Catatan Popular

Ahad, 9 September 2012

HIKAM ATAI’ILLAH KE 9 - SYARAH IBN ABBAD AL RUNDI : WARID BERBEZA AMAL BERBEZA

Ibn’ Atha’illah al-Iskandari ra. berkata,…dalam hikam ke 9:

"Amal perbuatan  berbeza dari segi jenisnya, sebab keboleh ubahan  dalam perolehan syarat-syarat dan warid-warid"

Amal yang berbeza datang daripada warid-warid yang berbeza ([warid]), yang merupakan pernyataan yang menyentuh dan melibatkan hati dari ilmu dan rahsia . Juga hasil daripada ilmu dan  warid dalam hati.

Di dalam sebuah Hadith:

"Sesungguhnya tubuh badab mengandungi 'ketulan daging (moddgha] yang jika ia baik  seluruh badan dalam keadaan  baik juga, dan jika tidak akan merosakkan seluruh tubuhbadab anak adam, dan ini adalah hati. "

Jadi, jika hati disentuh oleh ilmu faedah solat malam [qiyam al-lail], ia akan lebih suka kepada perbuatan lain, dan badan akan ikut.

Begitu juga, perbuatan lain mengikuti keadaan amal tersebut sebagai amal perbuatan dan puasa dan semua yang lain


Penjelasan lanjut tentang warid:

 [Warid adalah pengertian yang datang langsung dari Alloh swt. Warid itu dapat berupa ilmu, yang disebut dengan ‘ulum wahbiyyah (ilmu pemberian Allah) atau dapat disebut juga dengan ‘ulum laduniyyah (ilmu dari kehendak Allah). Warid juga dapat berarti rahasia-rahasia pengertian yang sifatnya merupakan kemakrifatan.

Warid itu datangnya secara mendadak dan tanpa adanya persiapan-persiapan ibadah, seperti shalat, puasa, wiridan dan lain-lain. Warid juga dapat datang sewaktu-sewaktu, mungkin datang di waktu menjelang tidur, di waktu kerja, dan mungkin juga di waktu akan melakukan maksiat.

Warid juga dapat disebut dengan pengertian dari Allah yang  berupa pengertian sirri (barang rahasia ).

Ada seorang lelaki yang mencintai sepupunya yang cantik. Lelaki itu sering datang ke rumah dan menghampiri perempuan tersebut. Setiap lelaki itu datang, ia selalu ingin perempuan tersebut melayani nafsunya. Akan tetapi perempuan tersebut menolak ajakannya,  karena perempuan tersebut memiliki iman yang kuat.

Suatu saat, daerah tempat mereka tinggal sedang dilanda bala’. Oleh karena perempuan itu adalah anak dari kalangan orang miskin, perempuan tersebut  jarang makan dan tubuhnya menjadi kurus. Dalam keadaan yang demikian  itu, si lelaki itu datang dan menawarkan akan memberi wang sebesar 100 dinar, dengan syarat  perempuan tersebut mahu melayani nafsunya.

Oleh karena keadaan yang sangat memaksa, perempuan tersebut bersedia. Kemudian perempuan tersebut melepaskan semua pakaiannya. Begitu pula lelaki itu. Kedua orang itu benar-benar sudah dalam keadaan tanpa pakaian.

Di kala sang lelaki sudah berada di atas tubuh perempuan dan siap melakukan zina, tiba-tiba ada warid datang ke dalam hati si perempuan. Kemudian perempuan itu mengatakan; “abang, cincinnya jangan di pakai sebelum halal” (jangan engkau mensetubuhi aku sebelum halal bagimu). Dan warid itu pun juga datang ke dalam hati lelaki itu. Ketika lelaki itu mendengar ucapan si perempuan, seketika itu juga lelaki itu meloncat dari atas tubuh perempuan dan menggugurkan niatnya untuk melakukan  zina.
Dari cerita singkat di atas, dapat kita ambil iktibar warid yang datang saat orang akan melakukan maksiat. Dengan datangnya warid itu menjadikan orang tersebut tidak jadi melakukan maksiat. Warid yang semacam itu disebut dengan warid wahbiyyah (pemberian Allah) yang datang secara mendadak.

Tentang warid ini, dapat kita iktibar pula dari cerita singkat yang mengisahkan seorang pelacur, suatu saat dia melintasi padang pasir, setelah lama berjalan dia merasa kehausan, kemudian dia  menemukan perigi (telaga), dan untuk mendapatkan air dia harus menimba, karena tidak mendapatkan timba, akhirnya sepatunya diikat dengan ikat pinggangnya, kemudian ia memasukkan sepatunya kedalam perigi tersebut dan hanya mendapatkan sedikit air. ketika dia akan minum, tiba-tiba dia melihat seekor anjing yang kurus dan menjilat-jilati tanah karena kehausan datang mendekat. Pada saat itulah dia mendapat warid ilahiyyah dalam hatinya (ada satu pengertian) bahawa ;betapa mulianya menolong makhluk Allah swt yang sedang memerlukan pertolongan. Sehingga pelacur itu tidak mendahulukan dirinya sendiri, tetapi  merelakan untuk menahan dahaganya dan memberikan airnya yang hanya sedikit itu kepada seekor anjing yang kehausan tersebut.

Dari cerita yang singkat di atas, dapat kita mengerti bahwa perempuan itu mendapatkan warid ilahiyyah. Apa yang dilakukan oleh pelacur dalam cerita diatas sesuai dengan hadits Rasulullah saw:

عَنْ عَبْدُ اللهِ بْنِ عَمْرو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اَلرَّاحِمُوْنَ   يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ  اِرْحَمُوْا مَنْ فِي اْلأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ  ( رواه البيهقي في سنن البيهقي ج : 9 ص :41 )

“Orang – orang yang memilki sifat kasih sayang, maka Allah Dzat yang Maha menyayangi akan menyayanginya maka kasih sayangilah apa-apa yang di bumi kamu akan mendapatkan kasih sayang dzat yang maha tinggi .”

Warid itu dibagi menjadi tiga bahagian :

    * 1. Warid Ilahiyyah .
    * 2. Warid Syaithani.
    * 3. Warid Nafsai .

Warid ilahiyyah adalah pengertian yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan hal yang baik dan mulia. Contohnya warid ilahiyyah seperti dua contoh di atas.

Warid syaithani adalah pengertian yang mendorong seseorang untuk mengingkari dan mengkufuri Allah swt .

Contoh warid syaitani adalah suatu saat ada seorang dari tambak beras dan oleh beliau dia dianjurkan untuk selalu mengucapkan ismu dzat di dalam hatinya, iaitu “Allah Allah Allah “ terus-menerus dalam segala situasi dan kondisi, lalu orang itu berkata bagaimana  tuan guru, saya  jadi celaru, setiap saya mengucap Allah Allah Allah, dalam hati saya mengucap Allah dua, Allah tiga  itu adalah warid syaithani.

Contoh lain,  adalah seorang guru agama yang pernah nazak (hampir mati) yang kemudian sihat kembali, beliau pernah cerita kepada temannya, beliau berkata “Tuan orang nazak itu sangat berat, pada saat nazak orang yang ada di alam musyahadah ( nyata ) tidak tampak, yang tampak hanyalah Alam ghaib, tiba-tiba datang orang yang menyerupai Tuan guru saya, dan beliau berkata : ” Anak engkau dulu saya ajari لآإله إلا الله  bahawa tidak ada tuhan kecuali Allah, itu keliru anak ku, yang benar adalah sebetulnya Allah itu tidak ada anaka ku, maka sekarang katakan wahai anak ku bahwa Allah itu tidak ada  “.

Contoh lagi, dalam sebuah manaqib syekh Abdu Qadir Al - Jilani, suatu saat beliau tiba-tiba didatangi sebuah sinar, Sinar tersebut  berkata : ” wahai Abdul Qadir  aku adalah tuhanmu,  sekarang telah aku halalkan kepadamu hal-hal yang haram “. Tuhan tidak mempuyai jirim dan jisim, sinar mempunyai jisim dan jirim, maka itu menandakan bahwa itu adalah syaitan.

Warid Nafsi adalah pengertian yang mendorong kepada hal-hal yang menyenangkan (Syahwat). Contohnya, pulang dari mengaji sampai d irumah, tidak mempunya keinginan apa-apa pun . tiba-tiba dalam hati timbul keinginan  mencari makan keluar, ini namanya warid nafsi ( warid yang datangnya dari nafsu ).

 Warid (ilahiyyah) kebanyakan datang kepada orang-orang yang hatinya bersih.Warid sering datang bukan pada saat selesainya ibadah (selesai ibadah, warid langsung datang). Jarang sekali terjadi warid datang langsung setelah selesainya ibadah. Warid juga terkadang datang di tengah-tengah ibadah, tanpa disengaja  dan tanpa adanya persiapan.
Contohnya :
suatu saat Nabi Musa as ditanya oleh Allah swt. ” Wahai Musa mengapa engkau saya pilih sebagai nabi dan rasul serta dapat berdialog langsung kepadaku”. Nabi Musa menjawab : ” Hanya engkau yang tahu wahai tuhanku “.
Allah menjawab : ” Ketika engkau menjadi seorang penggembala kambingn Nabi Syu’aib, engkau saya uji dengan kambing yang engkau geabala kucar kacir kemana-mana, kemudian engkau cari dan engkau kumpulkan kambing-kambing itu, setelah kumpul saya melihat engkau tidak marah, engkau tetap sabar, itulah sebabnya engkau saya angkat menjadi nabi dan rasul serta dapat berdialog langsung kepadaku “.


Bentuk warid (pengertian) yang datang dapat bermacam-macam. Pegertian yang di dapatkan seseorang juga berbeza-beaa. Allah memberikan sesuatu kepada hambanya memang tidak sama satu sama lain. Dalam hal sirri memang tidak boleh dipaksakan setiap orang itu sama.
Kenapa warid disampaikan Allah secara mendadak tanpa adanya persiapan ?. Apabila karena persiapan ibadah, orang itu akan mendapatkan warid (setiap selesai ibadah warid langsung datang), maka hal itu akan menjadikan orang tersebut  mengakui terus mendapatkan warid.
Suatu saat seoran Tuan guru agama menbaca kitab Ihya’ Ulumuddin ( Imam al Ghazali) dan tidak mampu memahaminya, tiba-tiba Imam Ghazali datang sekilas, kemudian beliau membaca Ihya’ kembali dan langsung faham. Pengalaman Tuan Guru ini juga disebut dengan warid.

Orang yang di beri taufik (pertolongan) oleh Allah itu tandanya ada tiga:-

1. Mudah melakukan kebaikan meskipun dia tidak niat dan amal kebaikan itu bukan menjadi tujuannya. Misalnya, anda sekalian pergi ke Kuala Lumpur dengan tujuan jalan-jalan dan bebelanja, ternyata di  Kuala Lumpur sedang berlangsung haul Syeikh Ahmad Idris, kemudian anda ikut hadir dalam haul tersebut.  Ini merupakan salah satu tanda bahwa orang itu diberi taufik (pertolongan) oleh Allah swt.

 2. Terhindar dari maksiat padahal ada niat dan sudah berusaha melakukan maksiat tersebut. Contohnya adalah kisah lelaki dan perempuan sepupunya di atas. Dia sudah niat dan berusaha melakukan maksiat, tapi terhindar dari maksiat tersebut.

3. Selalu terbuka baginya hajat  atau keperluan kepada Allah swt. Contohnya, ada orang punya hajat ingin ikut menyumbang untuk acara keagamaan, tapi tidak memiliki wang. Kemudian Allah swt memberikan rizki dan  dia mampu menyumbang kepada acara keagamaan tersebut. Maka, itu tandanya di berikan taufik oleh Allah swt.

Begitu juga sebaliknya,  tanda – tanda orang yang di hina oleh Allah ada tiga:-

    * 1. merasa sulit melakukan ibadah atau taat, padahal dia sudah berusaha sungguh-sungguh untuk melakukan taat. Contohnya orang yang ingin jama’ah selalu terhalang melakukan jama’ah padahal telah berusaha sekuat tenaga.

    * 2. Mudah terjerumus kedalam maksiat, padahal sudah berusaha untuk menghindarinya.

    * 3. Selalu tertutup pintu hajatnya kepada Allah. selalu gagal dalam usahanya.

Ibnu Abas r.a. (Abdulloh bin Abbas) ditanya tentang lima (5) hal tentang manusia antara lain :

    * 1. Siapakah orang yang paling dermawan ?
    * 2. Siapakah orang yang paling sabar serta pemaaf ?
    * 3. Siapakah orang yang paling kikir  ?
    * 4. Siapakah orang yang paling pandai mencuri ?
    * 5. Siapakah orang yang paling lemah ?

Beliau ( Ibnu Abbas ) menjawab :

•1.       Orang yang paling dermawan  adalah orang yang suka memberi kepada orang yang menghalang-halanginya. Contoh ada orang yang selalu mengganggu kita, malah kita memberkan hadiah kepadanya.

    * 2. Orang yang paling  sabar serta pemaaf adalah orang yang mahu memaafkan kepada orang yang menzalimi dirinya dan mahu berbuat baik kepada orang tersebut. Contoh Nabi SAW tiap pagi depan rumahnya diberaki orang, dan kotorannya disebar diseluruh halaman beliau. Beliau hanya melihat saja tidak marah dan malah mendo’akannya. Suatu saat orang yang berak itu sakit. Beliau ( Nabi ) malah menjenguknya dan membawa buah tangan. Orang tersebut terharu dan kagum dengan budi pekerti beliau dan berkata : Wahai Muhammad engkau aku sakiti tapi engkau tidak marah, bahkan ketika aku sakit engkaulah orang yang pertama kali menjenguk aku, wahai Muhammad pegang tanganku, aku bersaksi tidak ada tuhan kecuali Allah dan engkau adalah utusannya.

    * 3. Orang yang paling kikir , adalah Orang yang tidak mahu membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw.
  
وَعَنْ أَبِيْ ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ خَرَجْتُ ذَاتَ يَوْمٍ فَأَتَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِأَبْخَلِ النَّاسِ قَالوُا بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ قاَلَ مَنْ ذُكِرَتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ فَذَلِكَ   أَبْخَلُ النَّاسِ رواه ابن أبي عاصم في كتاب الصلاة من طريق علي بن يزيد عن القاسم

Suatu saat abu dzar datang kepada Rasulullah saw, kemudian Rasulullah Saw bersabda :
“Apakah kalian semua mahu  saya beritahu  siapakah orang yang paling kikir . sahabat menjawab: mahu wahai Rasulullah saw, kemudian Rasulullah menjawab :”Apabila namaku disebut disisi seorang, dan orang tersebut tidak mahu membaca shalawat kepadaku”.

    * 4. Orang yang paling pintar mencurinya adalah orang paling pandai mencuri shalatnya ( tidak sempurna shalatnya ). Contohnya : ada tuntunan dalam sujud membaca membaca tasbih 7 x dan dia hanya membaca 1 x.

Nabi Muhammad Saw benci orang yang shalat sendiri, sebab orang yang shalat sendiri banyak mencuri shalatnya, dan banyak lupanya kepada Alloa Swt, bahkan orang yang shalat sendiri itu biasanya shalatnya tidak utuh lagi, kelihatannya shalat zuhur tapi masih dua rakaat sudah salam (karena tidak ada orang yang melihatnya).

أَقِمِ الصَّلاَةَ لِذِكْرِيْ  (طه : 14 )

Ertinya : Tegakkan shalat untuk mengingat Aku,

Target dari tuntunannya shalat adalah untuk mengingat kepada Allah Swt akan tetapi  shalat dibuat ingat kepada selain Allah.
“Suatu saat murid bertanya tuan gurunya: ” Tuan, kalau saya shalat, saya selalu ingat kepada selain Allah. Beliau menjawab : “Wahai anak ku,  kalau di waktu shalat kau ingat wang, diteruskan saja, wang itu pemberian Allah, nanti seterusnya akan dzikir Allah Allah …, begitu juga ketika shalat kau ingat kepada isetri ( umpamanya ) kembalikan saja langsung kepada Allah dengan isteri itu pemberian Allah, dan begitu seterusnya.

Yang paling besar lagi dalam mencuri shalat, adalah sampai meninggalkan shalat dan tidak mau mengqodlonya. Hal yang semacam ini kalau dilihat dari segi siksa, sangat besar sekali siksanya.

Ada seorang wanita ceroboh dalam mengerjakan sholat, wanita tersebut di quburan dibakar oleh Allah swt, Atas, bawah, kanan dan kirinya di penuhi dengan api .

Suatu saat di zamannya Nabi Musa  ada orang perempuan menangis datang kepada nabi musa, “wahai orang perempuan mengapa engkau menangis ? “
“Saya berdosa wahai Nabi Musa, mohonkan saya ampunan kepada Allah wahai Nabi Musa “.
“Engkau melakukan dosa apa ? “
“Saya malu, wahai Nabi Musa” .
“Sebutkan  saja dosa kamu !,  Jangan malu !,
Nabi Musa ! saya melakukan zina dengan laki-laki lain kemudian saya hamil, , karena saya merasa malu, setelah melahirkan anak tersebut saya bunuh “.
Nabi Musa terkejut dengan apa yang di ucapkan oleh perempuan itu, dan beliau berkata  : “Wahai perempuan pergi kau dari sisni !  nanti kalau engkau tetap disini, akan datang api dan api tersebut akan  menimpa aku. Pergi !”
Kemudian Allah swt memrintahkan Malaikat Jibril untuk turun ke bumi dan menegur Nabi Musa, Karena ada orang mahu taubat malah di usir oleh Nabi Musa.
Allah berfirman kepada Malaikat jibril : “Beritahukan kepada Nabi Musa tentang dosa yang lebih besar dari pada dosa perempuan itu”.
Kemudian malaikat Jibril turun dan berkata:
“Wahai Musa, ! Allah kirim salam kepadamu”.Wahai Nabi Musa Allah berfirman: ”Mengapa ada orang mahu taubat, tidak kamu terima, malah kamu usir ?. Padahal masih ada dosa yang lebih besar lagi dari pada dosanya perempuan tadi (zina dan membunuh anaknya).
“Apa itu wahai jibril ?”
“Dosanya orang yang meninggalkan sholat”.

    * 5. Orang yang lemah menghadapi ( memberikan ) dunianya untuk Allah Swt. (Orang yang terkalahkan oleh dunianya tidak mahu mentasarufkan Hartanya di jalan Allah Swt), seperti mensedekahkan hartanya untuk memperjuangkan agama Allah atau menolong orang yang memerlukannya.

 Orang yang diberi anugerah menjadi orang yang paling dermawan , dan sabar serta pemaaf itu adalah orang yang di beri pertolongan oleh Alloh Swt. Orang-orang tersebutlah yang biasanya mendapatkan warid dari Alloh swt.

Tiada ulasan: