Catatan Popular

Rabu, 19 September 2012

KITAB ILMU IHYA ULUMUDDIN : KELEBIHAN ILMU SIRI 1

KARANGAN IMAM AL GHAZALI DALAM IHYA ULUMUDDIN .....SIRI 1

BAHAGIAN 1 : KELEBIHAN  ILMU

Dalil-dalilnya dari Al-Qur-an, ialah firman Allah swt. :

شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ وَالْمَلائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ
(S. Ali Imran, ayat 18).
Ertinya :"Allah mengakui bahawa sesungguhnya Tiada tuhan selaindaripadanya,Dan Malaikat Malaikat Mengakui, Dan Orang orang Berilmu ". (S Ali Iran ayah 18)

Maka lihatlah, betapa Allah swt. memulai dengan diriNya sendiri dan menduai dengan malaikat dan menigai dengan ahli ilmu.
Cukuplah kiranya dengan ini, buat kita pertanda kemuliaan,kelebihan, kejelasan, dan ketinggian orang-orang yang berilmu.

Pada ayat lain Allah swt. Berfirman :
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
(S. Al Mujaadalah, ayat 11).
Ertinya :"Diangkat oleh Allah orang-orang yang beriman daripada kamu dan orang-orang yang diberi ilmu dengan beberapa tingkat".(S. Al-Mujadalah, ayat 11).

Ibnu Abbas radliallaa.hu'anh (ra.) (diredai Allah dia kiranya) mengatakan :
"Untuk ulama beberapa tingkat di atas orang mu'min, dengan 700 tingkat tingginya. Antara dua tingkat itu, jaraknya sampai 500 tahun perjalanan".
Pada ayat lain Allah swt. Berfirman :
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ (S. Az-Zumar, ayat 9).
Ertinya :"Katakanlah, Adakah sama antara orang-orang yang berilmu dan orang-orang yang tidak berilmu?".
(S Az. zumar, ayat 9).
Berfirman Allah swt. :
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ
(S. Fathir, ayat 28).
Ertinya :"Sesungguhnya yang takut akan Allah daripada hambaNya ialah ulama (ahh ilmu)". (s Fathir ayat 28).
Berfirman Allah swt. :
قُلْ كَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ وَمَنْ عِنْدَهُ عِلْمُ الْكِتَابِ
(S. Ar-raa'd, ayat 43).
Ertinya :"Katakanlah! Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu dan orang-orang yang padanya ada pengetahuan tentang Al-Qur'an ". (S. Ar-Ra'd, ayat 43).
Pada ayat yang lain tersebut :
قَالَ الَّذِي عِنْدَهُ عِلْمٌ مِنَ الْكِتَابِ أَنَا آتِيكَ بِهِ
(Qaalal ladzii 'indahuu 'ilmun minal kitaabi ana aatika bihi)(S. An-Naml, ayat 40).
Ertinya :"Berkatalah orang yang mempunyai pengetahuan tentang Kitab "Aku sanggup membawanya kepada engkau".
(S. An-Naml, ayat 40).
Ayat ini memberitahukan bahwa orang itu merasa sanggup karena tenaga pengetahuan yang ada padanya.
Berfirman Allah swt. :
وَقَالَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَيْلَكُمْ ثَوَابُ اللَّهِ خَيْرٌ لِمَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا
(S. Al-Qashash, ayat 80).
Ertinya :"Berkatalah orang-orang yang berpengetahuan : Malang nasibmu Pahala dari Allah lebih baik untuk orang yang beriman dan mengerjakan perbuatan baik ". (S. Al-Qashash, ayat 80).
Ayat ini menjelaskan bahwa tingginya kedudukan di akhirat, diketahui dengan ilmu pengetahuan.
Pada ayat lain tersebut :
وَتِلْكَ الأمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ وَمَا يَعْقِلُهَا إِلا الْعَالِمُونَ
(S. Al-'Ankabuut, ayat 43).

Ertinya :"Contoh-contoh itu Kami buat untuk manusia dan tidak ada yang mengerti kecuali orang-orang yang berilmu ".(S. Al-Ankabut, ayat 43).
Dan firman Allah Swt. :
وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَى أُولِي الأمْرِ مِنْهُمْ
( An nisaa Ayat 83)

Ertinya :"Kalau mereka kembalikan kepada Rasul dan orang yang berkuasa diantara mereka niscaya orang-orang yang memperkatikan itu akan dapat mengetahui yang sebenarnya".
(S. An-Nisa', ayat 83).
Ayat ini menerangkan bahwa untuk menentukan hukum dari segala kejadian, adalah terserah kepada pemahaman mereka. Dan dihubungkan tingkat mereka dengan tingkat Nabi-nabi, dalam hal menyingkap hukum Allah.
Dan ada yang menafsirkan tentang firman Allah :
يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَى
(Yaabanii Aadama qad anzalnaa 'alaikum libaasan yuwaarii sau-aatikum wa riisyan wa libaasut taqwaa). (S. Al-A'raaf, ayat 26).

Ertinya :"Wahai anak Adam Sesungguhnya Kami telah turunkan kepadamu pakaian yang menutupkan anggota kelaminmu dan bulu dan pakaian ketaqwaan". (S. Al-A'raf, ayat 26).
dengan tafsiran, bahwa pakaian itu maksudnya ilmu, bulu itu maksudnya yakin dan pakaian ketaqwaan itu maksudnya malu.
Pada ayat lain tersebut :
وَلَقَدْ جِئْنَاهُمْ بِكِتَابٍ فَصَّلْنَاهُ عَلَى عِلْمٍ
(Walaqad ji'naahum bikitaabin fashshalnaahu 'alaa 'ilmin). (S. Al-A'raaf, ayat 52).
Ertinya :"Sesungguhnya Kami telah datangkan kitab kepada mereka, Kami jelaskan dengan pengetahuan". (S. Al-A'raf, ayat 52).
Pada ayat lain :
فَلَنَقُصَّنَّ عَلَيْهِمْ بِعِلْمٍ وَمَا كُنَّا غَائِبِينَ
(Falanaqushshanna 'alaihim bi'ilmin). (S. Al-A'raaf, ayat 7).
Ertinya :" Sesungguhnya akan kami ceritakan kepada mereka menurut pengetahuan".
(S. Al-A'raf, ayat 7).
Pada ayat lain :
بَلْ هُوَ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ
(S. Al-'Ankabuut, ayat 49).
Ertinya :"Bahkan (Al-Qur-an) itu adalah bukti-bukti yang jelas di dalam dada mereka yang diberipengetahuan".
(S. Al-'Ankabut, ayat 49).
Pada ayat lain :
خَلَقَ الإنْسَانَ عَلَّمَهُ الْبَيَانَ(S. Ar Rahmaan, ayat 3-4).
Ertinya :"Tuhan menjadikan manusia dan mengajarkannya berbicara terang'.'
(S. Ar-Rahman, ayat 3-4).

Tuhan menerangkan yang demikian pada ayat tadi untuk menyatakan nikmatNya dengan pengajaran itu.
Adapun hadits, maka Rasulullah saw. Bersabda :
فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين ويلهمه رشده
Ertinya :"Barangsiapa dikehendaki Allah akan memperoleh kebaikan, niscaya dianugerahiNya pemahaman dalam agama dan diilhamiNya petunjuk".
Nabi saw. bersabda : .

وقال صلى الله عليه وسلم: العلماء ورثة الأنبياء
(Al-'ulamaa-u waratsatul ambiyaa-i).
Ertinya :
"Orang berilmu (ulama) itu adalah pewaris dari Nabi-Nabi".
Dan sudah dimaklumi, bahwa tak ada pangkat di atas pangkat kenabian dan tak ada kemuliaan di atas kemuliaan yang mewarisi pangkat tersebut.
وقال صلى الله عليه وسلم : يستغفر للعالم ما في السموات والأرض -3

Ertinya :"Isi langit dan isi bumi meminta ampun untuk orang yang berilmu '

Manakah kedudukan yang melebihi kedudukan orang, di mana para malaikat di langit dan di bumi selalu meminta ampun baginya? Orang itu sibuk dengan urusannya dan para malaikat sibuk pula meminta ampun baginya.

Nabi saw. Bersabda :
وقال صلى الله عليه وسلم: إن الحكمة تزيد الشريف شرفا وترفع المملوك حتى يدرك مدارك الملوك 4
Ertinya :"Bahwa ilmu pengetahuan itu menambahkan mulia orang yang mulia dan meninggikan seorang budak sampai ke tingkat raja-raja'.'

Dijelaskan oleh hadits ini akan faedahnya di dunia dan sebagai dimaklumi bahwa akhirat itu lebih baik dan kekal.

Nabi saw. Bersabda :
وقال صلى الله عليه وسلم : خصلتان لا يكونان في منافق حسن سمت وفقه في الدين
Ertinya :"Dua perkara tidak dijumpai pada orang munafiq; baik kelakuan dan berpaham agama".

Dan janganlah anda ragu akan hadits ini, karena munafiqnya sebahagian ulama fiqih zaman sekarang. Karena tidaklah dimaksudkan oleh hadits itu akan fiqih yang anda sangkakan. Dan akan diterangkan nanti arti fiqih itu. Sekurang-kurangnya tingkat seorang ahli fiqih tahu ia bahwa akhirat itu lebih baik dari dunia. Dan pengetahuan ini, apabila benar dan banyak padanya, niscaya terlepaslah dia dari sifat nifaq dan ria.

Nabi saw. Bersabda :
وقال صلى الله عليه وسلم أفضل الناس المؤمن العالم الذي إن احتيج إليه نفع وإن استغنى عنه أغنى نفسه

Ertinya : "Manusia yang terbaik ialah mu'min yang berilmu, jika, diperlukan dia berguna. Dan jika tidak diperlukan, maka dia dapat mengurus dirinya sendiri".

Nabi saw. Bersabda :
وقال صلى الله عليه وسلم: الإيمان عريان ولباسه التقوى وزينته الحياء وثمرته العلم

Ertinya : "Iman itu tidak berpakaian. Pakaiannya ialah taqwa, perhiasannya ialah malu dan buahnya ialah ilmu

Nabi saw. Bersabda :
وقال صلى الله عليه وسلم: أقرب الناس من درجة النبوة أهل العلم والجهاد أما أهل العلم فدلوا الناس على ما جاءت به الرسل وأما أهل الجهاد فجاهدوا بأسيافهم على ما جاءت به الرسل -8
Ertinya :"Manusia yang terdekat kepada derajat kenabian ialah orang yang berilmu dan berjihad. Adapun orang yang berilmu, maka memberi petunjuk kepada manusia akan apa yang dibawa Rasul-Rasul. Dan orang yang berjihad, maka berjuang dengan pedang membela apa yang dibawa para Rasul itu ".

Nabi saw. Bersabda :
وقال صلى الله عليه وسلم: لموت قبيلة أيسر من موت عالم

Ertinya :"Sesungguhnya mati satu suku bangsa, adalah lebih mudah daripada mati seorang yang berilmu''.

Nabi saw. Bersabda :
وقال عليه الصلاة والسلام: الناس معادن كمعادن الذهب والفضة فخيارهم في الجاهلية خيارهم في الإسلام إذا فقهوا

Ertinya :"Manusia itu ibarat barang logam seperti logam emas dan perak. Orang yang baik pada jahiliyah menjadi baik pula pada masa Iislam apabila mereka itu berpaham (berilmu)".

Nabi saw. Bersabda :
وقال صلى الله عليه وسلم: يوزن يوم القيامة مداد العلماء بدم الشهداء

Ertinya :"Ditimbang pada hari qiamat tinta ulama dengan darah syuhada' (orang-orang syahid mempertahankan agama Allah)".

Nabi صلى الله عليه وسلم Bersabda :
وقال صلى الله عليه وسلم: من حفظ على أمتي أربعين حديثا من السنة حتى يؤديها إليهم كنت له شفيعا وشهيدا يوم القيامة
Ertinya :"Barangsiapa menghafal kepada ummatku empat puluh hadits, sehingga ia menghafalkannya kepada mereka, maka aku memberi syafa'at dan menjadi saksi baginya pada hari qiamat".

Nabi صلى الله عليه وسلم Bersabda :
وقال صلى الله عليه وسلم : من حمل من أمتي أربعين حديثا لقي الله عز وجل يوم القيامة
فقيها عالما

Ertinya :"Barangsiapa dari ummatku menghafal empat puluh hadits, maka dia akan bertemu dengan Allah pada hari qiamat sebagai seorang ahli fiqih yang 'alim".

Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda :
وقال صلى الله عليه وسلم: من تفقه في دين الله عز وجل كفاه الله تعالى ما أهمه ورزقه من حيث لا يحتسب
Ertinya :"Barangsiapa memahami agama Allah niscaya dicukupkan Allah akan kepentingannya dan diberikanNya rezeqi diluar dugaannya"
Bersabda Nabi saw. :
وقال صلى الله عليه وسلم: أوحى الله عز وجل إلى إبراهيم عليه السلام يا إبراهيم إني عليم أحب كل عليم
Ertinya :".Diwahyukan Allah kepada Nabi Ibrahim alahis salam (as) : Hai Ibrahim Bahwasanya Aku Maha Tahu, menyukai tiap-tiap orang yang tahu (berilmu)".

Bersabda Nabi saw. :
العالم أمين الله سبحانه في الأرض

Ertinya :"Orang yang berilmu itu adalah kepercayaan Allah swt. di bumi".


Bersabda Nabi saw. :
وقال صلى الله عليه وسلم: صنفان من أمتي إذا صلحوا صلح الناس وإذا فسدوا فسد الناس الأمراء والفقهاء
Ertinya :"Dua golongan dari ummatku apabila baik niscaya baiklah manusia semuanya dan apabila rusak niscaya rusaklah manusia seluruhnya yaitu Amir-amir dan ahli-ahli fiqih".


Bersabda Nabiصلى الله عليه وسلم :
إذا أتى علي يوم لا أزداد فيه علما يقربني إلى الله عز وجل فلا بورك لي في طلوع شمس ذلك اليوم

Bersabda Nabi صلى الله عليه وسلم :
إذا أتى علي يوم ل أزداد فيه علما يقربني إلى ال عز وجل فل بورك لي في طلوع شمس ذلك اليوم

Ertinya :"Apabila datanglah kepadaku hari, yang tidak bertambah ilmuku padanya, yang mendekatkan aku kepada Allah, maka tidak diberikan barakah bagiku pada terbit matahari hari itu ".


Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda : Mengenai kelebihan ilmu dari ibadah dan mati syahid :
وقال صلى الله عليه وسلم: في تفضيل العلم على العبادة والشهادة فضل العالم على العابد كفضلي على أدنى رجل من أصحابي

Ertinya :"Kelebihan orang berilmu dari orang 'abid (orang yang banyak ibadahnya) seperti kelebihanku dari orang yang paling rendah dari shahabatku ".
Lihatlah betapa Nabi saw. membuat perbandingan antara ilmu pengetahuan dan derajat kenabian. Dan bagaimana Nabi mengu- rangkan tingkat amal ibadah yang tidak dengan ilmu pengetahuan, meskipun orang yang beribadah itu, tidak terlepas dari pengetahuan tentang peribadatan yang selalu dikerjakan. Dan kalau tak adalah ilmu, maka itu bukanlah ibadah namanya.

Nabi
صلى الله عليه وسلم Bersabda :
وقال صلى الله عليه وسلم:فضل العالم على العابد كفضل القمر ليلة البدر على سائر الكواكب

Ertinya :"Kelebihan orang berilmu atas orang 'abid, adalah seperti kelebihan bulan malam purnama dari bintang-bintang yang lain".

Nabi saw. Bersabda :...................
وقال صلى الله عليه وسلم: يشفع يوم القيامة ثلاثة الأنبياء ثم العلماء ثم الشهداء

Ertinya :"Yang memberi syafa'at pada hari qiamat ialah tiga golongan yaitu: para nabi, kemudian alim ulama dan kemudian para syuhada "

Ditinggikan kedudukan ahli ilmu sesudah nabi dan di atas orang syahid, serta apa yang tersebut dalam hadits tentang kelebihan orang syahid.

Nabi
صلى الله عليه وسلم bersabda :
وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما عبد الله تعالى بشيء أفضل من فقه في الدين ولفقيه واحد أشد على الشيطان من ألف عابد ولكل شيء عماد وعماد هذا الدين الفقه

Ertinya :"Tiadalah peribadatan sesuatu kepada Allah yang lebih utama dari pada memahami agama. Seorang ahli fiqih adalah lebih sukar bagi setan menipunya daripada seribu orang 'abid. Tiap-tiap sesuatu, ada tiangnya. Dan tiang agama itu ialah memahaminya (ilmu fiqhi) '.'

Nabi saw. bersabda :
وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: خير دينكم أيسره وخير العبادة الفقه
(Khairu diinikum aisaruhu wa khairul 'ibaadatil fiqhu).

Ertinya :"Yang terbaik dari agamamu ialah yang termudah dan ibadah yang terbaik ialah memahami agama".

Nabi
صلى الله عليه وسلم Bersabda :
وقال صلى الله عليه وسلم:فضل المؤمن العالم على المؤمن العابد بسبعين درجة

Ertinya :"Kelebihan orang mu'min yang berilmu dari orang mu'min yang 'abid ialah tujuh puluh derajat".

Nabi
صلى الله عليه وسلم Bersabda :
وقال صلى الله عليه وسلم: إنكم أصبحتم في زمن كثير فقهاؤه قليل قراؤه وخطباؤه قليل سائلوه كثير معطوه العمل فيه خير من العلم وسيأتي على الناس زمان قليل فقهاؤه كثير خطباؤه قليل معطوه كثير سائلوه العلم فيه خير من العمل

Ertinya :"Bahwa kamu berada pada suatu masa yang banyak ahli fiqihnya, sedikit ahli qira'at dan ahli pidato, sedikit orang meminta dan banyak orang memberi. Dan amal pada masa tersebut lebih baik dari pada ilmu. Dan akan datang kepada ummat manusia suatu masa, yang sedikit ahli fiqihnya, banyak ahli pidato, sedikit yang memberi dan banyak yang meminta.Ilmu pada masa itu lebih baik dari amal"

Bersabda Nabi
صلى الله عليه وسلم :
وقال صلى الله عليه وسلم: بين العالم والعابد مائة درجة بين كل درجتين حضر الجواد المضمر سبعين سنة
Ertinya :"Antara orang 'alim dan orang 'abid seratus derajat jaraknya. Jarak antara dua derajat itu dapat dicapai dalam masa tujuh puluh tahun oleh seekor kuda pacuan ".

Orang bertanya kepada Nabi saw. : "Wahai Rasulullah! Amalan apakah yang lebih baik?". Maka Nabi saw. menjawab :
فقال: العلم بالله عز وجل "Ilmu mengenai Allah 'Azza wa Jalla (Maha Mulia dan Maha Besar)!".
Bertanya pula orang itu : "Ilmu apa yang engkau kehendaki?". Nabi saw. menjawab :
العلم بالله سبحانه "Ilmu mengenai Allah swt.".
Berkata orang itu lagi : "Kami menanyakan tentang amal, lantas engkau menjawab tentang ilmu".

Maka Nabi
صلى الله عليه وسلم menjawab :
إ ن قليل العمل ينفع مع العلم بالله، وإن كثير العمل لا ينفع مع الجهل بالله
"Bahwasanya sedikit amal adalah bermanfa'at dengan disertai ilmu mengenai Allah. Dan bahwasanya banyak amal tidak bermanfa'at bila disertai kejahilanan mengenai Allah swt.".

Nabi
صلى الله عليه وسلم Bersabda :
وقال صلى الله عليه وسلم: يبعث الله سبحانه العباد يوم القيامة ثم يبعث العلماء ثم يقول: يا معشر العلماء، إني لم أضع علمي فيكم إلا لعلمي بكم ولم أضع علمي فيكم لأعذبكم، اذهبوا فقد غفرت لكم

(Yab'atsullaahu subhaanahul 'ibaada yaumal qiyaamati, tsumma yab'atsul 'ulamaa-a tsumma yaquulu : Yaa ma'-syaral 'ulamaa-i Innii lam adla' 'ilmii fiikum illaa li'ilmii bikum. Wa lam adla'

Ertinya :"Allah swt. membangkitkan hamba-hambaNya pada hari qiamat. Kemudian membangkitkan orang-orang 'alim seraya berfirman : "Hai orang 'alim bahwasanya Aku tidak meletakkan ilmuKu pada- mu selain karena Aku mengetahui tentang kamu. Dan tidak Aku meletakkan ilmuKu padamu untuk memberi adzab kepadamu. Pergilah' Aku telah mengampunkan segala dosamu".
Adapun atsar (kata-kata shahabat Nabi saw. dan pemuka-pemuka Islam lainnya) yaitu :
Ali bin Abi Thalib ra. berkata kepada Kumail : "Hai Kumail......................
 Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta itu terhukum. Harta itu berkurang apabila dibelanjakan dan ilmu itu bertambah dengan dibelanjakan".

Berkata pula Ali ra. : "Orang berilmu lebih utama daripada orang yang selalu berpuasa, bershalat dan berjihad. Apabila mati orang yang berilmu, maka terdapatlah suatu kekosongan dalam Islam yang tidak dapat ditutup selain orang penggantinya".
Berkata pula Ali ra. dengan sajak

1) Tidaklah kebanggaan selain bagi ahli ilmu,
Mereka memberi petunjuk kepada orang yang meminta di tunjukkan.
2) Nilai manusia adalah dengan kebaikan yang dikerjakannya,
Dan orang-orang jahil itu adalah musuh ahli ilmu.
3) Menanglah engkau dengan ilmu, hiduplah berlama
Orang lain mati, ahli ilmu itu terus hidup
                                                                       
Berkata Abul-Aswad : "Tidak adalah yang lebih mulia dari ilmu. Raja-raja itu menghukum manusia dan 'alim ulama itu menghukum raja-raja".
Berkata Ibnu Abbas ra. : "Disuruh pilih pada Sulaiman bin Daud as. antara ilmu, harta dan kerajaan, Maka dipilihnya ilmu, lalu dianugerahkanlah kepadanya harta dan kerajaan bersama ilmu itu".
"Ditanyakan kepada Ibnul Mubarak : "Siapakah manusia itu?". Maka ia menjawab : "Orang-orang yang berilmu". Lalu ditanyakan pula : "Siapakah raja itu?".

Maka ia menjawab : "Orang yang zuhud ( tidak terpengaruh dengan kemewahan dunia )'.
Ditanyakan pula : "Siapakah orang hina itu?'.
Maka ia menjawab : "Mereka yang memakan (memperoleh) dunia dengan agama'f.
Ibnul Mubarak tidak memasukkan orang tak berilmu dalam golongan manusia. Karena ciri yang membedakan antara manusia dan hewan, ialah ilmu. Maka manusia itu adalah manusia, di mana ia menjadi mulia karena ilmu. Dan tidaklah yang demikian itu disebabkan kekuatan dirinya. Unta adalah lebih kuat daripada manusia. Bukanlah karena besarnya. Gajah lebih besar daripada manusia.

Bukanlah karena beraninya. Binatang buas lebih berani daripada manusia. Bukanlah karena banyak makannya. Perut lembu lebih besar daripada perut manusia. Bukanlah karena kesetubuhannya dengan wanita.
Burung pipit yang paling rendah lebih kuat berse tubuh, dibandingkan dengan manusia. Bahkan, manusia itu tidak dijadikan, selain karena ilmu.

Berkata setengah ulama : "Wahai kiranya, barang apakah yang dapat diperoleh oleh orang yang ketiadaan ilmu dan barang apakah yang hilang dari orang yang memperoleh ilmu".

Bersabda Nabi صلى الله عليه وسلم :
وقال عليه الصلاة والسلام : من أوتي القرآن فرأى أن أحدا أوتي خيرا منه فقد حقر ما عظم الله تعالى

(Man uutiyal Qur-aana fara-aa anna ahadan uutiya khairan minhu faqad haqqara maa 'adhdhamallaahu ta'aalaa).

Ertinya :"Barangsiapa dihadiahkan kepadanya Al-Quran lalu ia memandang ada lain yang lebih baik daripadanya, maka orang itu telah menghinakan apa yang dibesarkan oleh Allah Ta 'ala ".

Bertanya Fathul-Mausuli ra. : "Bukankah orang sakit itu apabila tak mau makan dan minum, lalu mati?". Menjawab orang dikelilingnya : "Benar!".
Lalu menyambung Fathul-Mausuli : "Begitu pula hati, apabila tak mau kepada hikmah dan ilmu dalam tiga hari, maka matilah hati itu"

Benarlah perkataan itu, karena sesungguhnya makanan hati itu ialah ilmu dan hikmah. Dengan dua itulah, hidup hati, sebagaimana tubuh itu hidup dengan makanan.

Orang yang tak berilmu, hatinya menjadi sakit dan kematian hatinya itu suatu keharusan. Tetapi, dia tidak menyadari demikian, karena kecintaan dan kesibukannya dengan dunia, menghilangkan perasaan itu, sebagaimana kesangatan takut, kadang-kadang menghilangkan kepedihan luka seketika, meskipun luka itu masih ada.

Apabila mati itu telah menghilangkan kesibukan duniawi, lalu ia merasa dengan kebinasaan dan merugi besar. Kemudian, itu tidak bermanfa'at baginya.
Yang demikian itu, seperti : dirasakan oleh orang yang telah aman dari ketakutan dan telah sembuh mabuk, dengan luka-luka yang diperolehnya dahulu sewaktu sedang mabuk dan takut.
Kita berlindung dengan Allah dari hari pembukaan apa yang tertutup. Sesungguhnya manusia itu tertidur. Apabila mati, maka dia terbangun. Berkata Al-Hassan ra. : "Ditimbang tinta para ulama dengan darah para syuhada'. Maka beratlah timbangan tinta para ulama itu, dari darah para syuhada' ".
Berkata Ibnu Mas'ud ra. : "Haruslah engkau berilmu sebelum ilmu itu diangkat. Diangkat ilmu adalah dengan kematian perawi-perawinya. Demi Tuhan yang jiwaku di dalam kekuasaanNya!. Sesungguhnya orang-orang yang syahid dalam perang sabil, lebih suka dibangkitkan oleh Allah nanti sebagai ulama. Karena melihat kemuliaan ulama itu. Sesungguhnya tak ada seorangpun yang dilahirkan berilmu. Karena ilmu itu adalah dengan belajar".
Berkata Ibnu Abbas ra. : "Bertukar-pikiran tentang ilmu sebahagian dari malam, lebih aku sukai daripada berbuat ibadah di malam itu".
Begitu juga menurut Abu Hurairah ra. dan Ahmad bin Hanbal ra.

Berkata Al-Hasan tentang firman Allah Ta'ala :
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً
(Rabbanaa aatinaa fiddun-ya hasanatan wa fil aakhirati hasanatan)
S. Al-Baqarah, ayat 201.

Ertinya :"Wahai Tuhan kami! Berilah kami kebaikan di dunia ini dan kebaikan pula di hari akhirat". (S. Al-Baqarah, ayat 201).

Bahwa kebaikan di dunia itu ialah ilmu dan ibadah, sedang kebaikan di akhirat itu, ialah sorga.
Ditanyakan kepada setengah hukama' (para ahli hikmah) : "Barang apakah yang dapat disimpan lama?".
Lalu ia menjawab : "Yaitu barang-barang, apabila kapalmu karam, maka dia berenang bersama kamu, yakni : ilmu, Dikatakan bahwa yang dimaksud dengan karam kapal ialah binasa badan, dengan mati.
Berkata setengah hukama' : "Barangsiapa membuat ilmu sebagai kekang di mulut kuda, niscaya dia diambil manusia menjadi imam. Dan barangsiapa dikenal dengan hikmahnya, niscaya dia diperhatikan oleh semua mata dengan mulia".

Berkata Imam Asy-Syafi'i ra. : "Di antara kemuliaan ilmu, ialah, bahwa tiap-tiap orang dikatakan berilmu, meskipun dalam soal yang remeh, maka ia gembira. Sebaliknya, apabila dikatakan tidak, maka ia m eras a sedih".

Berkata Umar ra. : "Hai manusia! Haruslah engkau berilmu! Bahwasanya Allah swt. mempunyai selendang yang dikasihiNya. Barangsiapa mencari sebuah pintu dari ilmu, maka ia diselendangi Allah dengan selendangNya. Jika ia berbuat dosa, maka dimintanya kerelaan Allah tiga kali, supaya selendang itu tidak di buka daripadanya dan jika pun berkepanjangan dosanya sampai ia mati".

Berkata Al-Ahnaf ra. : "Hampirlah orang berilmu itu dianggap sebagai Tuhan. Dan tiap-tiap kemuliaan yang tidak dikuatkan dengan ilmu, maka kehinaanlah kesudahannya".

Berkata Salim bin Abil-Ja'ad ; "Aku dibeli oleh tuanku dengan arga 300 dirham lalu dimerdekakannya aku. Lalu aku bertanya : "Pekerjaan apakah yang akan aku kerjakan?". Maka bekerjalah aku dalam lapangan ilmu. Tak sampai setahun kemudian, datanglah berkunjung kepadaku amir kota Madinah. Maka tidak aku izinkan, ia masuk".

Berkata Zubair bin Abi Bakar : "Ayahku di Irak menulis surat kepadaku. Isinya diantara Iain, yaitu : "Haruslah engkau berilmu! Karena jika engkau memerlukan kepadanya, maka ia menjadi harta bagimu. Dan jika engkau tidak memerlukan kepadanya, maka ilmu itu menambahkan keelokanmu".

Diceriterakan juga yang demikian dalam nasehat Luqman kepada anaknya.
Berkata Luqman : "Hai anakku! Duduklah bersama ulama ,Rapatlah mereka dengan kedua lututmu! Sesungguhnya Allah swt. menghidupkan hati dengan nur-hikmah (sinar ilmu) seperti menghidupkan bumi dengan hujan dari langit".

"Berkata setengah hukama' : "Apabila meninggal seorang ahli ilmu maka ia ditangisi oleh ikan di dalam air dan burung di udara. Wajahnya hilang tetapi sebutannya tidak dilupakan".

Berkata Az-Zuhri : "Ilmu itu jantan dan tidak mencintainya selain oleh laki-laki yang jantan".


Tiada ulasan: