Imam Ahmad Syihabuddin
Bin Salamah Al-Qulyuby.
Diceritakan seorang saudagar membeli
seorang budak baru. Sebelumnya budak baru tersebut mengajukan persyaratan. Ia
berkata kepada majikannya,” Tuanku, perkenankanlah saya mengajukan tiga syarat;
Yang pertama, janganlah Tuan menghalangi
saya untuk mengerjakan sholat ketika tiba wakunya.
Yang kedua, silahkan Tuan memerintah
saya pada siang hari, akan tetapi janganlah Tuan memerintah saya pada malam
hari.
Yang ketiga, sediakanlah sebuah ruangan
khusus bagi saya, yang tak seorangpun boleh memasukinya kecuali saya sendiri.
Berkatalah majikannya,”Baiklah
kukabulkan semua syarat yang kau ajukan, lihatlah kamar-kamar di rumah ini,
pilihlah salah satu.” Budak itupun
kemudian mengelilingi rumah majikannya dan dipilihnya sebuah kamar yang
telah rusak. Bertanyalah majikannya kepadanya, Mengapa kamu memilih kamaryang
telah rusak?” Budaknya menjawab.
”Tuan tidakkah Tuan ketahui bahwa bersama
Alloh, kamar yang rusak laksana sebuah
gedung dan taman?”
Budak itupun kemudian tinggal didalam
kamar tersebut pada malam hari. Pada suatu malam, majikannya mengadakan sebuah
pesta, dan pada tengah malam ketika para tamu undangan telah pulang, sang
majikan berdiri dari duduknya dan berjalan mengelilingi rumahnya sampai
akhirnya pandangannya tertuju pada kamar budaknya.
Terlihatlah olehnya seberkas cahaya
terang yang menggantung antara langit dan bumi diatas kamar tersebut sedangkan
budaknya dalam keadaan bersujud mengadu kepada Tuhannya,”Ya Tuhanku, aku telah
mewajibkan pada diriku untuk melayani majikanku di waktu siang, seandainya
tidak maka tidaklah aku menyibikkan diriku kecuali berkhidmat kepadaMu, berilah aku alasan Ya Tuhan!”Ia terus melihat
kejadian tersebut hingga terbit fajar dan ketika cahaya tersebut naik ke
langit, atap kamar tertutup kembali.
Setelah melihat kejadian itu si majikan
memberitahukan apa yang telah dilihatya semalam. Pada malam beikutnya ia
mengajak istrinya untuk mendatangi kamar budaknya dan mereka mendapai
budaknya seperti pada malam sebelumnya
hingga terbit fajar.
Kemudian mereka pun memanggilnya budak
tersebut dan berkata kepadanya,” Kamu merdeka karena Allah Ta’ala sehingga kamu
dapat sepenuhnya berkhidmat kepada Dzat yang kamu telah mengadu kepadaNya.“
Mereka juga menceritakan tentang karomah yang telah mereka lihat. Mendengar hal
tersebut si budak kemudian mengangkat
kedua tangannya seraya berdoa,” Ya Tuhanku, aku memohon kepadaMu janganlah
Engkau buka rahasiaku dan janganlah Engkau tampakkan haliahku,maka
ketika Engkau membukanya maka matikanlah aku.”
Kemudian ia pun tercabut
nyawanya dalam keadaan bersujud. Semoga Alloh memberi rahmat kepadanya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan