Imam Ahmad Syihabuddin
Bin Salamah Al-Qulyuby.
Diceritakan suatu ketika nabi SAW keluar
untuk melaksanakan sholat `Ied, anak-anak bermain bersama, di dalamnya terdapat
satu anak yang sedang menangis sendirian, dia berpakain lusuh. Kemudian nabi
SAW berrtanya kepadanya: “Wahai anak kecil, apa yang membuatmu menangis dan
tidak bermain bersama anak-anak?”
Anak itu menjawab: “Aku sedang rungsing,
ayahku meninggal dalam suatu peperangan bersama nabi, lalu ibuku menikah dengan
orang lain, dia menghabiskan hartaku, aku diusir oleh isterinya yang lain, aku
tidak punya makanan, minuman, pakaian dan rumah untuk kembali., maka ketika aku
melihat anak-anak yang masih mempunyai bapa sedang bermain, dan mereka
mengenakan pakaian kesedihanku menjadi bertambah, sebab itulah aku menangis.”
Anak itu tidak mengetahui bahwa beliau
adalah nabi SAW.
Nabi SAW Menarik anak tersebut dengan
tangan beliau dan berkata: “Apakah kamu rela kalau aku menjadi bapamu, Aisyah
ibumu, fatimah saudara perempuanmu, Ali pamanmu, Hasan Husain saudara
laki-lakimu.”
Anak itu menjawab: “Bagaimana Aku tidak
rela wahai Rasulullah.”
Lalu nabi mengajaknya pulang ke rumah
beliau, ia diberi pakaian yang yang bagus dan juga diberi makanan, lalu anak
tersebut keluar dengan penuh bahagia bermain dengan anak-anak.
Pada saat anak-anak yang lain
melihatnya, mereka bertanya kepadanya: “Dulu saat kita bermain seperti ini kamu
menangis, sekarang kenapa kamu sudah menjadi bahagia?”
Anak itu menjawab: “Dulu aku lapar
sekarang kenyang, dulu aku tidak punya pakaian sekarang pakaianku bagus dan
dulu aku yatim sekarang Rasulullah sudah menjadi bapaku, Aisyah ibuku, Fatimah
saudara perempuanku, Ali pamanku.”
Kemudian anak-anak itu berkata: “andai
saja bapa-bapa kita semua mati dalam peperangan itu.”
Anak tersebut selalu berada di sisi nabi
hingga beliau wafat. Sepeninggalan nabi wafat anak tersebut menangis dan
menumpahkan debu di atas kepalanya sambil berkata: “Sekarang aku benar-benar
menjadi yatim, aku menjadi anak gelandangan.”
Lalu Abu Bakar As Siddiq mengajaknya
untuk dijadikan sebagai salah satu keluarganya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan