Imam Ahmad Syihabuddin
Bin Salamah Al-Qulyuby.
Sesungguhnya Asham Bin Yusuf mendatangi majlisnya
Hatim Al-Asham dengan tujuan untuk meminta sebuah penjelasan darinya , Asham
berkata :
" Wahai Ayahnya Abdurrahman , bagaimanakah jika
anda shalat ? "
Hatim menoleh dan kemudian berkata :
" Ketika waktu shalat tiba aku berdiri dan melakukan
wudhu zhahir dan bathin ."
Kemudian Asham bertanya :
" Bagaimana wudhu bathin itu ? "
Maka Hatim menjawab :
" Adapun wudhu zhahir , basuhlah anggota-anggota
wudhu dengan air , adapun wudhu bathin itu maka harus dibasuh dengan 7 perkara
, antara lain :
1.
Taubat
2.
Penyesalan
3.
Tinggalkan cinta dunia
4.
Tinggalkan pujian dari
makhluk
5.
Tinggalkan rasa ingin
memiliki tahta atau kepemimpinan
6.
Tinggalkanlah rasa dendam
7.
Tinggalkanlah rasa hasad.
Kemudian aku pergi ke masjid dan menyiapkan anggota
badanku, maka aku melihat ka'bah , kemudian aku berdiri ditengah-tengah antara
rasa keinginan dan kewaspadaanku , sedangkan Allah melihatku , surga nampak
disebelah kananku, nereka nampak disebelah kiriku , dan malaikat maut
dibelakangku, seakan-akan kakiku menginjak shiratal mustaqim , aku berprasangka
bahwa ini adalah shalat terakhirku, kemudian aku berniat dan takbir
dengan sebaik-baiknya.
Kemudian membaca fatihah dengan tafakkur , rukuk
dengan tawadlu , sujud dengan tadarru' , dan membaca tasyahud dengan penuh
pengharapan , serta mengucap salam dengan ikhlas , dan itu semua adalah shalat
yang aku jalani selama 30 tahun."
Maka Asham berkata :
" Sungguh ini adalah sesuatu yang selainmu tidak
akan mampu melakukannya." kemudian ia menangis sejadi-jadinya .
Tiada ulasan:
Catat Ulasan