Imam Ahmad Syihabuddin
Bin Salamah Al-Qulyuby.
Diceritakan pada suatu hari Syeikh Dzun
Nun Al Mishri pergi mencari ikan di laut bersama anak putrinya yang masih
kecil. Ia melemparkan jaringnya ke dalam laut sampai ahkirnya ia mendapatkan
seekor ikan di dalamnya.
Kemudian ia bemaksud mengambilnya.
Putrinya mengamati ikan tersebut menggerak-gerakkan mulutnya dan kemudian
melemparkan kembali ke laut.
Bertanyalah ayahnya, “Mengapa kau
menyia-nyiakan pekerjaanku?”
Putrinya menjawab , ”Aku tidak rela jika
memakan makhluk yang berdzikir kepada Allah”, Dzun Nun bertanya lagi, ”Lalu apa
yang harus kita kerjakan?” putrinya menjawab, “Kita berserah diri kepada Allah
dan Ia akan menganugerahi rizki yang tidak berdzikir kepada Nya”
Maka merekapun diam bertawakkal kepada
Allah sampai sore hari dan mereka tidak
mendapatkan sesuatupun.
Ketika menjelang waktu Isya’ Allah
menurunkan kepada mereka hidangan dari langit yang di dalamnya terdapat
berbagai macam makanan dan rezki tersebut mereka terima setiap malam sampai
kurang lebih dua belas tahun.
Dzun Nun merasa bahwa karomah tersebut
disebabkan karena sholatnya, puasanya,
dan ibadah-ibadahnya sampai akhirnnya putrinya meninggal dunia dan rezki
tersebut tidak lagi ia terima.
Ia kemudian mengetahui bahwa karomah
tersebut karena anaknya, bukan karenanya dan tidak lagi berprasangka kurang
baik seperti sebelumnya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan