Catatan Popular

Isnin, 10 September 2012

FUTUHUL GHAIB KE 20 : BUANG JAUH YANG MERAGUKAN ( SYAIKH ABDUL QADIR AL JILANI

AJARAN KEDUAPULUH

BUANG JAUH YANG MERAGUKAN

Nabi Muhammad SAW bersabda,
 “Buanglah apa saja yang menyebabkan pikiranmu ragu terhadap halal atau haramnya sesuatu dan ambillah yang tidak menimbulkan keraguan kepadamu.”

Jika hal-hal yang meragukan bercampur dengan hal-hal yang tidak meragukan, maka ambillah yang tidak meragukan itu dan buanglah yang meragukan itu. Mengenai perkara yang menimbulkan keraguan dan senantiasa mengacaukan pikiranmu tentang halal atau haramnya perkara itu,
Nabi SAW bersabda,

Berdosalah kamu, jika kamu menimbulkan kekacauan dalam hatimu.”

Dalam hal ini, hendaklah kamu menunggu perintah batinmu. Jika kamu diperintahkan untuk melakukannya, maka lakukanlah dan jika kamu dilarang untuk melakukannya, maka janganlah kamu melakukannya, lupakanlah perkara itu dan kembalilah kepada Allah.
Jika kamu merasa bosan dan jenuh untuk bersabar, ridha dan bertawakal dengan tulus ikhlas kepada Allah dan di dalam keadaan ‘fana’, maka ketahuilah bahwa Allah Yang Maha Agung dan Maha Perkasa tidak butuh supaya Dia diingat, dan Dia tidak lupa kepada kamu dan mahluk-mahluk yang lain. Dia Maha Kaya dan Dia juga yang memberi makan dan rizki kepada orang-orang kafir, munafik dan orang-orang yang tidak patuh kepada-Nya. Tidak mungkin Allah itu lupa, wahai orang- orang yang beriman, yang percaya kepada keesaan-Nya, yang patuh kepada perintah-Nya dan yang berpegang teguh kepada-Nya siang dan malam.
Sekali lagi Nabi Muhammad SAW bersabda,


 “Buanglah apa saja yang meragukan pikiranmu dan ambillah yang tidak meragukannya.”

Ini juga berarti kamu tidak boleh berkeinginan untuk mengambil apa-apa yang ada pada tangan orang lain, tidak boleh berangan-angan supaya orang lain memberimu sesuatu dan tidak boleh takut atau khawatir kepada mereka. Bertawakallah kepada Allah, harapkanlah pertolongan dari-Nya dan terimalah pemberian-Nya yang mungkin juga datang melalui mahluk-Nya. Inilah yang tidak menimbulkan keraguan dalam pikiranmu.
Jadikanlah satu saja sebagai tempatmu meminta, satu pemberi saja dan satu tujuan saja, yaitu Allah. Karena Dia-lah Tuhan Yang Maha Kaya dan Maha Agung. Dia-lah yang menguasai segala Raja dan mengontrol seluruh hati manusia yang diibaratkan sebagai raja bagi badan, lantaran hati itu mengontrol badan. Badan dan harta benda yang dimiliki oleh manusia itu, sebenarnya adalah kepunyaan Allah jua. Manusia adalah wakil Allah atau pemegang amanat-Nya. Apabila manusia memberimu sesuatu, maka sesungguhnya gerak tangan mereka itu adalah dengan ijin dan perintah Allah, dan sebenarnya adalah gerak Allah juga. Begitu juga, jika sesuatu itu ditahan untuk tidak sampai kepadamu. Pendek kata, Dia-lah yang memberi dan Dia jualah yang menahan pemberian itu.
Allah Yang Maha Tinggi berfirman,  

Mintalah kepada Allah karunia-Nya.”

 Dia juga berfirman

Sesungguhnya apa saja yang kamu sembah selain Allah tidak langsung dapat mengontrol rizki kamu. Oleh karena itu, mintalah rizki kepada Allah, sembahlah Dia dan bersyukurlah kepadaNya.” Dia juga berfirman, “Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka katakanlah bahwa Aku sangat dekat. Aku akan mengabulkan permintaan orang-orang yang meminta, apabila mereka meminta kepada-Ku.” Firman-Nya pula, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkan doamu itu.”

Firman-Nya lagi,

Sesungguhnya Allah itulah yang memberi rizki, Tuhan Yang Maha Gagah lagi Maha Perkasa.” Selanjutnya Tuhan berfirman, Sesungguhnya Allah memberi rizki kepada siapa yang dikehendaki-Nya dengan tiada terhingga.”

Tiada ulasan: