebih mulia dalam pandangan Allah dibandingkan beribadah
seperti lelaki tersebut selama empat ratus tahun.
Kemudian Nabi Isa berkata, Andai saja saya
termasuk umat Muhammad Solallohu alihi wa salam.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan