Ibn’ Atha’illah al-Iskandari ra.
berkata,…dalam hikam ke 9:
"Amal perbuatan berbeza dari segi jenisnya, sebab keboleh
ubahan dalam perolehan syarat-syarat dan warid-warid"
Amal yang berbeza datang daripada warid-warid yang berbeza ([warid]), yang merupakan pernyataan yang menyentuh dan melibatkan hati dari ilmu dan rahsia . Juga hasil daripada ilmu dan warid dalam hati.
Amal yang berbeza datang daripada warid-warid yang berbeza ([warid]), yang merupakan pernyataan yang menyentuh dan melibatkan hati dari ilmu dan rahsia . Juga hasil daripada ilmu dan warid dalam hati.
Di
dalam sebuah Hadith:
"Sesungguhnya tubuh badab mengandungi
'ketulan daging
(moddgha] yang jika ia baik seluruh badan dalam keadaan baik juga, dan jika tidak akan
merosakkan seluruh tubuhbadab anak adam,
dan ini adalah
hati. "
Jadi,
jika hati
disentuh oleh ilmu faedah solat malam
[qiyam al-lail],
ia akan lebih suka kepada perbuatan lain,
dan badan akan
ikut.
Begitu juga, perbuatan lain mengikuti keadaan
amal tersebut sebagai amal perbuatan dan puasa dan semua yang lain
Penjelasan lanjut tentang warid:
[Warid adalah pengertian yang datang langsung
dari Alloh swt. Warid itu dapat berupa ilmu, yang disebut dengan ‘ulum
wahbiyyah (ilmu pemberian Allah) atau dapat disebut juga dengan ‘ulum
laduniyyah (ilmu dari kehendak Allah). Warid juga dapat berarti rahasia-rahasia
pengertian yang sifatnya merupakan kemakrifatan.
Warid itu datangnya secara
mendadak dan tanpa adanya persiapan-persiapan ibadah, seperti shalat, puasa,
wiridan dan lain-lain. Warid juga dapat datang sewaktu-sewaktu, mungkin datang
di waktu menjelang tidur, di waktu kerja, dan mungkin juga di waktu akan
melakukan maksiat.
Warid juga dapat disebut
dengan pengertian dari Allah yang berupa
pengertian sirri (barang rahasia ).
Ada seorang lelaki yang
mencintai sepupunya yang cantik. Lelaki itu sering datang ke rumah dan
menghampiri perempuan tersebut. Setiap lelaki itu datang, ia selalu ingin
perempuan tersebut melayani nafsunya. Akan tetapi perempuan tersebut menolak
ajakannya, karena perempuan tersebut
memiliki iman yang kuat.
Suatu saat, daerah tempat
mereka tinggal sedang dilanda bala’. Oleh karena perempuan itu adalah anak dari
kalangan orang miskin, perempuan tersebut
jarang makan dan tubuhnya menjadi kurus. Dalam keadaan yang
demikian itu, si lelaki itu datang dan
menawarkan akan memberi wang sebesar 100 dinar, dengan syarat perempuan tersebut mahu melayani nafsunya.
Oleh karena keadaan yang
sangat memaksa, perempuan tersebut bersedia. Kemudian perempuan tersebut
melepaskan semua pakaiannya. Begitu pula lelaki itu. Kedua orang itu
benar-benar sudah dalam keadaan tanpa pakaian.
Di kala sang lelaki sudah
berada di atas tubuh perempuan dan siap melakukan zina, tiba-tiba ada warid
datang ke dalam hati si perempuan. Kemudian perempuan itu mengatakan; “abang,
cincinnya jangan di pakai sebelum halal” (jangan engkau mensetubuhi aku sebelum
halal bagimu). Dan warid itu pun juga datang ke dalam hati lelaki itu. Ketika
lelaki itu mendengar ucapan si perempuan, seketika itu juga lelaki itu meloncat
dari atas tubuh perempuan dan menggugurkan niatnya untuk melakukan zina.
Dari cerita singkat di atas,
dapat kita ambil iktibar warid yang datang saat orang akan melakukan maksiat.
Dengan datangnya warid itu menjadikan orang tersebut tidak jadi melakukan
maksiat. Warid yang semacam itu disebut dengan warid wahbiyyah (pemberian Allah)
yang datang secara mendadak.
Tentang warid ini, dapat kita
iktibar pula dari cerita singkat yang mengisahkan seorang pelacur, suatu saat
dia melintasi padang pasir, setelah lama berjalan dia merasa kehausan, kemudian
dia menemukan perigi (telaga), dan untuk
mendapatkan air dia harus menimba, karena tidak mendapatkan timba, akhirnya
sepatunya diikat dengan ikat pinggangnya, kemudian ia memasukkan sepatunya
kedalam perigi tersebut dan hanya mendapatkan sedikit air. ketika dia akan
minum, tiba-tiba dia melihat seekor anjing yang kurus dan menjilat-jilati tanah
karena kehausan datang mendekat. Pada saat itulah dia mendapat warid ilahiyyah
dalam hatinya (ada satu pengertian) bahawa ;betapa mulianya menolong makhluk
Allah swt yang sedang memerlukan pertolongan. Sehingga pelacur itu tidak
mendahulukan dirinya sendiri, tetapi
merelakan untuk menahan dahaganya dan memberikan airnya yang hanya
sedikit itu kepada seekor anjing yang kehausan tersebut.
Dari cerita yang singkat di atas,
dapat kita mengerti bahwa perempuan itu mendapatkan warid ilahiyyah. Apa yang
dilakukan oleh pelacur dalam cerita diatas sesuai dengan hadits Rasulullah saw:
عَنْ عَبْدُ اللهِ بْنِ عَمْرو
بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
اَلرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ
الرَّحْمَنُ اِرْحَمُوْا مَنْ فِي
اْلأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ
( رواه البيهقي في سنن البيهقي ج : 9 ص :41 )
“Orang – orang yang memilki
sifat kasih sayang, maka Allah Dzat yang Maha menyayangi akan menyayanginya
maka kasih sayangilah apa-apa yang di bumi kamu akan mendapatkan kasih sayang
dzat yang maha tinggi .”
Warid itu dibagi menjadi tiga
bahagian :
* 1. Warid Ilahiyyah .
* 2. Warid Syaithani.
* 3. Warid Nafsai .
Warid ilahiyyah adalah pengertian yang dapat
mendorong seseorang untuk melakukan hal yang baik dan mulia. Contohnya warid
ilahiyyah seperti dua contoh di atas.
Warid syaithani adalah pengertian yang mendorong
seseorang untuk mengingkari dan mengkufuri Allah swt .
Contoh warid syaitani adalah
suatu saat ada seorang dari tambak beras dan oleh beliau dia dianjurkan untuk selalu
mengucapkan ismu dzat di dalam hatinya, iaitu “Allah Allah Allah “ terus-menerus
dalam segala situasi dan kondisi, lalu orang itu berkata bagaimana tuan guru, saya jadi celaru, setiap saya mengucap Allah Allah
Allah, dalam hati saya mengucap Allah dua, Allah tiga itu adalah warid syaithani.
Contoh lain, adalah seorang guru agama yang pernah nazak
(hampir mati) yang kemudian sihat kembali, beliau pernah cerita kepada
temannya, beliau berkata “Tuan orang nazak itu sangat berat, pada saat nazak orang
yang ada di alam musyahadah ( nyata ) tidak tampak, yang tampak hanyalah Alam
ghaib, tiba-tiba datang orang yang menyerupai Tuan guru saya, dan beliau
berkata : ” Anak engkau dulu saya ajari لآإله إلا الله bahawa tidak ada tuhan kecuali Allah, itu keliru
anak ku, yang benar adalah sebetulnya Allah itu tidak ada anaka ku, maka
sekarang katakan wahai anak ku bahwa Allah itu tidak ada “.
Contoh lagi, dalam sebuah
manaqib syekh Abdu Qadir Al - Jilani, suatu saat beliau tiba-tiba didatangi
sebuah sinar, Sinar tersebut berkata : ”
wahai Abdul Qadir aku adalah
tuhanmu, sekarang telah aku halalkan
kepadamu hal-hal yang haram “. Tuhan tidak mempuyai jirim dan jisim, sinar
mempunyai jisim dan jirim, maka itu menandakan bahwa itu adalah syaitan.
Warid Nafsi adalah pengertian yang mendorong
kepada hal-hal yang menyenangkan (Syahwat). Contohnya, pulang dari mengaji
sampai d irumah, tidak mempunya keinginan apa-apa pun . tiba-tiba dalam hati
timbul keinginan mencari makan keluar,
ini namanya warid nafsi ( warid yang datangnya dari nafsu ).
Warid (ilahiyyah) kebanyakan datang kepada
orang-orang yang hatinya bersih.Warid sering datang bukan pada saat selesainya
ibadah (selesai ibadah, warid langsung datang). Jarang sekali terjadi warid
datang langsung setelah selesainya ibadah. Warid juga terkadang datang di
tengah-tengah ibadah, tanpa disengaja
dan tanpa adanya persiapan.
Contohnya :
suatu saat Nabi Musa as ditanya
oleh Allah swt. ” Wahai Musa mengapa engkau saya pilih sebagai nabi dan rasul
serta dapat berdialog langsung kepadaku”. Nabi Musa menjawab : ” Hanya engkau
yang tahu wahai tuhanku “.
Allah menjawab : ” Ketika
engkau menjadi seorang penggembala kambingn Nabi Syu’aib, engkau saya uji
dengan kambing yang engkau geabala kucar kacir kemana-mana, kemudian engkau
cari dan engkau kumpulkan kambing-kambing itu, setelah kumpul saya melihat
engkau tidak marah, engkau tetap sabar, itulah sebabnya engkau saya angkat
menjadi nabi dan rasul serta dapat berdialog langsung kepadaku “.
Bentuk warid (pengertian) yang
datang dapat bermacam-macam. Pegertian yang di dapatkan seseorang juga
berbeza-beaa. Allah memberikan sesuatu kepada hambanya memang tidak sama satu
sama lain. Dalam hal sirri memang tidak boleh dipaksakan setiap orang itu sama.
Kenapa warid disampaikan Allah
secara mendadak tanpa adanya persiapan ?. Apabila karena persiapan ibadah,
orang itu akan mendapatkan warid (setiap selesai ibadah warid langsung datang),
maka hal itu akan menjadikan orang tersebut
mengakui terus mendapatkan warid.
Suatu saat seoran Tuan guru
agama menbaca kitab Ihya’ Ulumuddin ( Imam al Ghazali) dan tidak mampu
memahaminya, tiba-tiba Imam Ghazali datang sekilas, kemudian beliau membaca
Ihya’ kembali dan langsung faham. Pengalaman Tuan Guru ini juga disebut dengan warid.
Orang yang di beri taufik
(pertolongan) oleh Allah itu tandanya ada tiga:-
1. Mudah melakukan kebaikan
meskipun dia tidak niat dan amal kebaikan itu bukan menjadi tujuannya.
Misalnya, anda sekalian pergi ke Kuala Lumpur dengan tujuan jalan-jalan dan
bebelanja, ternyata di Kuala Lumpur sedang
berlangsung haul Syeikh Ahmad Idris, kemudian anda ikut hadir dalam haul
tersebut. Ini merupakan salah satu tanda
bahwa orang itu diberi taufik (pertolongan) oleh Allah swt.
2. Terhindar dari maksiat padahal ada niat dan
sudah berusaha melakukan maksiat tersebut. Contohnya adalah kisah lelaki dan
perempuan sepupunya di atas. Dia sudah niat dan berusaha melakukan maksiat,
tapi terhindar dari maksiat tersebut.
3. Selalu terbuka baginya
hajat atau keperluan kepada Allah swt.
Contohnya, ada orang punya hajat ingin ikut menyumbang untuk acara keagamaan,
tapi tidak memiliki wang. Kemudian Allah swt memberikan rizki dan dia mampu menyumbang kepada acara keagamaan
tersebut. Maka, itu tandanya di berikan taufik oleh Allah swt.
Begitu juga sebaliknya, tanda – tanda orang yang di hina oleh Allah
ada tiga:-
* 1. merasa sulit melakukan ibadah atau
taat, padahal dia sudah berusaha sungguh-sungguh untuk melakukan taat.
Contohnya orang yang ingin jama’ah selalu terhalang melakukan jama’ah padahal
telah berusaha sekuat tenaga.
* 2. Mudah terjerumus kedalam maksiat,
padahal sudah berusaha untuk menghindarinya.
* 3. Selalu tertutup pintu hajatnya kepada
Allah. selalu gagal dalam usahanya.
Ibnu Abas r.a. (Abdulloh bin
Abbas) ditanya tentang lima (5) hal tentang manusia antara lain :
* 1. Siapakah orang yang paling dermawan ?
* 2. Siapakah orang yang paling sabar serta
pemaaf ?
* 3. Siapakah orang yang paling kikir ?
* 4. Siapakah orang yang paling pandai
mencuri ?
* 5. Siapakah orang yang paling lemah ?
Beliau ( Ibnu Abbas ) menjawab
:
•1. Orang yang paling dermawan adalah orang yang suka memberi kepada orang
yang menghalang-halanginya. Contoh ada orang yang selalu mengganggu kita, malah
kita memberkan hadiah kepadanya.
* 2.
Orang yang paling sabar serta pemaaf
adalah orang yang mahu memaafkan kepada orang yang menzalimi dirinya dan mahu
berbuat baik kepada orang tersebut. Contoh Nabi SAW tiap pagi depan rumahnya
diberaki orang, dan kotorannya disebar diseluruh halaman beliau. Beliau hanya
melihat saja tidak marah dan malah mendo’akannya. Suatu saat orang yang berak
itu sakit. Beliau ( Nabi ) malah menjenguknya dan membawa buah tangan. Orang
tersebut terharu dan kagum dengan budi pekerti beliau dan berkata : Wahai Muhammad
engkau aku sakiti tapi engkau tidak marah, bahkan ketika aku sakit engkaulah orang
yang pertama kali menjenguk aku, wahai Muhammad pegang tanganku, aku bersaksi
tidak ada tuhan kecuali Allah dan engkau adalah utusannya.
* 3. Orang yang paling kikir , adalah Orang
yang tidak mahu membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw.
وَعَنْ أَبِيْ ذَرٍّ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ قَالَ خَرَجْتُ ذَاتَ يَوْمٍ فَأَتَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِأَبْخَلِ النَّاسِ قَالوُا بَلَى
يَا رَسُوْلَ اللهِ قاَلَ مَنْ ذُكِرَتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ فَذَلِكَ أَبْخَلُ النَّاسِ رواه ابن أبي عاصم في كتاب
الصلاة من طريق علي بن يزيد عن القاسم
Suatu saat abu dzar datang
kepada Rasulullah saw, kemudian Rasulullah Saw bersabda :
“Apakah kalian semua mahu saya beritahu
siapakah orang yang paling kikir . sahabat menjawab: mahu wahai
Rasulullah saw, kemudian Rasulullah menjawab :”Apabila namaku disebut disisi
seorang, dan orang tersebut tidak mahu membaca shalawat kepadaku”.
* 4. Orang yang paling pintar mencurinya
adalah orang paling pandai mencuri shalatnya ( tidak sempurna shalatnya ).
Contohnya : ada tuntunan dalam sujud membaca membaca tasbih 7 x dan dia hanya
membaca 1 x.
Nabi Muhammad Saw benci orang
yang shalat sendiri, sebab orang yang shalat sendiri banyak mencuri shalatnya,
dan banyak lupanya kepada Alloa Swt, bahkan orang yang shalat sendiri itu
biasanya shalatnya tidak utuh lagi, kelihatannya shalat zuhur tapi masih dua rakaat
sudah salam (karena tidak ada orang yang melihatnya).
أَقِمِ الصَّلاَةَ
لِذِكْرِيْ (طه : 14 )
Ertinya : Tegakkan shalat untuk mengingat Aku,
Target dari tuntunannya shalat
adalah untuk mengingat kepada Allah Swt akan tetapi shalat dibuat ingat kepada selain Allah.
“Suatu saat murid bertanya
tuan gurunya: ” Tuan, kalau saya shalat, saya selalu ingat kepada selain Allah.
Beliau menjawab : “Wahai anak ku, kalau
di waktu shalat kau ingat wang, diteruskan saja, wang itu pemberian Allah, nanti
seterusnya akan dzikir Allah Allah …, begitu juga ketika shalat kau ingat
kepada isetri ( umpamanya ) kembalikan saja langsung kepada Allah dengan isteri
itu pemberian Allah, dan begitu seterusnya.
Yang paling besar lagi dalam
mencuri shalat, adalah sampai meninggalkan shalat dan tidak mau mengqodlonya.
Hal yang semacam ini kalau dilihat dari segi siksa, sangat besar sekali siksanya.
Ada seorang wanita ceroboh
dalam mengerjakan sholat, wanita tersebut di quburan dibakar oleh Allah swt,
Atas, bawah, kanan dan kirinya di penuhi dengan api .
Suatu saat di zamannya Nabi
Musa ada orang perempuan menangis datang
kepada nabi musa, “wahai orang perempuan mengapa engkau menangis ? “
“Saya berdosa wahai Nabi Musa,
mohonkan saya ampunan kepada Allah wahai Nabi Musa “.
“Engkau melakukan dosa apa ? “
“Saya malu, wahai Nabi Musa” .
“Sebutkan saja dosa kamu !, Jangan malu !,
Nabi Musa ! saya melakukan
zina dengan laki-laki lain kemudian saya hamil, , karena saya merasa malu,
setelah melahirkan anak tersebut saya bunuh “.
Nabi Musa terkejut dengan apa
yang di ucapkan oleh perempuan itu, dan beliau berkata : “Wahai perempuan pergi kau dari sisni
! nanti kalau engkau tetap disini, akan
datang api dan api tersebut akan menimpa
aku. Pergi !”
Kemudian Allah swt
memrintahkan Malaikat Jibril untuk turun ke bumi dan menegur Nabi Musa, Karena
ada orang mahu taubat malah di usir oleh Nabi Musa.
Allah berfirman kepada
Malaikat jibril : “Beritahukan kepada Nabi Musa tentang dosa yang lebih besar
dari pada dosa perempuan itu”.
Kemudian malaikat Jibril turun
dan berkata:
“Wahai Musa, ! Allah kirim
salam kepadamu”.Wahai Nabi Musa Allah berfirman: ”Mengapa ada orang mahu
taubat, tidak kamu terima, malah kamu usir ?. Padahal masih ada dosa yang lebih
besar lagi dari pada dosanya perempuan tadi (zina dan membunuh anaknya).
“Apa itu wahai jibril ?”
“Dosanya orang yang
meninggalkan sholat”.
* 5. Orang yang lemah menghadapi (
memberikan ) dunianya untuk Allah Swt. (Orang yang terkalahkan oleh dunianya
tidak mahu mentasarufkan Hartanya di jalan Allah Swt), seperti mensedekahkan
hartanya untuk memperjuangkan agama Allah atau menolong orang yang
memerlukannya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan